Pergi Sana !

1.1K 32 0
                                    

  Jika saja saat itu Jerry dan Glen tidak mempunyai rencana jahat, Leon bisa membantu Jerry menghilangkan rasa sakitnya, tapi Jerry sendiri yang membuat keadaan menjadi rumit, malah memfitnah Leon.

Leon sendiri juga tidak punya alasan untuk menolong orang menyebalkan ini!

Leon menatap Jerry yang malang, perbuatan jahatnya ternyata malah berbalik ke dirinya sendiri.

Jadi orang tidak perlu berbuat banyak hal baik, tidak berbuat hal jahat saja sudah cukup.

Menurut Leon Jerry tidak pantas untuk dikasihani, orang seperti ini memang perlu diberi ajaran baru bisa berubah.

“Tidak perlu bersedih seperti itu, kamu balik saja ke ruangan operasi dan mengganti matamu dengan mata anjing,” ujar Leon sambil tersenyum dingin.

“Leon lihat saja kamu, tunggu pembalasan saya! Saya Jerry akan mengerahkan seluruh kekuatan untuk membuatmu menderita selamanya, mata kamu sudah saya booking!” ujar Jerry dengan tatapan tajam

“Pergi sana!” usir Leon .

Leon sangat tidak suka diancam oleh orang lain, dia tidak akan segan langsung bermain tangan tanpa membuka mulutnya!

Rachel yang berada di ruangan itu jantungnya berdetak dengan kencang, dia sangat terkejut. Namun dia bukan khawatir dirinya tapi mengkhawatirkan Leon.

“Leon, Kamu tidak apa-apa kan?” tanya Rachel dengan tatapan serius.

Leon tidak bisa menahan tawanya, dia tertawa kecil melihat Rachel yang sangat lucu mengkhawatirkan dirinya.

“Aku tidak apa-apa, kamu tenang saja,” jawab Leon sambil menggelengkan kepala.

“Oh! Baguslah, kamu harus hati-hati Leon. Meskipun aku tidak tahu masalah kamu dengan orang itu, tapi kelihatannya orang itu sangat kuat…: ujar Rachel dengan suara pelan.

“Rachel kamu tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa,” balas Leon dengan nada santai.

“Aku.. aku tidak ingin kamu terluka…” ucap Rachel yang wajahnya memerah.

“Jangan takut, aku bukan orang yang lemah,” balas Leon sambil tersenyum sambil mengelus kepala Rachel.

Hati Rachel dag dig dug ketika Leon mengelus kepalanya, wajahnya pun juga semakin merah, bahkan rasanya sampai mau pingsan.

“Kamu… kamu pasti haus kan, aku pergi ambil minum buat kamu,” ujar Rachel yang salah tingkah dan langsung lari keluar kamar membawa termos.

Leon tertawa kecil melihat Rachel yang kabur dengan cepat, hari ini Rachel sudah empat kali bertanya kepadanya haus apa tidak.

***

Waktu “operasi” pun tiba, Leon mempersiapkan semua peralatan operasi nya.

Menurut Leon jarum adalah inti dari pengobatan yang paling manjur.

Sayangnya, para tenaga medis yang melihat proses akupuntur malah terkejut dan ragu, mereka tidak mengetahui dengan jelas tentang Traditional Chinese Medicine.

Selanjutnya mama Rachel hanya perlu di rawat di rumah sakit, dia sudah melewati masa sekarat, satu bulan lagi sudah bisa keluar dari rumah sakit.

Namun beberapa waktu ini Leon tidak akan berada di rumah sakit, gurunya dulu pernah bilang kepadanya jangan bilang ke orang lain bahwa dirinya adalah dokter akupuntur, kalau tidak orang-orang akan merebut posisinya.

Kali ini Leon demi menyembuhkan mama Rachel, belum sempat pergi mencari Pak Dani untuk menerima Jakarta Avenue, setiap hari sangat sibuk merawat mama Rachel.

Dalam tiga tahun terakhir, Rachel telah mengalami banyak kesulitan, dalam hal menghemat tidak perlu dibilang, untuk beli kosmetik saja tidak berani beli.

Untung saja Rachel lahir dengan wajah yang cantik alami, sifatnya juga sangat lembut membuat orang yang berada di dekatnya terasa nyaman dan ingin melindunginya.

Rachel tidak tahu Leon adalah dokter yang hebat, ilmu kedokterannya bisa di bilang paling tinggi di rumah sakit. Dia juga tidak tahu sebenarnya Leon adalah dokter tradisional.

Leon tidak ingin Rachel tahu karena takut jika Rachel mengetahui nya maka dia akan jaga jarak dengan diri nya.

“Rachel setelah operasi hari ini maka kamu bisa sedikit lega, mama mu hanya tinggal proses penyembuhan saja. Kamu bisa keluar main bersama teman-temanmu,” ucap Leon dengan tatapan serius.

“Baiklah, karena kamu yang bilang maka aku sangat tenang,” balas Rachel sambil mengangguk-angguk kepalanya.

Waktu berlalu dengan cepat, hari sudah gelap, Leon sudah kembali ke rumahnya, dan beristirahat.

***

Malam yang gelap, hening namun udaranya sangat sejuk. Indra dan cucu perempuannya Sucyanti setelah makan malam, mereka berdua jalan santai di dalam komplek perumahan.

Saat Indra dan cucunya jalan, mereka kebetulan melihat Leon yang sedang melakukan yoga di depan teras.

“Kakek orang ini tidak waras ya? Kenapa baru beberapa hari tinggal di rumah baru langsung pindah lagi, malam-malam begini yoga di teras lagi,” ujar Sucyanti mengarah ke Leon dengan tatapan aneh.

“Tidak usah bingung, alasannya hanya satu karena punya uang. Kakek harus berkenalan dengan tuan rumah itu. Sepertinya dia belum lama pindah ke kota Jakarta, tidak ada salahnya kan berteman,” ucap kakek yang juga sedikit penasaran dengan Leon.

Leon tidak peduli dengan tatapan cucu perempuan Indra, bagaimanapun juga yoga juga salah satu olahraga untuk menyehatkan tubuh.

Keesokan paginya, Leon merasa sangat bersemangat dan tenaga, ternyata yoga memang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

“Hari ini saya akan pergi menemui Pak Dani dan segera menyelesaikan serah terima Jakarta Avenue,” ujar Leon dalam hatinya.

Dulu waktu Leon baru pertama kali datang ke Jakarta, dia seperti selembar kertas putih yang belum punya apa-apa.

Mempunyai sekretaris seperti Mawar yang bisa dipercaya sangat mengurangi beban kerja Leon.

Leon keluar dari rumahnya mengendarai mobil Hennessey Venom GT,mobil Leon menjadi pusat perhatian warga sekitar. Benar-benar membuat orang iri hati.

Saat mobilnya Leon melaju di jalanan, beberapa orang merekamnya di tik tok. Dan menjadi bahan pembicaraan di tiktok.baru di upload beberapa menit sudah ada yang memberi comment.

Setengah jam kemudian Leon sudah sampai di Jakarta Avenue. Leon memarkirkan mobilnya di tempat parkir, saat baru ingin turun dari mobil tiba-tiba HPnya berbunyi ada pesan masuk dari Rachel.

Isi pesan Rachel mengajak Leon jalan-jalan di Jakarta Avenue, kebetulan sekali Leon baru saja sampai di situ.

Jakarta Avenue adalah jalan besar yang dikelilingi banyak toko - toko branded, bisa di bilang tempat belanja paling elite di Jakarta.

Tidak lama kemudian Rachel sudah sampai di Jakarta Avenue, dia memakai dress biasa yang sederhana namun terlihat menggemaskan. Ditambah lagi kulitnya yang putih bersinar dan wajah nya yang tersenyum ceria, membuat orang menyukainya.

Leon langsung menilai baju Rachel, dia bisa langsung tahu bahwa harga bajunya tidak seberapa, tapi dipakai oleh Rachel terlihat lucu dan cantik.

Bersambung.

Super Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang