Jangan Banyak Omong !

1.2K 32 0
                                    

“Bahan baku batu giok ini benar-benar kualitas rendah, barusan saya menggores nya, tapi tidak keluar goresan atau garis sama sekali, ini hanya lah plastik! Menggunakan bahan ini sangat mengurangi cost dan juga mudah untuk meniru batu giok jade putih,” jelas Leon.

Seketika Paviliun hanya bisa terdiam dan bengong mendengar penjelasan Leon.

Palsu!

Toko terkenal ternyata bisa ada barang palsu, bahkan kualitasnya pun sangat jelek,

Ucapan Leon barusan sangat mempengaruhi reputasi toko Paviliun, setelah ini toko Paviliun akan di cap sebagai toko barang palsu. Bahkan mungkin toko ini akan segera tutup!

Paviliun benar-benar tidak menyangka bahwa anak muda ini sangat mengerti batu giok, bahkan dirinya sendiri pun tidak dapat membedakan mana palsu dan asli.

Namun meskipun Paviliun juga sangat terkejut ada barang palsu, tapi tidak mungkin di depan banyak customer dia mencelakakan diri sendiri.

“Omong kosong lagi kamu! Batu giok ini semuanya adalah transaksi dengan keluarga Dani. Jika anda meragukan barang saya, maka anda juga meragukan keluarga Dani!” ujar Paviliun yang sengaja membawa nama keluarga Dani.

Namun sayangnya, Leon bukanlah orang yang mudah dihadapi.

“Jika barusan bukti saya tidak cukup, maka kalian bisa mengambil kaca pembesar dan melihat bagian luar batu giok pasti ada sedikit gelembung. Jika memang asli maka tidak akan ada gelembung!” ucap Leon dengan tegas.

Semua customer satu per satu mengambil kaca pembesar dan melihatnya sendiri dengan detail. Mereka terkejut apa yang dikatakan Leon memang benar, ternyata batu giok di Paviliun adalah barang palsu.

Saat itu juga Paviliun terbengong dan terdiam seribu kata.

“Tidak… tidak mungkin, ini semua fitnah!” teriak Paviliun dengan wajah panik.

“Pasti kaca pembesarnya salah, pasti ada yang salah dengan kaca pembesar!” lanjut Paviliun.

“Paviliun dan keluarga Dani bisa jamin semua barang ini adalah asli!”

“Kalian semua jangan percaya dengan omongannya, dia sengaja berkata seperti itu untuk membohongi kita!” ucap Paviliun yang mulai panik.

Meskipun Paviliun berusaha keras untuk menyakinkan para customer kembali, tapi sayangnya mereka semua sudah tidak percaya dengan bualan Paviliun.

Kali ini Paviliun tidak hanya membuat tokonya bangkrut, tetapi juga membuat bisnis barang antik keluarga Dani masuk ke dalam lubang hitam.

Tiba-tiba orang tua yang dari tadi menyaksikan perdebatan Paviliun dan Leon, jalan menghampiri ke arah Leon.

“Anak muda, boleh kasih tahu siapa nama kamu?” tanya orang tua itu dengan ekspresi dingin.

Paviliun menatap ke arah orang tua itu dan seketika diam seribu kata, wajahnya terkejut.

“Pak… Pak Dani…., Anda kenapa bisa di sini?” tanya Paviliun dengan wajah terkejut dan panik.

Pak Dani?

Pria tua yang sepertinya berusia tujuh puluh ini, dengan rambutnya yang menipis, tetapi matanya yang tajam seperti elang, sungguh terlihat sangat luar biasa.

Leon berpikir sejenak, dan sudah sangat jelas.

Hanya saja, karena banyak tamu di sekitarnya, dia tidak nyaman untuk membahas masalah ini.

Dani tidak menjawab bos paviliun, dan dia langsung berjalan ke depan Leon, ekspresi wajahnya sangat serius.

Demi menyambut kedatangan seseorang, seminggu ini dia merasa tidak tenang, perasaannya sangat tegang, lalu dia memutuskan untuk pergi jalan-jalan untuk mengatur perasaannya, tetapi tanpa diduga, dia mengalami insiden ini dengan tidak sengaja.

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang