66

55 7 0
                                    

21 okt 20

-

malam ini, pukul delapan, jihyun, dong min, saera dan dae-hyun berkumpul di satu meja, menyantap makanan yang ada dihadapan mereka masing-masing. mata jihyun melirik pada dong min yang berusaha terlihat sibuk di makanan nya.

ia tersenyum kecil lalu menendang kaki dong min. "mwo?" tanya dong min dengan wajah polos yang membuat kedua Kim bersaudara menoleh. "tidak ada. " jihyun kembali melanjutkan makan nya dan segera menyelesaikan sepiring makanan itu.

--

02.16

:v

suara dentingan sendok dan keramik terdengar. membuat seorang lelaki yang tengah bersantai di ruang tengah terganggu. lelaki itu berdiri dan menuju ke sumber suara, mata nya berhenti pada wanita yang sedang mengunyah makanan dengan mulut yang sangat penuh.

"hi" sapa wanita itu dengan meringis. ia meletak kan mangkuk salad nya. "ada yang bisa saya bantu, tuan.?" dong min menatap wanita di depan nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

ia berjongkok lalu mengambil mangkuk besar itu dan meletakkan nya pada tempat cuci piring. lalu kembali berjongkok dan menggendong wanita yang tengah berbadan dua itu .

"em, janggut mu tumbuh." "lalu?" "kau menjadi om-om di usia muda yang sangat tampan." "apa menurutmu aku tampan." "hum." jihyun meraba leher dong min lalu menatap mata dong min dengan tatapan yang tajam.

tanpa memberi kode atau apapun. dong min langsung melumat bibir jihyun. jihyun berusaha menolak tapi dong min semakin memperdalam lidah nya. "Kya!" teriak jihyun saat berhasil melepaskan mulut nya.

"rasa mayonaise." "lelaki gila!" dong min terkekeh lalu menatap jihyun aneh. "jam berapa anak-anak akan pulang?" "jam empat, sekitar dua jam lagi." "siapa yang menjemput mereka?" "Seung woo, mungkin?" "beristirahat lah, aku ingin menemui teman ku." dong min menurunkan jihyun.

"ya, jangan pulang malam." "akan ku ingat." dong min mengecup kening jihyun lalu pergi.

-

"itu mobil oemma." seru saera seraya menarik tangan dae-hyun. Daehyun mengikuti saera dengan kaki yang berat, mata yang sayu dan wajah yang datar.

~

tanpa mengetuk pintu saera langsung masuk ke mobil, dae-hyun juga masuk ke kursi penumpang Bagain depan. "tunggu, kenapa paman yang menjemput ku?" tanya Daehyun saat menyadari jika badan sopir berbeda.

"hanya ingin." "ingin?" "ne, cepat duduk." Daehyun mengangguk lalu duduk dengan tenang.

-

dong min menyantap burger yang ada ditangan nya. didepan nya sudah ada dua anak kecil yang tengah menikmati es krim mereka. "apa kita bisa menjadi teman?" tanya dong min dengan menyuapkan burger nya pada mulutnya.

"tentu, why not?" jawab saera dengan ceria nya."kalau begitu kita menjadi teman sekarang juga." "em, ya, bagaimana dengan oppa." "aku sedang tidak mood bicara, jangan tanya i aku." jawab Daehyun.

'bagaimana bisa paman kenal oemma?" "kita berteman sejak kecil." "kita?" "aku, jaehyun, jihyun dan Seung woo." "bisa paman ceritakan?" "
saat kecil, jihyun tinggal di rumah jaehyun, dia dirawat disana, dibesarkan bersama sebelum kakek dan nenek kalian kembali ke Korea...

...saat itu kita satu sekolah, jaehyun sangat pecemburu karena jihyun sering mengambil kasih sayang orang tua nya. aku yang selalu meredam emosi nya dan Seung woo yang membakar emoji jaehyun agar jaehyun semakin marah, tapi Seung woo bukan bermaksud buruk...

... hanya ingin jaehyun tahu jika yang ia lihat berbeda dengan yang ia rasakan. pertemanan kita selesai saat kita berusia sepuluh tahun...

...aku pindah ke Rusia dan Seung woo pindah ke kanada. hanya terisa jaehyun dan jihyun. mereka bersekolah di sekolah yang sama, hanya saja tak lagi serumah bersama, kakek kalian kembali dan membawa jihyun...

...tapi itu tak membuat jaehyun tenang karena setiap jihyun dan jaehyun bertemu jaehyun selalu dilupakan oleh orang tua nya. " "lalu bagaimana bisa paman bertemu lagi dengan oemma?" "sebelum aku menekuni perusahaan ku, aku menjadi mafia, membunuh semua anak buah jihyun dan menyiksa mereka...

...aku tidak tahu jika ketua dari red star itu adalah oemma kalian. dan pada akhirnya aku yang menjadi buka oemma kalian." "aku kira paman mantan kekasih oemma." mata dong min membulat, ia menarik pipi saera.

"kau masih kecil, jangan mencampuri bahasa dewasa dengan bahasa anak-anak mu." "arra arra."

-

tbc

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang