Tidak Tahu Diri

1.5K 40 17
                                    

   Setelah menutup telepon, Leon tidak pergi dengan terburu-buru.

Sebagai gantinya, dia bermeditasi di balkon rumahnya dan berlatih teknik olah pernapasan.

Untuk sampai ke rumah Indra, Leon hanya perlu turun beberapa langkah, seperti sekadar mampir.

Karena angin sepoi-sepoi berhembus dari arah danau, Leon mengambil kesempatan untuk berlatih.

Setelah setengah jam, Leon pun pergi ke rumah Indra.

Indra begitu bahagia menyambut kedatangan tamu kehormatannya. Bu Indra pun terlihat jauh lebih sehat, namun Leon tidak melihat keberadaan Sucyanti.

Pagi-pagi sekali, Sucyanti sudah pergi dari rumah. Dia merasa bahwa Leon telah menyembuhkan neneknya, membuatnya begitu malu dan tidak tahu bagaimana menghadapi Leon.

Dia bahkan sudah mencurigai Leon dan meragukan profesinya sebagai dokter, membuatnya menjadi salah paham pada Leon.

Namun, Sucyanti melakukan semua ini karena cara aneh yang digunakan Leon untuk menyembuhkan neneknya. Dia tidak setuju dengan cara itu, jadi dia menyamakan Leon dengan dokter gadungan yang sering didengarnya.

Berbeda dengan perlakuan cucunya, Indra justru sangat menghormati Leon dan menganggapnya sebagai orang yang mulia di hidupnya.

Pertama, Leon telah menyelamatkan nyawanya. Sekarang, dia telah menyembuhkan penyakit istrinya. Leon seperti juru selamat bagi Keluarga Wibowo.

“Nak Leon, kondisi istriku sudah normal lagi. Akhirnya semalam dia bisa tidur nyenyak dan gejala insomnianya pun hilang. Nafsu makannya pun sudah kembali normal. Bahkan, dia bisa makan dua mangkuk nasi hari ini,” papar Indra dengan perasaan senang.

“Ya, saya bisa melihat kondisi Bu Indra sangat sehat,” ujar Leon sembari mengangguk.

Semuanya sudah berada di bawah kendalinya, jadi Leon merasa tenang.

“Oh ya, Nak, omong-omong, ilmu apa yang kamu pakai untuk menyembuhkan istriku? Aku baru pertama kali mendengar kalau obat pencahar bisa dipakai untuk mengobati penyakit. Sejujurnya, aku takut sekali waktu itu,” tanya Indra sembari mengingat kejadian 3 hari yang lalu.

Soal ini, Leon berkata sembari tersenyum tipis, “Setiap harinya, Bu Indra selalu disibukkan dengan pekerjaannya dan banyak pikiran. Makanya saya membuat beliau diare untuk menghabiskan tenaganya dulu, jadi beliau bisa beristirahat dengan baik selama beberapa hari. Itulah yang membuat kondisi Bu Indra membaik.”

Sebenarnya, metode pengobatan yang dilakukan Leon sangat sederhana.

Namun, kebanyakan dokter jaman sekarang lebih suka mengikuti aturan yang sudah ada. Jadi bagi mereka, prinsip medis dan resep yang tidak tercatat dalam buku panduan medis yang mereka miliki dianggap tidak masuk akal.

Perawatan pasien dengan menggunakan metode pengobatan tradisional berfokus pada pemakaian teknik terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi si pasien, jadi terkadang pengaplikasiannya tidak terpaku pada aturan yang ada.

“Ini … ini ….” Indra yang baru mengetahui kebenaranya, tercengang. Dia merasa pandangannya hampir runtuh!

“Jangan heran, Pak. Sama seperti para pegawai kantoran zaman sekarang. Mereka kelelahan di siang hari, tapi menderita insomnia dan gangguan kecemasan di malam hari. Itu membuat mereka merasakan sakit di sekujur tubuh. Ketika mereka memeriksakan diri ke rumah sakit, mereka tidak mendapat jawaban tentang kondisi mereka. Sebenarnya, mereka bukannya tidak mendapat jatah untuk istirahat. Bahkan saat mereka duduk atau berbaring, hati dan pikiran mereka tidak tenang sehingga membuat mereka merasa kelelahan untuk waktu yang lama. Namun rasa tidak nyaman itu hanya dirasakan oleh tubuh mereka tanpa mereka sadari,” ujar Leon yang memberi penjelasan pada Indra.

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang