95

130 8 4
                                    

20 nov 21

Mau curhat dikit.

Hari ini gw potek, gw Deket sama cowo trs tdi sore doi ganti pp pake fto cewe, yg ikut semacam silat.
Sumpah gw pengen ikut begituan tapi apalah daya, hidup ku sudah di takdirkan di atas kasur ...

Btw.. ajg story' gw ada yg masukin di readlist "penambah dosa" sialan tuh org.tpi ya bener juga sih:(

-

Ji-hyun berdiri dengan menatap kerumunan orang yang sedang berdansa di bawah sana. Salah satu tangan nya memegang gelas alkohol dan tangan lain nya mengapit cigar. Ji-hyun menghabiskan alkohol nya dengan sekali teguk. Ia berbalik dan meletakkan gelas nya. "Aku harus pergi sekarang." Ucapnya pada lelaki yang duduk di sofa.

Lelaki itu berdiri dan berkata "baik, hati-hati di sana." Ji-hyun mengangguk dan mendekati lelaki itu. Memeluk lelaki itu dengan begitu erat. "Terima kasih tetap dibelakang ku hingga saat ini." Pria itu mengangguk dengan mengusap rambut Ji-hyun yang kini telah menjadi semakin pendek.

"Kau tetap mencintaiku meskipun kau tau aku tak bisa membalas itu."

"Tak apa, aku akan tetap di belakang mu dan Aku akan tetap memperhatikan mu."  "Bukan kah aku cukup kejam untuk hal ini?" "Tidak." Jawab nya dengan singkat. Ia melepaskan pelukan Ji-hyun. Mencium bibir nya dengan singkat. "Aku tetap disini." Ji-hyun mengangguk. Ia berjalan dan menjauh dari lelaki tersebut.

)

Ji-hyun keluar dari club pinggir jalan raya itu. Ia merapatkan jaket nya. Kaos nya cukup tipis, apalagi celana pendek yang ia pakai. Tak mampu menahan dingin nya malam, dan tepat ia keluar club itu, seseorang yang kini menjadi saingan baru nya berhenti tepat di depan nya.

"Kau jalang di sini?" Tanya nya. Ji-hyun menoleh, oh, itu istri kesayangan dari seorang Jung jaehyun. Ngomong ngomong nama nya adalah Jung Soo Yeon. "Hah?bukan kah kau yang terlihat jalang disini?" Balas Ji-hyun dengan menatap tubuh Soo Yeon itu. Pakaian nya cukup rapat, sangat tertutup dibandingkan dengan nya.

"Kau kelaparan malam-malam?" Tanya Ji-hyun dengan menarik kantong plastik yang dipegang oleh seo Yeon. Ia mengambil minuman bersoda di kantong itu. seo Yeon akan protes tapi "stop, ini uang ku. Kau memakai uang perusahaan ku." "Kau pikir jaehyun hanya menjadi CEO di perusahaan mu saja?" "Oh kau sudah menerima penjelasan itu? Bagus lah, dan apa pekerjaan jaehyun selain itu?...

... lagi pula jika kau tidak memakai uang perusahaan ku, kau tetap memakai uang jaehyun, dimana jaehyun adalah suami ku juga.jadi ini (nafkah bahasanya apaan yeee... Gw gak tau. Intinya gitu.) Dari suami ku juga." seo Yeon nampak tak terima. Ji-hyun tersenyum kecil. "Kau tak ikhlas?" "Tentu saja." "Haishhh... Ji-hyun mengeluarkan beberapa lembar dollar lalu melemparkannya ke seo Yeon. Ah ya ...

Ia mengguyur kan soda itu di kepala seo Yeon. "Nah, kini aku tak mengambil apapun bukan. Aku sudah mengembalikan lebih dari yang aku ambil." Ji-hyun kembali melanjutkan perjalanan.

Sekitar 200 meter an ia telah menjauh dari club itu. Tapi ponsel nya berdering, ia menjawab telpon itu. Beberapa kata keluar dari orang tersebut. Itu membuat jihyun mematung, ia mematikan telpon nya lalu berbalik dan kembali ke club.

/

Seseorang yang ia peluk kini terkujur lemah di lantai.dada yang mengeluarkan darah dan tubuh yang kian melemah.

-

Taehyung menghapus air yang ada ditubuh nya dengan handuk. Oh dia sedang berada di hotel. Tidak, dia hanya sedang mengadakan pertemuan dengan beberapa kepala perusahaan. Ah.. dia hanya sendiri. Baru saja ia masuk di dalam ruangan. Tubuh nya lelah mengurus pertemuan ini.

Pertemuan ini akan dilakukan esok sore hingga malam. Hanya membahas perusahan. Tak ada hubungannya dengan dunia gelap nya. Tubuh nya berbalik saat seseorang mengetuk pintu nya.

Ia lantas membuka pintu dan ternyata hanya asisten nya yang sangat cantik.
Asisten itu sangat dekat dengan nya. Jujur saja hubungan nya dengan sang asisten lebih dari seorang atasan dan karyawan.

Ia tak banyak berkata, ia memberikan tangan nya untuk menerima laporan dari sang asisten. Tanpa mengajaknya masuk. Setelah menerima ia langsung menutup pintu.

/

Ji-hyun berjalan ke IGD di rumah sakit terdekat dari club. Rumah sakit itu cukup terkenal di kota ini. Ji-hyun berdiri di sisi namseok. "Kata dokter, hanya butuh mengeluarkan peluru dan menjahit luka. Cukup beberapa jam." "Berapa jam?" Tanya Ji-hyun.

"Mungkin 10menit lagi sudah selesai." Ji-hyun mengangguk paham.

Dan ternyata perkiraan namseok sedikit meleset. Dokter keluar saat lebih dari satu jam setelah namseok berkata.

"Bag-- tunggu. Siapa kau?" Ji-hyun akan bertanya akan keadaan seseorang yang ia tunggu. Tapi wajah nya berubah menjadi curiga.

"Bukan kah kau Ji-hyun?" Tanya dokter tersebut. Ji-hyun mengangguk tapi langkah nya mundur. Tangan kanan nya meraba kantong yang terletak pistol yang siap tembak.

"Aku mingyu. Bagaimana kabarmu. Dan darimana saja dirimu?" Jari Ji-hyun melemas. Ia tak jadi mengeluarkan pistol nya. Namseok hanya bisa memandang sang atasan dari jauh.

"Seperti yang kau lihat. Bagaimana dengan dong min?" "Dia baik-baik saja. HM... Tunggu sebentar." Dokter bernama mingyu itu berbalik dan memasuki ruang IGD kembali.

-

Mingyu kembali ke Ji-hyun dengan membawa plastik kecil di tangan nya. Ia langsung memberikan plastik itu ke jihyun. "Ini mungkin kau butuhkan." Ucapnya. Ji-hyun menerima plastik transparan yang berisi peluru yang menembus kulit dong min.

Memperhatikan peluru tersebut. "Peluru itu tak dijual bebaskan. Kemungkinan adalah pluru suatu kelompok mafia. Aku tidak tahu siapa. Tanya kan pada Jungkook." Ucap mingyu.

Ji-hyun mengangguk. Ia memberikan plastik itu ke namseok. Tentu namseok harus mendekati Ji-hyun untuk mengambil plastik itu.  

Dan

Tak lama dari itu dong min dipindahkan ke ruangan lainnya. Ji-hyun berbincang banyak dengan mingyu Hingga tak sadar jika pagi sudah datang.

Ternyata... Mingyu melanjutkan kuliah nya dan menjadi dokter di salah satu rumah sakit. Ia meninggalkan dunia gelap nya dan terfokus pada pekerjaan nya saat ini. (Mingyu pernah menjadi seorang mafia di usia 16 tahun dan berhenti menjadi mafia di usia 20 tahun karena melanjutkan pendidikan nya.)

-

Hai para boti ku... Aku kembali...

Dahlah









Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang