Kenapa Tidak ?

1.1K 29 0
                                    

  "Siapa? Selama dia bisa menyembuhkan mata anakku, aku akan memberikan apa pun yang dia mau!" ucap pak Dani secara emosional.

"Mungkin ada kemungkinan tujuh puluh persen berhasil dengan orang ini, tentu saja harus bertanya dengan orang ini baru bisa yakin." ucap Ezra.

Semua orang seharusnya terlihat bahagia dengan kabar ini, tetapi Glen malah menggelengkan kepala dengan berat dan menanyai Ezra.

"Tidak mungkin! Tidak ada orang sehebatku di Jakarta, orang lain tidak bisa menandingiku!"

"Dia adalah orang yang spesial." ucap Ezra dengan serius.

Glen memandang Ezra dengan curiga, pria itu bertanya-tanya apa yang dipikirkan oleh Ezra.

"Apakah Ezra sengaja ingin menghancurkan reputasiku? Aku adalah dokter ahli bedah paling hebat dan telah diakui oleh Jakarta. Mata Jerry pasti sulit untuk dioperasi, tetapi sekarang Ezra mengatakan bahwa ada seseorang yang bisa mengoperasikannya dengan tingkat keberhasilan tujuh puluh persen? Ini akan merusak reputasiku, apakah hal ini akan mengancam posisi wakil Presidenku di masa depan?"

Glen berpikir dengan keras dan mulai merasa paranoid. Ezra tidak takut dengan ancaman Glen sekarang karena Leon. Lalu dengan dukungan Ezra, Leon pasti akan naik jabatan dengan cepat! Sehingga Leon dapat menggantikan Glen di masa depan.

Namun sebenarnya, Ezra sedang berpikir keras. Leon tidak akan bekerja di rumah sakit dan dia enggan untuk mengambil alih posisi mentor dari Institut medis Jakarta, bagaimana mungkin Leon akan repot-repot mengelola rumah sakit dan triliunan properti yang menunggunya untuk diwarisi?

"Direktur Ezra, mana orangnya? Mengapa aku tidak pernah mendengar bahwa kita memiliki orang ini di rumah sakit kita?" tanya Glen dengan nada yang sedikit penasaran.

Ezra secara alami tidak akan memberi Glen sebuah citra yang baik, lalu Ezra mencibir, "Tidak heran jika dokter Glen belum pernah mendengar orang ini karena dia sangat rendah hati. Aku berani berkata bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, orang ini akan berada di tokoh-tokoh terkenal industri medis di Jakarta! Bahkan sampai kota-kota lain."

Sepuluh tahun? Hehe, selama Leon mau, dia bisa melakukannya dalam sepuluh hari.

"Direktur Ezra sudah terlalu berlebihan, bahkan jika orang itu adalah seorang jenius, kita belum melihat orang itu dan tidak jelas identitasnya." ucap Glen dengan kasar.

Tuan Dani di samping mereka mulai tidak sabar, lalu dia teriak dengan keras, "Ya sudah! Kalian berdua cepat undang orang itu, jangan tunda perawatan anakku! Di masa depan aku akan menyumbangkan perawatan medis apa pun!"

Alasan mengapa pak Dani berani bertingkah kasar adalah karena dia selalu menyumbangkan peralatan medis ke rumah sakit setiap tahun dan rumah sakit akan mengiklankan keluarga Dani, dengan begitu, mereka saling menguntungkan satu sama lain.

Peralatan medis setiap tahun juga merupakan biaya yang besar, jadi pak Dani ini setara dengan seorang VIP besar.

Glen menunggu untuk melihat badut yang diperkenalkan oleh Ezra, dia tidak percaya bahwa ada seseorang di Jakarta memiliki keterampilan medis yang lebih hebat darinya.

Satu menit kemudian, Leon menerima telepon Ezra yang meminta bantuannya.

"Oh ... begitu, kalau begitu aku akan ke sana." Leon setuju untuk datang.

Meskipun hubungan Leon dengan Ezra tidak terlalu dekat, tetapi setidaknya Leon cukup akrab untuk sekedar pergi dan lihat-lihat.

Begitu Leon tiba, Ezra langsung menyambutnya.

"Leon, akhirnya kamu tiba, pasien dalam kondisi darurat. Setelah kecelakaan mobil, sepotong pecahan kaca masuk ke tepi bola mata dan menusuk jaringan saraf bola mata, operasi ini sangat sulit, apakah kamu ada solusi?"

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang