58

78 6 1
                                    

16 sep 20

-

Taehyung memeluk tubuh jihyun dengan erat. ia menciumi puncak kepala jihyun "apa kau akan menceraikan ku?" tanya Taehyung yang membuat jihyun mengangguk. "secepatnya aku akan mengirimkan surat itu" "b-baiklah. jaga anak-anak ku" jihyun mengangguk lalu melepaskan pelukannya.

ia pergi untuk ke dae-hyun. ia membulatkan matanya saat tubuh Irene penuh dengan sayatan. "segera selesaikan. oemma harus menemui seseorang" dae-hyun dan saera mengangguk lalu mengeluarkan botol.

botol itu berisi air garam, jika air garam itu di siram kan ke tubuh Irene, Irene akan membuat luka nya sangat perih. Daehyun menyiramkan air itu ke tubuh Irene dan Irene yang menjerit.

jihyun tersenyum kecil lalu menempelkan telapak tangan nya ke darah Irene yang ada dilantai. menjilat sedikit lalu melihat nya dengan teliti. "darah pendosa" gumam nya. ia langsung menampar kan tangan nya dengan kasar di pipi Irene.

"b-bunuh aku" "tidak tidak. aku tidak sejahat itu dengan mu." jihyun melepaskan rantai yang mengikat kaki Irene lalu menatap Irene dengan sangat tajam. "keluarlah" titah jihyun kepada kedua anak nya.

"bunuh aku jeon jihyun!!!" jihyun kembali tersenyum kecil lalu berbicara "jika kau masih hidup esok. kau bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu mayat keluarga mu" ia melepaskan kembali rantai yang mengikat tangan Irene.

"sudah ada pistol dan pisau. kau dapat memilih itu untuk membunuh dirimu sendiri" jihyun keluar dari ruangan itu lalu menguncinya.

ia melirik Taehyung yang tengah tertawa dengan saera dan Daehyun. "ayo pulang, paman jeon menunggu" ajak jihyun. "aku ingin pulang dengan appa" jihyun melirik saera yang memeluk leher Taehyung. "oemma tidak akan melarang kalian. kalian boleh menginap di rumah appa kapan pun...

...kalau begitu oemma akan pergi, selamat malam" jihyun hendak akan melangkah tapi tangan nya di cekal oleh dae-hyun. "ayo pulang bersama, bersama appa" gumam dae-hyun yang membuat jihyun meringis. "tidak, oemma ada urusan. lebih baik kalian pulang dengan ap--" "ini perintah" potong dae-hyun.

saera mendekati jihyun "aku ingin makan malam bersama, kita tidak melakukan nya akhir-akhir ini" "b-baiklah. kalian bisa pergi dengan appa, oemma harus mengambil barang di bibi jeon"

-

ceklek...

jihyun memasuki kamar nya yang sudah da Taehyung terlelap diatas ranjang. ia melepaskan sepatunya lalu pergi ke kamar mandi. kaki nya memasuki bak mandi dan badan polos nya berbaring di sana.

ia menelpon seseorang "bisa kau kirim kan makanan? aku sangat lapar" "kau ada di mana?" "di rumah" "kenapa tak memasak?" "aku baru saja pulang, aku sangat lelah" "arraseo, aku akan mengirimkan makanan ke rumah mu" "ya"

-

dok dok dok

Jaehyun mengetuk pintu rumah jihyun seraya membenarkan posisi tangan nya. ia menunggu beberapa saat di depan pintu jihyun.

jihyun berjalan cepat menuju ke pintu untuk membuka kan jaehyun.

ceklek...

jihyun membuka pintu dan langsung mengambil makanan yang dibawa jaehyun. "terimakasih atas makanan nya tuan Jung" jihyun tersenyum bahagia seraya membuka tas kresek itu. "hanya makanan ringan, karena beberapa toko sudah tutup"

"ya, tak apa. lebih baik ini daripada aku tak makan sama sekali" "kalau begitu aku pulang dulu." pamit jaehyun. "em, jae, bisa kau bantu aku?" "apa?" "mengerjakan proposal" "ya, jika aku bisa aku akan mengerjakan nya."

"kalau begitu lihat dulu pekerjaan ku" jihyun melangkah masuk di ikuti oleh jaehyun. "dimana dae-hyun dan saera?" "ini sudah menjelang pagi dan kau menanyakan pertanyaan konyol seperti itu?"

"mungkin saja mereka menginap di rumah Jungkook atau Jimin" jihyun melirik jaehyun sebentar lalu membuka pintu ruang kerja nya. "ini sangat berantakan, jihyun" "aku belum sempat membersihkan nya" "seburuk apapun ruang kerja ku aku masih ingat untuk membersihkan nya" gumam jaehyun.

jihyun tak menjawab tapi ia meletakkan makanan nya di meja lalu mengambil tiga proposal dan memberikan nya ke jaehyun. "perusahaan mu bergerak di bidang bangunan. jadi aku memberikan ini, aku juga meminta mu untuk menjelaskan beberapa hal nanti yang mungkin tidak aku ketahui."

"tidak kau ketahui? proyek siapa ini?" jaehyun membuka proposal yang diberikan jihyun dan membaca beberapa bait. "Taehyung" "Taehyung? kau mengerjakan milik Taehyung?" "ya, dia masih di tahap pemulihan, aku tidak ingin dia kembali sakit dan menyusahkan ku"

"t-tapi dia bisa pergi di Jepang?" "hanya mengurus tanda tangan dan memeriksa perusahaan nya disana" jaehyun mengangguk paham lalu bertanya "jika kau menggarap milik Taehyung, bagaimana milik mu?" "aku menyerahkan nya pada dong min dan Lucas"

"jik--" "jangan banyak bertanya, segeralah pergi dan jelaskan padaku lewat telpon" jaehyun menatap jihyun aneh lalu pergi begitu saja. "makan itu sebelum dingin" peringat jaehyun seraya membuka pintu.

jihyun hanya mengangguk lalu membuka laptopnya. beberapa saat kemudian Taehyung memasuki ruangan nya lalu duduk di sofa. "kenapa jaehyun kemari malam malam?" "kau sudah mendengar kan nya" "t-tidak" jihyun tak menjawab melainkan membuka ponselnya.

"jika perusahaan ini dan ini bila bla bila... bagaimana?" tanya nya di telepon. jaehyun membuka proposal nya sendiri lalu menjawab "ini dan bla bla bla" jihyun mengangguk lalu menulis di proposal nya.

Taehyung hanya mendengarkan omongan jihyun seraya bermain ponselnya. "aku tidak tahu tentang itu, jika hal seperti itu selalu berbeda setiap perusahaan" jawab jaehyun. jihyun mengangguk lalu membalik kertasnya. "kita lewati ini, besok akan ku tanyakan pada Jungkook atau Suga"

Taehyung yang sadar jika jihyun kesulitan langsung berdiri dan kembali membalik halaman yang sebelumnya dibalik jihyun. "jika ini dan ini kau harus melakukan ini untuk mengambil keuntungan besar...

...dan yang ini kau harus menggantinya dengan nominal yang lebih rendah agar tak banyak mengeluarkan dana." jihyun mengangguk lalu menulis beberapa yang dijelaskan Taehyung. "ini juga salah, kau harus bisa menghitungnya dengan dikali tiga agar mendapatkan keuntungan dua kali lipat"

jaehyun mendengar kan penjelasan Taehyung "apa penjelasan ku salah?" tanya jaehyun yang membuat Taehyung menggeleng. "penjelasan mu benar, sangat benar hanya jihyun yang salah merangkum" jihyun melotot saat jaehyun terkekeh.

"ya ya ya!! pergilah, aku akan mengerjakan sendiri!" "banyak yang salah... jika kau terus melakukan kesalahan bisa-bisa perusahaan ku bangkrut" "t-tap---" "aku pergi, lebih baik kau mengerjakan nya esok. jaehyun akan sulit menjelaskan lewat ponsel"

-

tbc

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang