Seperti Orang Bodoh

574 18 2
                                    


   Di mata Hugh, Leon tidak lebih dari seorang pecundang. Pria yang tidak beradab, bukan orang berduit, apalagi punya backing-an yang kuat.

Dia begitu yakin jika Leon sengaja memanfaatkan udara untuk mencium Rachel dari jauh, menodai wanita semurni itu.

Meskipun dia merendahkan kondisi keluarga Rachel, namun tingkat keposesifannya pada wanita itu telah mencapai titik yang tidak wajar.

“Rachel, sini minum bareng.”

Hugh menyunggingkan senyumannya, melambaikan tangan pada Rachel yang baru saja tiba di tempat pesta.

Pria ini jauh lebih kejam daripada peran antagonis di opera cina. Ekspresi wajah yang diperlihatkannya berbeda dari apa yang ada tersembunyi di hatinya.

Rachel melihat Leon terlebih dulu, lalu berjalan bersamanya ke tempat Hugh.

“Oh, Leon juga datang ya. Ayo kita minum bareng.” Penyamaran Hugh begitu sempurna. Tidak ada yang bisa melihat kebencian Hugh pada Leon.

Leon pun mengiyakan. Dia ingin melihat permainan seperti rencana apa yang akan dimainkan Hugh kali ini.

Ketiganya duduk di satu meja. Hugh bertepuk tangan, lalu seorang pelayan muncul sembari membawakan sebotol anggur merah, satu gelas decanter, dan tiga gelas goblet ke hadapan mereka.

“Ayo cobain, ini salah satu anggur terbaik di hotel ini.”

Meskipun Hugh menyembunyikan perasaan tinggi hatinya, namun mata dan raut wajahnya tidak bisa menutupi ekspresi bangganya.

Leon tidak seangkuh Hugh. Mana mungkin Leon tidak tahu soal koleksi anggur di hotel ini. Dia pernah berkunjung ke kamar khusus tempat penyimpanan anggur terbaik milik Hotel Sheraton, jadi dia jauh lebih familiar dibandingkan Hugh.

Alasan Hugh mengajak Leon minum bersamanya bukan untuk berbuat baik. Dia ingin mengambil kesempatan ini untuk mempermalukan Leon di depan Rachel.

Terlebih lagi, dia ingin menegaskan pada Leon jika orang miskin seperti dia akan pernah bisa pergi ke jamuan makan yang mewah. Tidak akan pernah!

Awalnya, pelayan akan mengisi decanter untuk mereka, namun Hugh mengambilnya dan menuangkan anggur merah ke dalamnya.

Lalu dia mengalihkan pandangan pada Rachel. Dia ingin melihat ekspresi kekaguman wanita itu padanya.

Leon diam-diam memperhatikan perilaku Hugh yang sok tahu. Menurutnya, gerakan Hugh saat menuangkan isi decanter pun tampak kaku dan tidak halus sama sekali, seperti orang yang baru melihat video tutorial di internet.

Selagi menuangkan anggur ke dalam decanter, Hugh berkata pada Leon, “Eh, Leon, walaupun kamu nggak tahu soal anggur ini, tapi kamu harus mencobanya. Ini barang yang langka, loh. Kamu nggak akan punya kesempatan buat mencobanya di hari-hari biasa. Kamu cuma bisa dapat pelayanan begini kalau kamu bisa membujuk Pak Sebastian. Nggak ada orang lain yang bisa dapat pelayan seperti ini.”

Leon mengernyit, agak terkejut.

“Kenapa? Wah, sepertinya kamu kaget banget ya. Faktanya, kesenjangan antara setiap orang itu dibawa sejak di dalam kandungan, jadi jangan berkecil hati.”

Meskipun terdengar ramah, namun Hugh sedang memamerkan kuasanya di hadapan Leon.

“Tidak, aku cuma kaget kalau Romanée-Conti 2000 itu dibilang barang langka.”

Leon tidak mengerti dengan apa yang didengarnya, makanya dia mengernyit.

Baginya, anggur edisi tahun 2000-an itu memang enak, namun itu bukan termasuk anggur yang langka.

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang