“Nggak apa-apa, nggak usah khawatir. Besok kan sidang skripsimu, jadi kamu siap-siap saja ya,” ujar Leon sembari tersenyum.
“Terus kamu gimana? Ayo kita perpus, belajar bareng,” tanya Rachel dengan pipi memerah.
“Aku masih ada urusan, jadi tunggu aku ya,” jawab Leon.
Dengan kecerdasan dan keahlian khusus yang dimilikinya, Leon bisa saja memberikan kuliah pada dosen pengujinya nanti.
Rachel pun tidak memaksa Leon untuk tetap bersamanya. Dia tahu jika pria itu bukanlah pria biasa dan banyak hal yang perlu diselesaikan olehnya. Ini semakin menguatkan keyakinan Rachel untuk mendapatkan Leon!
Setelah berpamitan pada Rachel, Leon bergegas meninggalkan kampusnya.
Setelah beberapa hari, mobil Venom GT mewah itu kembali menampakkan diri di Universitas Tarumanagara. Sama seperti sebelumnya, kemunculannya menyebabkan kegemparan di kampus itu.
Namun, Leon tetap menjadi sosok yang bersahaja. Dia tidak berlama-lama tinggal di sekitar kampus.
Semua orang hanya bisa melihat mobil keren itu melaju dengan cepat, namun sulit bagi mereka untuk mengenali sosok yang berada di belakang kursi pengemudi.
Sang pemilik mobil itu akan selalu menjadi misteri!
Orang-orang berspekulasi jika pemilik mobil Venom GT ini kemungkinan besar adalah Liam, putra dari Keluarga Setyo, salah satu keluarga konglomerat di Jakarta.
Liam adalah pengelola klub mobil super (supercar) terbesar di Jakarta, jadi semua orang beranggapan jika dialah yang paling memungkinkan untuk memiliki mobil Venom GT itu.
Leon telah berpura-pura menjadi orang miskin selama empat tahun ini. Bahkan, jika saat ini dia mengendarai mobil Wuling Hongguang, dia akan mengejutkan para alumni Universitas Tarumanagara.
Saat baru saja keluar dari kampus, Leon menerima telepon dari Indra.
Pria tua itu sangat sopan dan menganggap Leon sebagai keturunan ahli pengobatan tradisional. Ditambah dengan keinginannya untuk meminta bantuan pada Leon, jadi Indra tentu saja semakin merendah di hadapan Leon.
“Nak Leon, kamu di mana? Aku akan menjemputmu. Aku tinggal di Gunung Munara. Kamu pasti belum pernah ke daerah sini.”
Gunung Munara adalah kawasan perumahan elit di Jakarta. Di sana terdapat banyak vila dan rumah bergaya Eropa nan mewah, terutama rumah dengan pemandangan danau yang berada di tepi danau.
Indra mengira jika Leon tidak memiliki hubungan dengan perumahan elit seperti kawasan Gunung Munara itu.
Namun, perkiraan Indra salah. Leon tidak hanya memiliki hubungan dengan kawasan perumahan elit itu, namun juga salah satu pemilik rumah di sana. Pria itu diam-diam memiliki tiga unit vila dengan pemandangan danau, dan tidak ada seorang pun yang tahu tentang hal ini.
“Saya tahu daerah itu. Saya akan ke sana sendiri saja,” jawab Leon pada Indra di ujung telepon.
Leon pergi mengendarai mobilnya sendiri, mengapa Indra harus repot-repot menjemputnya?
“Baiklah, hati-hati di jalan. Kamu tinggal sebutkan namaku di pintu masuk, nanti ada petugas yang akan mengantarmu ke vilaku,” jelas Indra.
Pelayanan yang diberikan oleh perumahan elit berbeda dengan yang diberikan oleh perumahan biasa. Setiap tahunnya, banyak biaya yang harus dibayarkan oleh setiap pemilik unit rumah di perumahan elit. Para petugas layanan pun berpakaian dengan gaya di Filipina.
“Oh, omong-omong, saya ingin menanyakan soal kondisi pasien. Selain spondilosis servikal, apa pasien menderita penyakit lain? Jika ada, saya akan menyiapkan peralatan medis yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi yang Anda jelaskan pada saya,” ujar Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rich Man
Romance(Novel ini merupakan novel terjemahan resmi). Leon bekerja sebagai tukang delivery makanan, bahkan dibully sudah jadi menu hariannya. Tapi tak ada yang menyangka jika Leon, nyatanya adalah seorang putra dari keluarga miliuner. Dia memilih berpura-p...