11 agst 2020
-
Jihyun memasuki kamar jaehyun lalu merebahkan tubuhnya di sisi jaehyun. "Wae?" Tanya jaehyun seraya meletakkan ponselnya. "Tidak ada, hanya ingin tteokboki" "mengidam?" "Ani" "lalu?" "Hanya ingin memakan nya saja" "kau ini mengidam" "aku tidak tahu"
"Pabbo. Disini tidak ada bahan untuk memasak tteokboki, jadi ganti makanan mu" "em.... " "Cepat" "tunggu sebentar, aku masih memikirkan nya" "sangat lama" "ah aku hanya butuh ini" jaehyun menoleh ke kanan dan kiri untuk melihat apa yang dimaksud jihyun.
Hugh...
Jihyun menindih i tubuh nya dan melumat bibir jaehyun dengan sangat dalam, ia tak memikirkan jaehyun yang kaget. Jaehyun merebahkan tubuhnya lalu memainkan punggung jihyun. Jihyun beralih ke rahang jaehyun dan sedikit menjilati nya.
Tangan nya ada di leher dan memaksa jaehyun untuk mendongak. "Enjoy your Daddy, little baby." Gumam jaehyun yang membuat jihyun tersenyum. Jihyun menggesekkan pinggang nya ke milik jaehyun.
Hanya menggesekkan dan tak memulai nya membuat jaehyun geram. "Don't play me, kid" gumam jaehyun dengan nada tertahan. "I don't want to get to the point, dad .. " bisik jihyun tepat ditelinga jaehyun. Jaehyun yang sudah tidak sabar langsung membalik tubuhnya.
Sekarang jihyun yang di bawah dan jaehyun yang di atas. Jihyun tersenyum lalu menarik kepala jaehyun dan melumat bibir nya. Jaehyun membuka satu persatu baju jihyun dan sesekali memainkan nipple jihyun.
"Don't start right away, I still want to play" ucap jihyun yang tidak dipedulikan oleh jaehyun. Jaehyun melepaskan celananya dengan menatap miss V jihyun.
Jihyun berdiri dan memeluk leher jaehyun. "Please" gumam nya yang mendapat gelengan dari jaehyun, jaehyun langsung memulai nya dengan hati-hati dan sangat pelan takut-takut menyakiti calon anak nya.
Jihyun mendesah tak karuan dibuat jaehyun, ia mencengkram bahu jaehyun. Tangan kanan nya beralih ke rambut belakang jaehyun dan memainkan nya.
Siang yang panas, panas bukan karena paparan sinar matahari tapi panas karena pergulatan ranjang. Bermain sampai lupa waktu dan melupakan semua, yang hanya di ingat adalah tidak menyakiti calon anak nya.
-
"Ada apa jihyun?" Tanya namjoon seraya duduk. Jin, namjoon, Suga dan lain nya sedang duduk di meja bulat, menunggu jihyun mengatakan sesuatu, kecuali Jungkook yang sudah tau semua. Jihyun menatap Jungkook untuk meminta saran tapi Jungkook malah mengalihkan pandangannya.
"Cepatlah, aku sedang ditunggu kekasih ku" ucap Mingyu yang membuat satu ruangan hampir tertawa kecuali jihyun dan lelaki disamping nya. Jihyun melemparkan tatapan membunuh nya ke Mingyu yang membuat Mingyu terdiam.
"Buka semua" bisik jihyun, yang membuat lelaki itu membuka masker, topi dan kacamata hitam nya. Setelah selesai membuka semua ia mendapat kan todongan pistol dan senjata masing masing dari para teman-teman jihyun.
Jungkook menghela nafas ia memaklumi para Hyung nya. "Letakkan senjata kalian" ucap jihyun dan Jungkook bersamaan. Para lelaki itu melirik Jungkook dan langsung meletakkan senjata mereka masing-masing.
"Kenap.." Jimin hampir saja menyelesaikan pertanyaan nya tapi dipotong oleh jihyun "aku akan menjelaskan nya" jihyun menghela nafas kasar dan merasakan tangan nya di genggam oleh jaehyun.
"Aku tidak membunuhnya, aku mencintai nya, kita saling mencintai. Dan disaat aku berniat membunuhnya, aku terlalu ceroboh, aku meminum banyak alkohol yang membuatku tak sadar kan. Aku memainkan nya dan dia masuk ke permainan ku...
...kita sama-sama tidak sadar hingga melakukan nya" singkatnya. Namjoon dan yang lain saling menatap, memilih kesimpulan apa yang cocok untuk jihyun. "Aku tidak akan menggugurkan nya" ucap nya saat ia membaca mimik wajah mereka.
"Lalu?" Tanya Suga dengan kepala yang miring. "Aku hanya ingin meminta bantuan kalian" "apa kau...?" Jhope menyaut "tidak, aku percaya kalian akan membantu ku, jika kalian tidak mau, bunuh aku dan janin ku jangan salah satunya"
Jihyun tersenyum getir lalu menatap mereka dengan tatapan menantang. "Kau ingin kita membantu apa?" Tanya jin menengahi. " jangan ada yang membuka suara tentang hal ini, jika ada dan sampai ke telinga V. Jika memang benar, salah satu dari kita akan pergi"
"Maksud mu? v? Tunangan mu itu?" Tanya Sehun. Jihyun mengangguk lalu membuka mulutnya "V, V bukan lelaki biasa. Aku telah mencari latar belakangnya, V adalah pemilik kelompok mafia terbesar di Jepang. Setanding dengan kita tapi kita masih unggul...
Jika V tahu entah itu citra Black star hancur, aku mati, Jungkook mati, jaehyun mati atau yang lain. Beberapa akan hilang, beberapa akan mati dengan mudah di tangan V. Aku sedang berusaha membuatnya luluh padaku."
"Tapi apa tidak ada yang lain, pilihan yang lain" tanya elice. Jihyun menggeleng lalu menjawab "Not one of us dying or disappearing from us, but what I fear is ... V will finish off everything I know, including appa and oemma"
Jawaban jihyun membuat mereka membelalakkan matanya. "V memang bisa menghabisi semua dengan cepat, tapi V tidak akan melakukan itu jika kita bermain drama dengan baik. Seolah-olah kita tidak pernah melakukan apapun" Jungkook menyahut.
"Aku tidak akan memohon pada kalian untuk membantu ku. Tapi jika itu memang benar, aku memutuskan pergi dan meninggalkan semua yang ada disini dan memulai hidup baru dengan jaehyun, membesarkan anak-anak kami, mendidik nya, membuatnya mengerti semua yang ada di dunia, dan membuatnya tidak mengenal akan semua, semua yang ada di sini, paman nya, nenek nya, kakeknya, dan yang lain..."
"Apa ini keputusan mu?" Tanya Jungkook "ya, aku yakin, sebelum cerita ini semakin jauh"
-
Jihyun memeluk tubuh jaehyun dengan sangat erat. "Lepaskan aku, ini bukan pertemuan terakhir kita" ucap jaehyun. Jihyun melepaskan pelukannya lalu menatap jaehyun dengan tatapan sendu.
"Ini jalan yang kau pilih?" Tanya jaehyun. Jihyun mengangguk lalu meneteskan air mata nya. "Kita bisa melewati ini" ucap jaehyun untuk menenangkan jihyun.
"Aku takut semua berbubah, aku takut kehilangan karir ku." Jaehyun tersenyum lalu mengecup kening jihyun. "Dua hari lagi aku menunggu mu" ucap jaehyun kemudian mencium kembali kening jihyun dan berpamitan pergi.
Jihyun menatap punggung jaehyun yang semakin menghilang dibalik dinding. Ia menatap perutnya yang masih rata. "Mother hope you're strong, son. "
-
Cit...
Jihyun mengerem mobil nya dengan mendadak. Ia langsung berlari memasuki mansion nya tanpa ia sadari matanya berair yang membuat seluruh orang yang ada diruang tamu menatapnya bingung.
Jimin datang dan menghapus air mata jihyun, jihyun yang tak kuasa langsung memeluk tubuh Jimin dan bergumam "bunuh aku, aku mungkin tidak akan bertahan hingga akhir" Jimin menggosok punggung jihyun lalu melepaskan pelukannya.
"Hai, adik ku tidak cengeng, adik ku wanita kuat, dia akan bertahan hingga akhir, akan banyak dan akan semakin bertambah orang yang akan mendukung mu. Aku mencintai mu, menyayangi mu, begitu juga semua orang yang ada disini."
Jihyun kembali memeluk tubuh Jimin lalu berkata "mereka akan membenciku" Jimin menggeleng, lalu peluka kedua orang itu bertambah erat saat Mingyu, Jungkook dan semua yang saling memeluk tubuh jihyun, memberikan semangat dan dorongan untuk jihyun.
"Jihyun kami tidak lemah" ucap Suga seraya mencium kening jihyun. "lep-lepaskan aku, ak-aku akan mat-mati kar-karna pelukan kal-lian" ucap jihyun seraya berusaha pergi dari pelukan erat itu.
Mereka melepaskan pelukannya lalu pamit pergi, hanya Jungkook dan Jimin yang ada disana.
-
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer Queen [KTH FF18+]
Acciónjeon jihyun wanita yang menggeluti dunia mafia dan dunia malam. terkenal akan sifat dingin, kejam dan angkuh nya. wanita yang dikagumi oleh banyak lelaki hidung belang. dijodohkan oleh orangtuanya dengan seorang lelaki yang sama seperti nya, mafia...