Dihukum

1.1K 31 0
                                    


  Dani saat ini seperti singa yang sedang marah.

Matanya mengeluarkan aura mematikan, sangat membenci Leon hingga ingin menghabisinya!

Namun, Leon tetap tenang, penampilannya tidak berubah, kaki kanannya masih menginjak wajah Bagas.

Hari ini Bagas dikalahkan oleh Leon. Leon tidak mengampuninya sedikit pun. Dia ingin meninggalkan tanda di wajah Bagas, biar dia ingat bagaimana menjadi orang.

Setelah beberapa saat, Leon mengangkat kakinya dari wajah Bagas.

Hanya terlihat satu tanda sepatu yang besar sangat jelas ada di wajah Bagas.

Selesai!

Hasil karya dari pangeran kejam!

Tanda sepatu berukuran 43, yang berada di wajah Bagas memang terlihat seperti satu hasil karya seni.

Leon yang memberi tanda ini padanya, sangat tidak biasa, tak peduli di cuci seperti apapun, tidak akan bisa hilang.

Ini lebih sulit dibersihkan daripada tato, kecuali dikikis menggunakan pisau.

Dani sangat marah. Tak pernah terpikirkan olehnya, Leon sama sekali tidak takut dengan ancamannya, tampaknya sedikit pun tidak dihiraukan olehnya.

Ini membuat Dani menjadi sangat ragu.

Lawannya bukan seorang yang bodoh, bagaimana mungkin ancaman dari Dani tidak dipandang sedikit pun. Hal ini yang membuat Dani tidak mengerti.

Kelompok lokal Jakarta yang berani menantang Keluarga Dani hanya Keluarga Setyo.

Di Jakarta, kekuatan Keluarga Dani dan Keluarga Setyo sebanding, untuk menekan Keluarga Chow, dapat dikatakan bahwa itu adalah pemimpin bisnis lokal di Jakarta.

Dan mereka memiliki hubungan baik dengan Keluarga Setyo dan tidak bersaing satu sama lain dalam proyek bisnis. Dan mereka masih minum dengan Bos Setyo hanya beberapa hari yang lalu.

Kecuali kekuatan dari luar kota, Keluarga Wibowo adalah yang terkuat di ibukota.

“Kamu sebenarnya utusan Indra? Sungguh aneh, kalau benar utusan Indra, tidak mungkin memperlakukanku seperti ini!” Raut wajahnya membawa ekspresi yang sangat bingung.

Dan pada saat ini, Leon membalikkan badannya.

Dia tersenyum dingin dan berkata: “Dani, kamu membiarkanku bicara, tetapi kamu tidak percaya, tapi malah percaya dengan Bagas!”

Dani sangat kebingungan, bingung sampai dia terus memikirkan hal ini dalam hatinya.

“Kamu? Apa maksudmu?”

“Ada maksud apa lagi, aku adalah orang yang kau tunggu hari ini!” Leon menjawab dengan nada dinginnya.

Tadinya Leon berencana untuk membawa Rachel berbelanja dengan tenang hari ini, sambil mengambil alih Jakarta Avenue.

Tidak disangka, Keluarga Dani membuat begitu banyak keributan.

Dani yang mengerutkan semua alisnya, dan dengan sangat terkejut berkata: “Kamu! Benar kamu?”

Yang terpenting, Dani sangat tidak menyangka, bahwa yang dikirim dari markas besar kelompok keluarga yang kejam, ternyata sangat biasa, terutama gadis yang dibawanya memakai baju murahan yang dibeli di Tokped.

Bagaimana ini bisa dikaitkan dengan status terhormat pihak lain?

“Aku yakin kamu telah menerima pemberitahuan dari Mawar seminggu yang lalu, dan setengah jam lalu aku menyuruhmu datang ke kedai teh untuk membahas masalah ini, tetapi kamu malah meragukan identitasku, dasar tidak berguna!” Leon berkata.

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang