77

75 7 0
                                    

9 Jan 2021

-

10.--

Ji-hyun menyiapkan beberapa makanan dibantu oleh asisten rumah tangga nya. Sejak semalam, saat ia jujur kepada saera tentang jaehyun. Saera tak mengajak nya berbicara sama sekali. Ia makan malam pun tak berbincang seperti biasanya.
Jhonatan bertanya-tanya. Ia ingin bertanya langsung tapi ia tak ingin dikira ikut campur.

Daehyun, seo Jun dan taekwon turun dari lantai atas. Taekwon memiliki jadwal untuk latihan, seojun yang akan berkencan dengan kekasih baru nya. Daehyun yang tak memiliki pekerjaan, ia akan menetap dirumah.

Daehyun duduk di salah satu kursi diikuti kedua lelaki lain. "Oemma akan pergi?" Tanya Daehyun dengan mengambil apel. "Um.. tidak.." Ji-hyun menjawab dengan duduk di sisi Daehyun. "Oemma, kau tahu tentang kelompok mafia di Korea yang sempat ramai dibicarakan di tahun **?" "Tidak. Di tahun itu ada beberapa kelompok yang dibicarakan, sempat tenar juga di waktu yang sama. Tapi tak lama." Jawab Ji-hyun dengan memberikan apel kupasan kepada taekwon.

"Jika tak salah kelompok itu bernama... Black--" Daehyun tak sempat untuk menyelesaikan omongan nya karena ia ter alih kan ke saera yang turun dari lantai atas dengan bertelepon. Baru kali ini saera bertelepon dengan seseorang hingga tak mengucapkan apapun kepada keluarganya.

Saera juga tak melirik Daehyun, seo Jun atau Ji-hyun. Hanya taekwon. "Taekwon, ikut aku, aku yang akan mengantar mu." Ajak nya. "Tapi aku belum makan apa-apa." "Kita akan membeli makanan di jalan. Cepatlah tak ada waktu untuk menunggu." Ucap saera dengan mengambil kunci mobil lalu pergi tanpa pamit.

Taekwon lantas mengambil tas dan pamit ke Ji-hyun lalu menyusul sang kakak.

-

Saera mengajak taekwon ke bandara. Ia menunggu seseorang keluar dari pintu keluar. Ia ada di dalam mobil. Taekwon memakan roti yang di beli di supermarket. Kedua Kim itu memandang pintu keluar.
Meski taekwon tak tahu siapa yang di tunggu sang kakak. Mata saera langsung membulat saat seorang lelaki bermantel abu-abu keluar dari pintu itu.

 Mata saera langsung membulat saat seorang lelaki bermantel abu-abu keluar dari pintu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saera lantas mengambil masker lalu membuka pintu. "Tunggu disini. Sebentar." Titah saera yang diangguki oleh taekwon. Saera langsung pergi dan berlari ke arah lelaki bermantel itu. Setelah ada di dekat lelaki itu ia langsung bertanya "dengan tuan Jung?"

-

Kya >_<

-

Lelaki itu mengangguk. Saera menunduk, ia tak melupakan adat yang ada di Korea. "Jung saer-- Kim Saera imnida." Lelaki itu langsung menarik tangan saera dan memeluk tubuh saera. "apa kau sedang ada masalah?" Tanya nya. Saera menggeleng, ia melepaskan pelukan lelaki itu. "Oemma telah menjelaskan tentang anda. Kini saya tahu jika anda adalah orang tua kandung saya."

-

Anjir, jantung gw gak baikkk >_<.

-

Lelaki Bernama jaehyun itu lantas melotot. "Bagaimana bisa? Tapi.. appa akan menjelas--" "tak perlu. Oemma sudah menjelaskan semua. Daehyun belum mengetahui tentang ini." Jaehyun menarik nafas panjang.

"Ja--" "bisa kita pergi dahulu? Taekwon akan berangkat latihan." "Taekwon?" "Remember?" "Hum.. ya..." Saera tersenyum lalu mempersilahkan jaehyun untuk berjalan. Jaehyun pun berjalan tapi sebelum itu ia menarik tangan saera untuk ia genggam.

Saera menerima itu. Ketahuilah, saera ragu dengan kebenaran ini. Ia tak tahu kenapa. Tapi hati nya benar-benar ragu untuk mempercayai Ji-hyun. Menurut saera jika yang di ungkapkan Ji-hyun adalah bohong, atau hanya bualan, tak  mungkin Ji-hyun menutupi hal besar seperti ini selama itu.

Taekwon turun dari mobil dengan bibir yang ada selai coklat. Mata nya tak bergeser sedikit pun dari jaehyun. Tangan kiri nya sudah siap mengambil pistol yang ada di belakang tubuhnya. Dengan ukuran / tinggi badan sekitar 150cm tak ada yang mengira jika taekwon ber usia 7 tahun (an).

"Calm. He's harmless" ucap saera dengan senyumnya. Ia membuka pintu lalu duduk di kursi penumpang meninggal jaehyun dan taekwon. taekwon menatap kakak nya yang sedang menelpon seseorang. Mata nya melirik ke jaehyun yang tengah memperhatikannya. "Hai bung." Sapa jaehyun. Taekwon tak menjawab. Ia membuka pintu belakang lalu masuk tanpa berbicara apapun dengan jaehyun.

Jaehyun tersenyum kecil. Sifat taekwon tak jauh berbeda salah satu dengan anak nya, Daehyun.

-

Taekwon telah berada di tempat latihan nya. Sekarang saera dan jaehyun tengah berada di perjalanan ke rumahnya (saera). Tak ada yang dibicarakan selama perjalanan. Jaehyun fokus di perjalanan dan saera yang sibuk dengan perusahaan yang dikendalikan dari ponsel nya.
"Saera." Panggil jaehyun dengan menoleh ke saera. "Nde?" "Bagaimana dengan sekolah mu? Nilai mu tak turun kan?" "Um.. nilai ku semakin naik. meski pun aku tak terlalu sering mengerjakan tugas."

"Kenapa?" "Karena aku selalu pergi ke kanada untuk mengurus perusahaan." "Bukan kah ada Ong Seung woo yang mengurus perusahaan?" "Tidak.paman pindah ke negara ini dan menetap di sini setelah menikah."

"Owh.. appa yakin jika kau sudah tahu semua. Tentang kebohongan yang oemma mu sembunyikan. Terima kasih tidak meninggalkan oemma mu setelah mengetahui semua kebohongan oemma mu." "Tidak ada alasan untuk meninggalkan oemma. Aku sempat berpikir untuk pergi. Tapi.. aku tidak mungkin meninggalkan oemma hanya karena masalah yang sudah lama terjadi." Jelas saera dengan meletakkan ponsel nya.

Penjelasan itu membuat jaehyun tersenyum. Ia menoleh lalu menarik kepala saera. Ia mengecup kening saera dengan lembut. "Appa sudah memiliki keluarga?" Tanya saera. "Hm ya. Ingin mengetahui suatu kebohongan atau kebenaran lagi?" "Of course."

"Appa mu ini sudah menikah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak baik. Appa mu dijodohkan dengan seorang jalang yang berpura-pura menjadi seorang wanita baik. Nenek Jung akhirnya luluh dengan wanita itu dan menjodohkan nya dengan appa mu ini... Seorang lelaki berumur 30 tahun yang mencintai seorang wanita yang tak diketahui dimana ia pergi. Mencari wanita itu dan dua buah hati yang masih anak-anak." Jelas jaehyun membuat saera tersenyum sendu.

"Appa memiliki anak?" "Ya. Dia masih balita." "Apa wanita itu melakukan tugas nya menjadi istri?" "Appa tak bisa menjawab itu. Dia sangat rumit untuk dijelaskan." "Apa dia berubah? Berubah menjadi lebih baik." "Hanya 60% saat dia bersama anak nya" "anak nya adalah anak apps juga. Aku mengerti apa yang dilakukan seorang suami istri yang sudah menikah. Jauh lebih mengerti daripada remaja lain...

...appa akan melakukan itu, sekalipun hanya paksaan atau terpaksa." "Hm ya .. You are right." "Aku dan Daehyun akan bertemu dengan dia."

-

Tbc



Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang