Pegawai ini hanya merasa ragu, apa Leon mampu beli tas Hermes ini.
“Rachel sebentar lagi acara graduation, aku harap kamu bisa tampil bercahaya dan menjadi pusat perhatian orang-orang. Kamu sangat cocok memakai barang mewah, ratusan juta bahkan milyaran,” ujar Leon menatap ke Rachel.
“Aku tidak bisa memikirkannya, puluhan juta saja bagiku sudah sangat boros. Aku hanya orang biasa, tidak pantas memakai barang mahal seperti itu,” ujar Rachel yang kaget melihat jumlah yang banyak.
“Bagaimana tidak cocok? aku bilang cocok ya cocok, meskipun sekarang kamu bukan seorang putri, tapi kamu pantas untuk memilikinya. Hadiah ini aku pasti akan memberikannya,” ucap Leon sambil menatap Rachel dengan serius.
“Apa kalian punya tas dengan harga miliaran?” tanya Leon ke pegawai toko.
Pegawai itu sedikit terkejut dengan pertanyaan Leon. Selama ini semua customer pria sangat takut jika pacarnya memilih tas yang mahal. Tapi pria ini berbeda dengan yang lain, malah tanya tas paling mahal!
“Maaf tuan, tapi tas paling mahal kita hanya 800jutaan, ini model terbaru, tuan bisa lihat dulu,” balas pegawai toko.
“Tidak ada, kalau gitu kita lihat toko lain saja,” ujar Leon mengajak keluar Rachel.
Leon sangat ingin membelikan hadiah termahal untuk Rachel, uangnya masih sangat banyak, lagipula masih banyak model yang masih bagus dari tas itu.
Pegawai toko itu tertawa kecil mendengar ucapan Leon.
“Halah, sebenarnya dia tidak punya uang untuk beli tas Hermes, masih pura-pura saja mau tas seharga miliaran, yang ratusan juta aja nggak mampu beli! Benar-benar buang waktu saja!” oceh pegawai toko dengan suara kecil.
Meskipun pegawai itu dengan suara kecil, tapi Leon bisa mendengarnya. Dia menoleh ke belakang dan menatap tajam pegawai itu.
“Jika semua pegawai sikapnya seperti kamu, maka toko tidak lama pasti akan tutup!” ujar Leon ke pegawai itu.
Pegawai itu sangat marah mendengar ucapan Leon, dia tidak terima perkataan Leon terhadapnya.
“Apa? Anda tahu tidak, anda sudah membuang waktu tiga menit saya. Saya bisa saja melayani tamu kaya lain, bukannya anda yang pura-pura kaya, padahal miskin,” balas pegawai toko.
“Saya kasih tahu kamu, meskipun saya bukan orang kaya, tapi saya bukan penipu, tolong jaga sikap anda! Benar-benar menjijikan!’ balas Leon dengan wajah marah.
“Apa?! menjijikan? Bukankah anda yang menjijikan? Tidak beli tapi pegang-pegang, jika nggak punya uang jangan ajak pacarnya jalan-jalan dong!” balas pegawai toko tidak terima ucapan Leon.
“Tidak punya uang apa tidak boleh mencoba tas? Apa ada peraturan tidak punya uang tidak boleh masuk ke dalam toko? Uang saya terserah saya mau beli apa tidak, apa urusanmu?” tanya Leon dengan nada tinggi.
Rachel yang berdiri di samping Leon, berkata,” Sudahlah, lupakan saja, tas itu memang sangat mahal, lebih baik kamu belikan aku di tokopedia, banyak yang bagus juga kok.”
“Bagaimanapun juga hari ini aku wajib membelikanmu hadiah yang paling mahal, jika bukan tas, maka berlian!; balas Leon kesal.
Pegawai itu tertawa melihat Leon dan Rachel yang begitu mesra.
“Hei kamu, jadi cewe jangan terlalu polos, dilihat dari wajahmu, kamu bisa mencari pria yang kaya , buat apa memilih penipu seperti dia? Benar-benar tidak berguna,” ujar pegawai menatap Rachel.
“Jangan bilang seperti itu tentang dia, dia orang yang baik,” ucap Rachel dengan nada marah.
“Kamu benar-benar bodoh, untuk apa melindungi pria yang tidak mencintai kamu? Lihat saja dia tidak mau membelikanmu tas Hermes, itu hanya alasan dia saja mau membelikan paling mahal! Atau saya kenalkan kamu dengan pria lain?” ujar pegawai sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romantizm(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...