Jangan Panik !

1.1K 36 0
                                    

"Siapa yang mengatakan bahwa aku adalah seorang mahasiswa? Aku memiliki sertifikat kualifikasi praktik medis dan aku juga seorang mentor di Institut Medis Jakarta." lalu Leon mengeluarkan sertifikat praktik kepada mereka.

Ezra menyadari bahwa pada saat kritis, Leon dapat mengendalikan situasi dengan baik. Dalam satu kalimat itu, Leon bisa mengunci mereka dan meninggalkan pihak lain tanpa berkata apa-apa.

Wajah Glen terlihat gelap dan dia berkata dalam hati, "Oke! Kamu benar-benar ingin memainkan permainan ini, bahkan menyiapkan sertifikat untuk Leon. Sepertinya kamu berniat untuk mempromosikan jabatan anak ini!"

Jarang bagi seseorang untuk bisa masuk lembaga Institut Medis Jakarta dan juga menjadi mentor.

Namun, itu semua diperoleh Leon dengan mengandalkan kepintaran, bakat khususnya dan sebuah saluran tersembunyi.

"Ezra, bisakah dia benar-benar melakukannya?" pak Dani masih ragu-ragu. Lagi pula, Leon masih terlalu muda dan industri medis harus memenuhi banyak syarat dan kualifikasi.

"Anakmu berada dalam situasi kritis dan tidak ada yang berani mengatakan bahwa mereka seratus persen yakin bisa berhasil, tetapi Leon mengatakan bahwa dia bisa tujuh puluh persen berhasil. Ini semua tergantung pak Dani." jawab Ezra.

"Ini ... tidak ada dokter yang lebih tua?" pikir pak Dani.

"Kalau tidak, biarkan Leon dan senior Glen melakukan operasi sama-sama, begini akan lebih aman." ucap Ezra sambil memikirkan solusi terbaik.

Dalam hati Glen sangat tidak puas, sangat memalukan baginya untuk menjalani sebuah operasi dengan seorang mahasiswa.

Leon bisa memiliki peran yang besar dan mampu menyembuhkan orang dengan kemampuan medis kunonya!

"Aku tidak setuju! Pak Dani, dia tidak layak untuk menjalani operasi denganku, bahkan sebagai asisten pun tidak layak!" lalu Glen menggertakkan gigi dengan keras, "Aku akan bertanggung jawab atas operasi ini, aku pasti akan berhasil dan mata tuan Jerry akan sepenuhnya terlindungi!"

Glen melawan keputusan Ezra dengan keras dan telah mengambil risiko yang besar agar tidak membiarkan Leon merebut pusat perhatiannya.

Jika Glen berhasil, maka itu setara dengan dermawan keluarga Dani. Lalu pada saat itu akan ada sejumlah sponsor besar yang sangat bermanfaat untuk langkah promosi selanjutnya bagi Glen.

"Bagus! Dokter Glen, karena kamu sangat percaya diri, maka operasi ini akan dilakukan olehmu dan aku akan memberikan hadiah jika operasi ini berhasil!" ucap pak Dani dengan keras.

Wajah Ezra terlihat tidak bahagia, tetapi pria itu melihat bahwa pak Dani telah memilih Glen. Lagipula, tidak baik untuk menunda perawatan pasien.

Alasan mengapa Glen telah terpilih adalah karena pak Dani berpikir bahwa Leon terlalu muda dan jauh kurang berpengalaman daripada Glen.

Ezra menepuk bahu Leon dan memberi isyarat pada Leon agar tidak kecewa.

Tetapi Leon sama sekali tidak kecewa, dia datang bukan untuk menarik perhatian pak Dani. Di mata Leon, pak Dani bukan siapa-siapa, Leon hanya datang untuk Ezra.

Sebelum memasuki ruang operasi, Glen melirik Leon dengan jijik, matanya penuh kebencian dan kegilaan, di dalam hati Glen berpikir, "Ingin mencuri jabatanku? Kamu tidak akan bisa!"

***

Seiring berjalannya waktu, Glen dan beberapa staf medis lain muncul di ruang operasi.

Jerry sedang berbaring di meja operasi dengan kondisi setengah sadar.

Menurut rencana operasi Glen, dia akan mengambil serpihan kaca di tepi bola mata Jerry pelan-pelan.

Pada saat itu, kepercayaan diri Glen berlipat ganda, seakan dia bisa melakukan apa pun.

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang