28

140 16 0
                                    

3 agst 2020

Note : author cantik gak ada duany.

---
Satu bulan kemudian.

Jihyun memakai sepatu nya, lalu berdiri dan berbalik untuk melihat penampilan nya di cermin. "Aku akan pergi ke Maladewa besok malam" ucap jihyun yang membuat lelaki yang tadinya fokus di ponsel langsung menatap nya.

"Ada acara apa?" Tanya lelaki itu. "Hanya berlibur dengan dong min" jawabnya seraya mengambil ponselnya. "Dong min?" "Lelaki yang memeluk ku disaat kau memilih pilihan bodoh" jawabnya dengan ditaburi sedikit sindiran.

Taehyung menatap malas jihyun lalu bertanya "sebenarnya kekasih mu ini ada berapa?" Seraya memijit pelipisnya. "satu Lucas, tapi kau sudah tahu bahwa aku memutuskan hubungan dengan nya" "t-tidak, aku tidak tahu" "jangan mengelak, kau mengintip dan menguping semua pembicaraan ku"

"Baiklah aku mengakui itu" ucap Taehyung. "Kedua dong min, dia teman Jungkook, aku baru memulai hubungan dengan nya, semalam setelah aku mengakhiri hubungan ku dengan Lucas. Ah ya, aku bernotabene selingkuhan nya" beber jihyun yang membuat Taehyung menganga.

"Tutup mulut mu, bau mulut mu bisa mencemari apartemen ku" titah jihyun. "Jadi apa kau berlibur dengan kekasih orang?" "Dia bukan kekasih orang, tapi suami orang""Daebak"

"Aku tidak mengijinkan mu pergi" "aku tak butuh izin mu, aku hanya butuh izin dari Jungkook" "kalau begitu aku akan menyuruh Jungkook agar tidak mengijinkan mu pergi. "Suruh saja" pungkas jihyun lalu berdiri dan berjalan pergi.

--

Brak...brak...brak...

Jihyun menggebrak pintu kamar Taehyung dengan sangat keras sampai-sampai membuat Taehyung terbangun dari tidurnya. Ia membuka pintunya tanpa semangat sedikit pun.

"Hey, lepaskan aku" pintanya saat lehernya terasa dicekik. Jihyun mendorong Taehyung lalu menidurkan Taehyung di ranjang milik Taehyung. Taehyung terus-menerus meronta tapi tak didengar kan oleh jihyun.

"Aku akan membunuh mu, bodoh." Ucap jihyun seraya melotot. Taehyung membalik tubuh nya, dan sekarang jihyun yang ada di bawahnya. "Kau ini kenapa?" Tanya nya seraya ikut melotot.

"Kenapa kau memanas-manasi Jungkook, Jungkook tak memberikan izin untuk ku" jawab jihyun seraya menampar pipi Taehyung, lumayan keras. Taehyung menahan tawa nya lalu berdiri.

"Kau yang memberikan aku izin untuk menyuruh Jungkook tidak mengijinkan mu bukan?" Ucapnya dengan wajah yang angkuh. Jihyun melepaskan topi nya lalu melemparnya ke Taehyung.

"KAU MANUSIA PALING BODOH DAN GILA YANG AKU TEMUKAN DI DUNIA INI" teriak jihyun lalu menutup tubuhnya dengan selimut milik Taehyung, ia memejamkan matanya tanpa mengganti pakaian kantornya.

"Jangan tidur dikamar ku!" Larang Taehyung seraya menarik selimut yang dipakai jihyun. "Dasar lelaki pelit!!!" "Kau yang tak tau diri, bodoh. Datang dengan tidak sopan, mencekik, menampar, mengatai ku dan sekarang kau menumpang tidur dikamar ku? Jangan harap!"

Taehyung menarik tangan jihyun untuk keluar dari kamarnya tapi jihyun malah berteriak memanggil nama seseorang yang membuat Taehyung melepaskan tangan jihyun.

"Tidak, oemma. Jihyun seperti gembel yang tidak memiliki rumah!! Dia menumpang di kamar ku!!!" Teriak Taehyung yang membuat jihyun tertawa. "Tidak, jangan percaya Taehyung, oemma!!!. Taehyung menarik ku, sekarang tangan ku sangat sakit!!!" Adu jihyun yang membuat wajah Taehyung semakin memerah.

Jihyun berdiri lalu mengambil selimut milik Taehyung yang diinjak Taehyung dengan kasar yang membuat Taehyung jatuh dengan gaya yang tidak elite sama sekali. Jihyun menjulurkan lidahnya lalu menutup dirinya dengan selimut.

-

4.25

Jihyun terbangun lalu terlonjak ke kamar mandi. Ia langsung menghadap ke westafel dengan kepala yang menunduk. Ia merogoh rogoh mulutnya karna ia mual tapi tak keluar.

Jihyun memukul mukul westafel dengan pelan berusaha agar ia mengeluarkan makanan dari mulutnya. Saat ia merasa semakin mual ia meminum air keran dengan kasar.

Ckelek...

Jihyun berbalik lalu menatap Taehyung yang masih memakai wajah bantal. "Kau kenapa?" "A-ak... Huek" jawaban nya terpotong dengan suara mual nya. Taehyung menutup kembali pintu kamar mandi tak memperdulikan jihyun yang berusaha mati-matian untuk mengeluarkan makanan dari mulutnya.

-

Beberapa menit Taehyung tak merasakan kasur yang bergerak, ia menoleh dan melotot saat jihyun sudah siap dengan mantel milik nya. "Kau mau kemana dengan mantel ku?" Tanya nya seraya berdiri.

Jihyun tak menjawab melainkan ia berlari dan menuruni tangga dengan tidak sabar. Rambut nya yang masih acak-acakan tergerai dan tersapu angin malam yang dingin.

Ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan membelah jalanan malam Seoul.

-

Brak....

Jihyun menutup pintu dengan kasar dan melihat ke empat lelaki yang balik menatap nya dengan bingung.
"Aku mengantuk" ucapnya lalu berjalan ke ruangan sebelah kanan sofa.

"Kenapa kau memakai baju tidur lelaki?" Tanya Jungkook seraya berdiri. Jihyun menunduk melihat baju nya dan melotot. "Ini baju Taehyung, ia menumpahkan teh dibaju kantor ku saat aku mengambil barang di rumahnya" bohongnya.

Jungkook pun percaya lalu kembali duduk. "Kau mau teh hangat? Wajah mu begitu pucat" tawar Jimin dengan alis yang naik. "Ya, jika kau mau kau bisa mengantarkan nya dimeja ku" jawab jihyun lalu berjalan kembali.

"Dia aneh" bisik namjoon ke Jungkook. "Ku kira aku saja yang merasakannya, aku akan menanyainya besok" namjoon mengangguk lalu kembali meminum kopi yang dia letakkan di mejanya.

-

Ckelek...

Jimin datang dengan segelas teh hangat, ia meletakkan teh nya di nakas samping ranjang jihyun lalu membangun kan jihyun yang sedang tertidur.

"Minumlah teh mu, aku meletakkan beberapa obat-obatan karna ku lihat kau tak enak badan" ucap Jimin yang hanya dijawab anggukan kecil oleh jihyun.

Jihyun mengambil teh dan obat yang diberikan Jimin lalu meminumnya. Setelah menghabiskan tehnya ia memberikan gelas nya ke Jimin yang diterima oleh Jimin. "Apa kau ada masalah?" Tanya Jimin.

Jihyun menggeleng sebagai jawaban nya, lidah nya keluh untuk menjawab pertanyaan dari Jimin. "Lalu kenapa kau kemari dijam malam? Tidak biasanya" "aku malas bercerita, bisa kau tinggalkan aku? Aku ingin beristirahat" usir jihyun.

"Kau mau ku temani? Ku rasa kau butuh seorang teman tidur" tawar Jimin. "Ya jika kau tak terpaksa" jawab jihyun lalu membenarkan posisi tidurnya. "Aku tidak terpaksa sedikit pun, adik kecil" ucap Jimin seraya merebahkan tubuhnya dengan memeluk tubuh jihyun.

Jihyun menggosokkan kepalanya di dada Jimin untuk mencari kehangatan di tubuh Jimin, setelah ia rasa cukup nyaman ia tidur dengan nyenyak didalam dekapan tubuh Jimin.

-

Nb : saya menerima kutukan kalian jika kalian mengutuk saya menjadi jihyun.:)

-

Jungkook memasuki kamar jihyun dan melihat jihyun yang ada di dekapan tubuh teman nya, ia tersenyum saat ia rasa jihyun sudah nyaman dengan tidurnya. Ia menutup kembali pintu kamar jihyun lalu pergi.

-

Buat yang gabut nunggu cerita ini up, kalen bisa follow Ig gw @ica.afs gw sering up bocoran disana!!!.

Kalo gak yah kalen bisa baca dulu cerita gw yang lain, my husband, mafia girls (first story), vampir, demon king, dan my quote!!.

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang