“Terserah kamu mau ngomong apa,” balas Leon dengan wajah santai.
“Saya keluarga Dani bersumpah akan membalas dendam ini! Hari ini kamu pergi dari Jakarta Avenue, akan ada orang yang datang menghabisi kamu!” ujar Tommy.
Para pejalan kaki mulai memperhatikan Leon dan Tommy
“Apa yang sedang terjadi? Anak muda itu memukul tuan muda Tommy?;”
“Gawat! Gawat! Melukai keluarga Dani apa masih bisa hidup?”
“Anak muda itu sepertinya sangat pemberani, tapi mencari masalah dengan keluarga Dani tak akan berakhir dengan baik.”
Orang-orang di sekitar pun mulai membicarakan mereka, namun Leon tidak mempedulikannya, dia menarik tangan Rachel dan masuk ke Paviliun.
Rachel masih khawatir, dia tidak menyangka bahwa Leon sekuat itu. Dia merasa sangat aman berada di dekat Leon. Namun, Rachel khawatir Leon dalam bahaya, karena sepanjang jalan ini adalah milik keluarga Dani.
“Di sini tempatnya barang-barang antik,” ujar Leon.
“Tolong keluarkan semua batu giok paling bagus di toko anda,” ucap Leon ke salah satu pegawai.
“Kamu.. kamu bukannya yang barusan memukul tuan muda Tommy?” tanya bos Paviliun. Saya tidak akan menjual apapun ke anda.
“Kalian toko batu giok ternama di Jakarta, apa tidak berani berbisnis?” tanya Leon dengan senyuman dingin
“Tolong anda pergi ke tempat lain saja,” ujar bos Paviliun. Dia tidak akan menjual barangnya ke Leon. Karena takut mencari masalah dengan keluarga Dani.
Menurut bos Paviliun, Leon masih belum tahu kekuatan keluarga Dani, dia pikir setelah memukul Tommy tidak akan terjadi apa-apa?
“Pak Dani sangat menyanyangi cucunya, jika dia tahu cucunya di pukul sampai babak belur, dia pasti akan marah besar dan mencari ke toko saya,” ujar bos Paviliun.
“Di sekitar sini hanya toko kalian yang jual batu giok, saya datang dari jauh untuk beli barang anda, dan sekarang anda bilang tidak menjualnya?” ucap Leon tidak senang.
Leon tahu bahwa bos Paviliun takut sama keluarga Dani, tapi sebenarnya dia ingin bilang bahwa pemilik sebenarnya adalah dirinya.
“Saya benar-benar minta maaf, mohon anda mengerti situasi saya,” ucap bos Paviliun dengan wajah pasrah.
“Leon, kita pergi saja dari sini, tempat lain juga ada kok,” bujuk Rachel yang takut Leon ribut.
Rachel khawatir akan terjadi sesuatu dengan Leon, dia tidak ingin Leon dalam bahaya, apalagi Jakarta Avenue ini milik keluarga Dani!
“Baiklah kita pergi ke tempat lain,” ucap Leon dengan terpaksa.
Saat mau pergi dari toko itu, Leon menatap tajam bos Paviliun, tatapannya membuat bos Paviliun takut. Dia tidak tahu kenapa Leon menatapnya seperti itu, sepertinya ada yang salah.
Saat Rachel dan leon berjalan ke arah pintu luar, tiba-tiba ada suara bunyi pecahan, seperti barang jatuh.
Ternyata memang benar suara batu giok pecah!
Batu giok bambu putih bulat sekarang pecah menjadi tiga bagian. Tidak tahu kenapa tiba-tiba bisa jatuh ke bawah kaki Leon dan Rachel. Yang pasti itu tidak ada hubungannya dengan mereka berdua.
“Kalian berdua diam di tempat! Jangan bergerak, kalian pikir bisa pergi setelah merusak barang orang lain?” tanya bos Paviliun.
“Ada apa? Beli tidak boleh, tidak beli juga tidak boleh?” tanya Leon yang tidak menengok ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...