Hugh begitu cemburu pada Rachel dan Leon!
Perasaan memalukan ini seketika mengenai kepalanya!
Dia tidak menyangka jika Rachel benar-benar menyuapi Leon dengan abalon!
“Leon Wijaya, nggak akan aku maafkan!”
Pembuluh darah di keningnya tampak menonjol. Matanya merah menyala. Dia pun terus mengutuk Leon dalam hati.
Namun akhirnya Hugh memaksakan diri untuk menahannya. Dia berusaha menahan amarahnya agar tidak meledak.
Kemudian, dia tersenyum pada semua orang dan berkata, “Ayo, ayo, mari kita bersulang. Di pesta kelulusan ini, mari kita menikmati malam ini dengan baik. Aku berharap kalian semua memiliki masa depan yang cerah. Aku tidak akan melupakan kalian semua!”
Semua orang di ruangan itu selesai menikmati minumannya dan meletakkan gelas mereka di meja. High memalingkan wajah dan menatap Leon dengan tatapan membunuh.
“Leon, ayo bersulang dengan Tommy!”
Ini adalah bagian dari rencana Hugh untuk menginjak-injak harga diri Leon.
“Beri aku alasan untuk bersulang dengannya,” pinta Leon sembari melirik ke arah Hugh.
“Kamu masih butuh alasan? Kamu pikir aku ngajak kamu ke sini cuma buat makan enak doang? Siapa lagi yang punya keluarga miskin selain kamu? Keluarga paling jelek saja masih bisa punya tempat usaha, sedangkan kamu? Aku mengajakmu ke sini supaya kamu bisa meminta mereka bersulang. Kalau tidak, kamu nggak pantas ada di tempat ini!”
Kata-kata Hugh sangat tajam dan penuh cemoohan. Dia hanya ingin membuat Leon menjadi anjing yang patuh pada mereka.
“Kalau aku mau bersulang, memangnya mereka berani meminumnya?” cibir Leon.
“Memangnya apa yang mereka takuti? Masa iya mereka takut sama kamu? Cepat bersulang dengan Tommy sana!” seru Hugh.
Rachel melihat Leon dan menggelengkan kepala, memberi isyarat pada pria itu agar tidak bersulang. Rachel tidak masalah jika tidak bisa menikmati hidangan pesta, lebih baik dia langsung pergi.
Leon memegang pinggang ramping Rachel. Dia mencoba menenangkan wanita itu.
Saat ini, Tommy melirik ke arah Hugh dengan tatapan dingin. Tommy berharap bisa menghentakkan kaki dan mengumpat pada Hugh!
“Si brengs*k Hugh benar-benar menjerumuskanku ke lubang neraka!”
Dia mengangkat gelas gobletnya dengan tenang. Bahkan, senyuman tipisnya masih menggantung di wajahnya.
Melihat cara Leon tersenyum membuat bulu kuduk Tommy merinding. Padahal, saat di lokasi konstruksi, Leon masih bisa tersenyum “ramah” padanya.
“Kak Leon, saya tidak minum anggur. Saya alergi alkohol.”
Demi melindungi identitas Leon, Tommy sengaja membuka mulutnya.
Tommy dengan cepat memikirkan alasan untuk mundur dari situasi ini.
Begitu mendengar perkataan Tommy, Hugh tercengang.
Apa? Kenapa Tommy tiba-tiba alergi alkohol?
Padahal dia kuat-kuat aja minum anggur bergelas-gelas sambil karaoke-an!
Orang dia aja masih bisa kumur-kumur pake anggur saat sampai di rumah. Kenapa harus ngomongin soal alergi alkohol sekarang? Seriusan?!
Hugh tidak mengerti. Orang itu bukan seperti Tommy yang dikenalnya.
“Tommy, benaran? Aku ingat kalau kamu itu peminum yang kuat. Kenapa bisa sampai alergi? Barusan waktu minum pertama kali, kamu menghabiskannya!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...