“Akulah orang yang kamu tunggu itu.” Leon berkata dengan tenang.
“Kamu menggertakku, Aku ini Dani, bukan orang yang mudah dibodohi!”
Dani tidak percaya, anggota Keluarga Wijaya bisa berpakaian biasa dan menarik adik kelas untuk jalan-jalan.
Jangan bercanda, Keluarga Wijaya begitu megah, anak-anaknya pun semua berpakaian mewah yang tidak tertandingi.
Meskipun adik kelas nya itu bisa dibilang secantik bunga kampus, tetapi lebih terlihat seperti orang biasa.
Dan lagi, jika benar anggota Keluarga Wijaya, dengan status yang begitu terhormat, bagaimana bisa dia keluar jalan-jalan tanpa membawa seorang pengawal?
Di tempat ini begitu banyak orang, pasti tidak pantas untuk membongkar identitasnya.
Leon melihat ke sekeliling dan menemukan bahwa sebagian besar toko di dekatnya menjual barang, dan hanya ada satu kedai teh.
Dan kedai teh itu adalah tempat yang dia dan Arya sering kunjungi.
Tetapi kedai teh itu yang paling cocok. Daripada tempat lain, kedai teh yang tenang lebih cocok untuk berbicara.
“Dani, kita ke kedai teh itu sekarang, ada hal yang ingin ku bicarakan.” Leon menunjuk dengan santai.
Dani melihat ke kedai teh itu, dia berkata dengan nada menghina: “Di Jakarta, tidak lebih dari 5 orang yang pantas untuk minum teh denganku, dan kamu masih jauh dari kata pantas!”
Wah, lihatlah, Pak Dani ini mulai menyombongkan dirinya.
Sebelumnya terlihat sangat normal, tetapi mungkin karena ditolak oleh Leon, amarahnya mulai muncul.
Ngomong-ngomong, jika bukan karena anak kejam itu yang ingin mencoba untuk hidup sederhana, bagaimana dia bisa mendapatkan kehormatan seperti ini!
“Tidak mau? Jangan menyesal nantinya! Mata hitam gelap Leon menatap dengan pandangan yang dingin.
Dani dan Leon saling bertatapan, dan seketika merasa sangat takut dan gugup.
Namun, Dani masih tidak menyadarinya. Diantara misteri ini, dia masih ragu, apakah dirinya benar-benar sudah tua?
Sebelumnya masalah lutut kram, bahkan sekarang masalah ginjal?
"Jangan bermimpi, kamu benar-benar berpikir aku akan setuju padamu? Jika kamu ingin minum teh bersamaku, maka ada harga yang harus dibayar. Berapa banyak orang di Jakarta yang bermimpi untuk minum dan mengobrol denganku, kenapa harus kamu?!" Dani berkata dengan dingin.
“Percaya atau tidak, terserah padamu, tetapi kesempatan hanya datang sekali, kalau kamu tidak mengambilnya, selanjutnya aku akan mengubahnya menjadi 30 menit untuk janjian denganmu, tapi aku akan menambahkan denda. Kalau kamu telat 1 detik saja, aku akan membuatmu sengsara.” Leon tertawa dingin.
“Aku, Dani, kamu pikir aku takut dengan ancamanmu? Kekanak-kanakan! Siapa yang takut!”
Dani merespon dengan penuh penghinaan.
Tetapi dalam hatinya, Dani merasakan keraguan.
Meskipun Leon bukan orang yang dia tunggu, tetapi utusan dari Indra, yang ingin menyakiti nya diam-diam, itu bukan masalah yang sulit.
Indra berasal dari Keluarga Wibowo di ibukota, keluarga seperti apa mereka, Dani sudah pasti tahu jelas.
“Aku dan Indra tidak ada masalah, hanya sebatas teman saja, kenapa utusan Indra bermusuhan denganku? Apa alasan di balik semua ini?”
Dalam lubuk hatinya, Dani merasa sangat bingung, dia memutuskan akan menghubungi Indra nanti untuk bertanya sebenarnya ada apa dengan situasi ini.
“Sudah kubilang, aku adalah orang kamu tunggu itu, aku sangat kecewa dengan kemampuan melihatmu. Untuk 30 menit ke depan, kamu datang atau tidak ke kedai teh itu, pikirkanlah sendiri.” Leon dengan datar melihat Dani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...