26

153 16 0
                                    

Nama bam-bam gw ganti. makaseh.

1 Agustus 2020

-

Brak...

Suara pintu yang ditutup oleh wanita bertubuh tinggi, wanita itu mendekat ke lelaki yang bertelanjang dada diatas ranjang, senyuman lelaki itu senyuman yang sangat menggoda, siapa pun, dan wanita mana pun akan tergoda jika disenyumi seperti itu oleh lelaki berambut cokelat itu.

Tapi, ada satu wanita dan mungkin satu-satunya wanita yang tidak tergoda sedikit pun oleh senyuman lelaki itu yaitu jeon jihyun. Wanita yang memakai mantel tebal

Yang didalam nya terdapat pakaian semacam singlet putih dan celana pendek hitam, kaki nya dibalut sneaker shoes mahal keluaran terbaru dari perusahaan ternama di Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang didalam nya terdapat pakaian semacam singlet putih dan celana pendek hitam, kaki nya dibalut sneaker shoes mahal keluaran terbaru dari perusahaan ternama di Korea.

Jihyun melepas mantel nya lalu badannya memperlihatkan singlet putih nya dan badan ramping nya. Lelaki yang di atas ranjang semakin melebarkan senyuman saat jihyun meletakkan mantel tebal nya di sofa dekat ranjang.

"Hotel ini cukup bagus" puji jihyun seraya duduk di sisi ranjang. Lelaki itu mengangguk "aku menyewanya dengan harga tinggi hanya untuk bersama mu" jawab lelaki itu. Jihyun mengangguk lalu menatap mata lelaki itu.

Lelaki itu balas menatap mata jihyun seraya mendekat kan wajah nya di jihyun, melumat bibir jihyun dengan sangat sangat lembut yang dibalas lembut oleh jihyun.

Lelaki itu memainkan rambut panjang jihyun dan jihyun menyentuh dada lelaki itu. Jihyun melepas lumatan nya lalu menatap wajah lelaki itu, tangan nya kini meraba wajah tampan lelaki yang ada dihadapannya.

"Shin dong min, aku tau kau meremehkan ku karena aku wanita, tapi tahu kah kau jika aku bisa membunuh mu sekarang juga jika aku mau" ucap jihyun dengan nada yang sangat menggoda.

Lelaki bernama Shin dong min itu tersenyum lalu mengusap bahu mulus jihyun, "sekarang kau bisa membunuhku" ucap dong min seraya merebahkan tubuhnya dan menarik jihyun ke atas badan nya.

Jihyun menaiki badan dong min lalu kembali menatap wajah dong min. "Ayo, lakukanlah, bunuh aku, kau pasti sudah tahu tentang ku semua bukan? Termasuk aku tidak gampang menyerahkan diri ke seseorang?" Jihyun mengangguk lalu tersenyum.

Menampar pipi dong min dengan pelan lalu kembali menatap mata dong min. Menempelkan pucuk bibir nya dengan bibir dong min seraya berkata "tidak untuk saat ini tuan dong min yang terhormat" ucapnya lalu melahap bibir dong min.

-

Setelah puas ia melepaskan diri dari dong min dan duduk di sisi ranjang yang diikuti oleh dong min. "Kau sudah membunuh banyak bawahan ku" bebernya. "Aku tidak sengaja, aku tidak tahu jika itu bawahan mu"

Jihyun menatap malas dong min yang menyengir seakan-akan tidak memiliki dosa. "Kau harus mengganti nya!" Ucap jihyun dengan nada imut.

"Apa yang bisa menggantikan kesalahan ku ini? Bercinta malam ini?" Goda dong min. "Berhenti menggoda ku" peringat jihyun. "Kenapa? Semua wanita yang tidur dengan ku malah suka ku goda seperti ini"

"Aku bukan jalang mu, percuma saja kau menggoda ku, karna menggodaku hanya membuang-buang waktu" dong min terkekeh lalu mencium pipi jihyun. "Ayo bercinta malam ini" ajak nya.

Jihyun menggeleng "aku masih ingin bekerja" "ayolah, aku bisa mengontrol semua" "aniyo." Tolak jihyun. "Kau menargetkan aku menjadi selingkuhan mu bukan?" Tanya jihyun. Dong min mengangguk meng-iya kan.

"Tapi aku tidak mau menjadi orang lain di hubungan mu" bebernya. Dong min tak menjawab melainkan mengelus paha mulus jihyun. "Kau mau apa?" Tanya dong min. "Jadi lah budak ku" jawab jihyun dengan nada sungguh.

"Budak?" Tanya dong min. Jihyun mengangguk "kau harus menjadi bawahan ku, kau harus mengganti rugi bukan?" Dong min mengangguk. "Baiklah, demi dirimu aku mau menjadi apapun yang kau mau" ucap dong min.

Jihyun tersenyum lalu mengecup bibir dongmin. Jihyun beranjak lalu mengambil mantel nya. "Aku pergi, ini sudah sangat larut, kau pasti tahu Jungkook bagaimana" pamit jihyun, dong min mengangguk lalu berdiri.

"Jadwalkan pertemuan kita selanjutnya" titah dong min. Jihyun mengangguk lalu kembali mencium bibir dong min dan pergi.

-

"Datang kesini segera, aku sudah mengirimkan lokasi di asisten mu" titah jihyun di telepon. Seseorang yang ada disebrang bingung atas perintah jihyun lantas ia bertanya "ada apa?"

"Ikuti saja aku, bawa senjata mu, jangan bawa bawahan mu" titah nya lagi. Orang itu meng-iya kan perintah jihyun lalu memasukkan ponselnya saat terdengar nada terputus nya panggilan.

Jihyun menoleh kebelakang, asisten nya sudah bersedia melepaskan pelatuk jika ada seorang musuh didepannya. Jihyun memasukkan ponselnya lalu mengeluarkan pistol di belakang ikat pinggang nya.

Dengan pakaian yang sangat tertutup, kaos hitam, kacamata hitam, masker hitam, celana panjang hitam, sepatu hitam dan rambut di kuncir kuda membuat nya semakin nampak misterius.

Jihyun berjalan ke depan dan memasuki pintu kayu yang sudah peot di ikuti namseok sang asisten yang menghadap ke belakang untuk berjaga-jaga jika musuh datang dari belakang.

Jihyun berbelok ke kiri dan mengunakan tatapan mata yang waspada, ia berbisik seraya menekan headset bluetooth yang bertengger di telinganya.
"Kepung gedung ini, sembunyi di semak semak, jangan keluar jika aku tidak memperintah"

Ia berjalan dengan pelan dan hati-hati saat mendengar seseorang yang mengisi senjata nya. Kedua tangan yang memegang pistol itu turun dan beralih ke pisau lipat yang ada di punggung nya juga.

Tangan kanan yang menggenggam pisau dan tangan kiri yang memegang pistol, kedua tangan seakan-akan lihai dalam kondisi apapun, padahal kedua tangan itu sudah berdarah karena pisau yang disobeklan di kedua bahu jihyun oleh musuh.

-

Setelah berputar-putar di gedung tak terpakai dan menelusuri ke setiap ruangan jihyun tetap tak menemukan seseorang yang ia cari, akhirnya ia berhenti dan berjalan santai ke arah taman tak terpakai, tapi, jangan lupakan mata yang tetap waspada meski tubuh terlihat santai.

Ia berhenti saat mendengar suara wanita yang sedang mengoceh sendiri, ia menduga bahwa wanita itu sedang menelpon seseorang, nada ketakutan menyertai semua suara yang keluar dari bibir cantik wanita itu.

Jihyun berjalan pelan lalu segera mengincar leher wanita itu, dan sekarang jihyun sudah mendapatkan leher wanita itu, tak ada seorang pun disana kecuali wanita itu, jihyun dan namseok.

Jihyun menodongkan pistol di kepala wanita itu seraya menanyakan keberadaan seseorang yang bernotabene adalah sepupu jauh yang sudah lama menghilang karena disembunyikan oleh wanita yang tidak lain adalah teman dekat Jungkook, bahkan, wanita itu pernah menempati posisi sepesial di hati Jungkook.

-

Beberapa kali ditanya wanita itu tak kunjung menjawabnya dengan jujur, selalu mengatakan tidak tahu akan keberadaan orang yang sedang dicari jihyun. Pada akhirnya jihyun sudah jengkel dan menyerahkan wanita itu pada namseok agar diseret ke depan, dimana banyak para bawahan jihyun yang menyamar disitu.

-

Part selanjutnya mungkin lama, soalnya bakal up 2 part di 2 book.

Suwon makasih much.

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang