83

60 10 0
                                    

3 Apr 20

-

Ji-hyun menodong kan pisau kepada taehyung tepat di leher lelaki itu. Itu tak membuat seorang lelaki bernama Kim taehyung takut atau gugup. Ia menoleh ke belakang, suara langkah kaki terdengar. Karena itu ia menutup pintu dengan lumayan keras agar seseorang yang berjalan ke pintu mengurungkan niatnya untuk mengganggu Kim taehyung.

Setelah menutup pintu taehyung menoleh kembali ke Ji-hyun. "What? Apa kau ingin bertanya sesuatu." "Apa kau bertem--" "shtt..." Taehyung menutup mulut Ji-hyun dengan tangan nya. "Dimana kunci kamar nya?" "Entahlah, aku menyembunyikan nya tapi aku lupa." Jawab Ji-hyun. Ia tersadar lalu kembali mendekatkan pisau itu ke leher taehyung.

"Sial..." Umpat taehyung. Ia menarik Ji-hyun ke ranjang. "Apa? Kenapa?." Tanya Ji-hyun dengan wajah polosnya. Taehyung tak menjawab. Ia menutupi tubuh Ji-hyun dengan selimut. Ia duduk dengan sandaran kasur. Ji-hyun berada di bawah taehyung.

Ji-hyun benar-benar ingin bertanya banyak hal. Tapi saat ia sudah hampir membuka suara, suara lain menyalipnya.

Ceklek...

"Taehyung.." panggil seseorang dengan nada yang lembut. "Ne oemma?" Tanya taehyung. Ruangan yang gelap itu membuat tubuh taehyung terlihat samar-samar. "Kau tidak makan?" "Ah.. aku sudah makan." Jawab taehyung dengan membuka resleting celana nya. Ia mengeluarkan (MAAP gw kasih ginian. Xixixii) milik nya di dalam selimut.

"Apa kau sudah Kenyang?" "Hm ya... Aku makan malam dengan klien ku tadi." Jawab nya. Ia menarik rambut Ji-hyun dan mengarahkan ke milik nya. Tangan kanan nya membuka mulut Ji-hyun dan memasukan milik nya ke mulut Ji-hyun. "Kau sedang apa?" "Aku mencoba mengingat nama-nama klien ku kemarin. Aku lupa mencatat nya."

"Hm... Oemma ingin pulang. Appa mu sudah menyelesaikan urusan nya di sini." "Besok?"  Taehyung terus menerus menggenjot kan kepala Ji-hyun agar melumat milik nya.

"Ya. Siapkan semua." "Baiklah. Aku akan mengantarkan oemma."

Wanita yang berdiri di depan pintu itu mengangguk. Umur yang sudah lebih dari 60 tahun tak membuat nya menjadi nenek-nenek yang bergantung kepada anak nya.

Setelah menutup pintu kamar. taehyung membuka selimut dan melihat jihyun yang berusaha lepas.

"YAK!!" teriak taehyung dengan melepaskan tangan nya. "KENAPA KAU MENGGIGIT KU?" "KENAPA KAU MEMAKSA KU?!!" balas Ji-hyun. Taehyung menghela nafas berat. "Mari kita lanjutkan lagi." "Tidak. Aku bukan jalang mu."

Taehyung terkekeh. "Kenapa? Sekarang kau milik ku. Aku bebas melakukan apapun terhadap mu." Ucap nya dengan menidurkan Ji-hyun. "Tidak jangan bermimpi terlalu tinggi atau aku akan menampar mu." "Lakukan lah. Maka aku akan membuat mu kembali mencintai ku." "Tidak ada hubungannya dengan rasa cinta, bodoh." "Oh.. ayolah, kembali lah mencintai ku. Aku tahu kau mencintaiku meskipun kau berselingkuh dengan Jaehyun si kaparat itu."

Kini Jihyun yang tertawa. "Aku tidak akan mencintai mu lagi. Kapan pun itu, sekalipun semua lelaki yang ada di dunia ini menolak ku." "Lalu, bagaimana jika aku menanam sesuatu disini?" Tanya nya dengan mengelus perut Ji-hyun dengan telunjuk nya.

"Hahaha... Lakukanlah.. sekali pun kau membuat ku hamil sepuluh kali. Aku tak akan mencintai mu, aku akan tetap berusaha meninggalkan mu." "Benarkah? Tapi aku tak cukup kuat untuk tak kasihan padamu. Bagaimana jika aku berikan diskon 20%?" Ujar nya dengan menunjukan kedua jari nya.

"Maksud mu?" "Kau semakin bodoh sayang." Taehyung menggesek kan tangan nya ke rambut Ji-hyun. "Sepuluh bayi aku berikan diskon 20% jadi bayi itu ada 8. Bagaimana?" "Kau gila? Kau pikir bayi adalah baju yang kau berikan diskon?" Ji-hyun menarik kera taehyung. Ia membalik keadaan. Dia kini di atas dan taehyung di bawah.

"Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada mu." Ucap Ji-hyun dengan mencari tempat yang nyaman di atas perut Taehyung. "Apa? Pastikan itu hal yang penting. Jika tidak aku akan memasukan dia sebelum kau menyelesaikan pemberitahuan mu." Ancam Ji-hyun.

"Oke oke.. tenang lah." Jihyun terkekeh sebentar. Ia turun dari tubuh Taehyung. Ia berjalan ke jendela lalu merasakan hembusan angin yang menerpa wajah nya. "Kau ingat Kim Taera?" Tanya Ji-hyun tanpa melirik taehyung.

"Anak ku yang kau bunuh." "Oh, kau pikir aku membunuhnya? Padahal dia dibunuh oleh salah satu anak mu." "Itu karena kau yang menyuruhnya." "Tidak. Itu keputusan Daehyun sendiri." "Pada intinya dia sudah mati." "Tapi... Kau salah. Daehyun menembakkan peluru besi biasa yang tak bisa menembus terlalu dalam kepada bocah itu." "Apa maksud mu?"

"Daehyun berkata jika dia tak bisa membunuh seseorang yang tak salah." "Jadi dia hidup?" "Dia hidup, dia tinggal dengan seseorang yang tadi kau sebut kaparat." "Apa maksud mu?!." "Jaehyun ada di tempat saat kejadian itu. Ya... Dia datang dari apartemen tunangan nya yang kebetulan satu gedung dengan selingkuhan mu yang imut itu. Aw.. itu menjijikkan. Dia sangat jelek. Aku akui itu...

... Mungkin aku akan merelakan mu jika ibu dari Kim Taera itu cantik melebihi aku." "Apa yang kau katakan? Jangan berkata yang tidak-tidak." "Itu kenyataan nya. Taera hanya koma saat itu, Jaehyun membawa gadis itu ke rumah sakit saat kau pergi dari sana. Aku meruntuki kebodohan ayah nya yang tak mengecek anak tersayangnya sebelum pergi."

"Jadi dia hidup?" Ji-hyun tersenyum miring. "Dia tinggal dan hidup dengan kaparat itu. Dia juga menjadi gadis jelek seperti ibu nya, awww.. menjijikkan.. tapi ada beberapa hal yang menurut ku cantik. Aku yakin itu dari mu. Tapi entah lah, aku tak yakin jika dia anakmu. Dan Dia masih mengingat mu, mungkin. Aku dulu sering mengunjungi nya dulu..

...tapi sekarang tidak, ah aku mengunjungi nya seminggu sebelum kau membawa ku kemari. Tapi bodoh nya aku. Aku datang dengan keadaan mabuk. Dia mati saat aku tak sengaja menembak jantung nya." Taehyung yang tadi nya bersyukur karena salah satu putri nya masih hidup langsung marah karena mendengar ujar an jihyun yang terakhir.

"KAU GILA!!" Ji-hyun terkekeh. Ia merogoh kantong nya. Mengeluarkan pistol dan menodongkan pistol itu kepada Taehyung. "Kau lebih gila. Itu sudah menjadi takdir nya yang mati harus ditunda. Sekarang tunjukkan aku dimana anak bodoh mu sebelum Daehyun!!" "Apa yang kau maksud? Aku tak memiliki anak lagi selain Daehyun dan saera."

"KIM TAEHYUN!! BOCAH ITU SEUMURAN DENGAN DAEHYUN." "k-kau... K-kau tahu dari mana?!" "Dari Daehyun. Dia melihat masa lalu mu saat dia berumur 4 tahun, aku masih mengingat jelas siapa ibu dari anak sialan itu."

"Kau lebih sialan dari ibu Taehyun!!"

"Tak kusangka dia adalah teman ku sendiri. Aku akan membunuhnya. Dan Daehyun akan membunuh anak mu!".

"Lakukan lah jika kau bisa pergi dari ku."

-

Tbc






Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang