34

98 7 0
                                    

14 agst 2020.

-

"Sepertinya aku akan pergi beberapa waktu" ucap jihyun seraya menggesekkan kepalanya di dada Taehyung. "Kemana?" "Aku tidak tahu, aku diajak seseorang" "berapa lama?" "Aku juga tidak tahu" "lalu kau tau apa?" "Hanya seseorang yang mengajak ku"

"Who is he?" "Only I can know" "apa kau pergi lama?" "Mungkin tidak" "apa aku harus menunggu?" "Tidak perlu, kau bisa bebas selagi aku pergi" "benarkah?" "Ya" hati Taehyung berbunga-bunga lalu menciumi pipi jihyun.

"Tapi apa manfaat nya kau pergi?" "Bersenang-senang" "lelaki? Wanita?" "Lelaki" hati Taehyung langsung kembali masam. Taehyung menatap jihyun lesu lalu berkata "lebih baik kau tak pergi" "aku tetap pergi, sekarang aku tidak butuh izin dari siapa pun"

-

"Apa ini sudah selesai?" "Ya" jihyun meletakkan susu nya lalu berdiri dan menatap koper koper yang sudah disiapkan jaehyun. "Kita berangkat sekarang?" "Ya, angkat semua sendiri, aku tidak mau membantu dan jangan lupa bawa beberapa sepatu ku" titah jihyun yang membuat jaehyun melotot.

"Bantu aku sedikit" "appa, anak mu sudah lelah berpergian dari Korea ke Kanada, apa kau tidak menyayangi anak mu ini?" Suara jihyun yang dibuat buat membuat jaehyun semakin lesu menatap nya.

"Baiklah baiklah" jihyun tersenyum lalu berjalan ke mobil yang sudah disediakan.

-

"Ah aku sangat lelah" "aku lebih lelah" "panggil saja assisten mu" "arraseo" jaehyun membuka ponselnya lalu menelpon sang asisten.

"Barang-barang kita tinggalkan disini, assisten ku akan mengambilnya. Sekarang aku akan menggendong mu" jihyun tersenyum lalu menaiki punggung jaehyun.
"Let's go, Daddy" jaehyun memutar bola matanya lalu berjalan ke mobil mewah yang baru di beli jaehyun.

-

"Jadi ini mansion kita?" "Ya, kenapa?" "Terlalu besar dan mewah untuk di tinggali beberapa waktu" "lalu? Hanya mansion ini yang tersisa dan termurah" "oh... Kita ke kamar sekarang" ajak jihyun seraya menarik tangan jaehyun.

"Jihyun, apa kau tidak ingin makan? Kurasa sedari tadi kau tidak memakan apapun, hanya susu tadi yang kau minum" jihyun menggeleng lalu meletakkan ponselnya. "Aku baru saja menonton video, dan aku menemukan gaya baru"

"Video apa? Gaya baru?" "Kau paham maksud ku" "kenapa harus aku? Aku ingin memasak" "baiklah, segera lah memasak. aku akan mempraktekkan nya dengan Taehyung" jaehyun melotot lalu mendekati jihyun .

"Apa kau sudah mulai mencintai nya?" "Aku mencintai nya? Aku bahkan muak melihat nya, jika aku mendengar suara nya saja aku langsung ingin membunuhnya" jaehyun mencuramkan alisnya.

"you lie?" "Kau bisa lihat telinga ku" mata jaehyun beralih ke telinga jihyun. "Kau tidak berbohong" jihyun memakai raut sombong lalu mendorong jaehyun ke ranjang.

"Kau mau tidak?" "Tidak, kau sedang mengandung, bisa-bisa aku akan menyakiti nya" "saat itu kau tidak menyakitinya bukan? Jadi mungkin Sekarang tidak." "Jihyun" "jaehyun" "if I said no it still won't" "If I say you want, then you have to obey! You are a future father! What if your son asks you to give him a toy but you give a reason? "

"Aku akan memberikan nya semua, semua yang kumiliki termasuk nyawaku" "kalau begitu berikan aku permintaan ku" "untuk anak ku, bukan untuk ibunya" "tapi ini anak mu yang meminta" "tidak mungkin anak ku berpikir jorok seperti ibunya"

"Jika kau tidak menuruti aku, maka aku akan pergi ke bar!" "Untuk apa?" "Mencari lelaki baru!!!" Jihyun berjalan pergi tapi ia malah ditarik kembali ke kamar, ia pun tersenyum penuh kemenangan.

Jihyun melumat bibir jaehyun dengan sangat cepat sehingga membuat jaehyun tak bisa menyeimbangi nya.

-

"Makanan apa ini?" Jihyun menoleh ke jaehyun yang sedang melepaskan apron. "Makan saja, aku jamin kau akan menyukainya" "Ani, aku tidak ingin makan aneh-aneh" "cobalah sedikit, itu bagus untuk ibu hamil.

"Aku ingin makanan seperti biasa" jihyun berdiri lalu berjalan ke dapur, ia melihat ada bahan apa yang bisa dipakai untuk memasak. "nothing? I'll just cook fried rice" gumam nya lalu membuka wadah nasi. "None too?" Ia melirik di meja lain lalu hanya ada roti.

Ia membuka kulkas dan mengeluarkan bahan-bahan untuk senwidch (tulisan nya bagemane?:(((( )

"Kau terlalu pemilih" ucap jaehyun seraya memeluk tubuh belakang jihyun, ia memainkan leher dan rambut jihyun. "Aku akan belanja, makanan disini aneh" "kau tidak pernah kemari?" "Tidak, hanya beberapa negara saja yang aku datangi" "jadi kau tidak memiliki teman disini?"

"Tidak, hanya lelaki yang sudah memiliki istri dan masih mengejar ku" "mengejar?" "Dia menyukai ku, menanam saham dengan harga yang cukup fantastis, tapi aku menolaknya" "wanita yang pintar" jihyun tak menggubris perkataan jaehyun, ia pergi dari dapur lalu pergi.

--

"Apa perjodohan ini dibatalkan saja?" Taehyung menggeleng "dia kembali, tapi aku tidak tahu kapan" "kau ini digantung kan, kau tak diberi kabarnya atau calon anak mu, kapan ia pulang dan dengan siapa dia pergi" "oemma, jihyun bukan sembarang wanita, dia akan kembali, aku akan menunggu nya. Jika masalah dengan siapa ia pergi, mungkin hanya satu orang yang tahu"

"Taehyung, tiga Minggu itu sudah lama, kau tetap berharap padanya?"

-

Jihyun datang dengan membawa ciki dan melihat jaehyun yang berwajah muram. Jaehyun berbalik menghadap jihyun dan wajah jihyun seakan bertanya "kenapa?" "Taehyung mencarimu, orang tua nya akan membatalkan perjodohan ini jika kau terus menerus tak ada kabar. Aku bilang bahwa kau ada di italy bersama namseok...

...dia tidak percaya" "lalu? Bukan kah lebih baik kita bersama?" "Bukan bersama nya, jihyun. Bisa-bisa Taehyung akan curiga dengan mu" "tunggu sebentar" jihyun membuka ponselnya lalu menelpon Jungkook.

"Oppa" "kau ada dimana? Aku dan yang lain mencarimu" "italy, bersama jaehyun. Bisa kau tuntaskan masalah Taehyung? Dia terlalu banyak bicara" "tidak" "ayolah, aku akan pulang beberapa hari lagi mungkin" "I do not want" "please" "tidak, jihyun. Urus masalah mu sendiri. " "Aku akan membantu mu dengan Ji-won eonni" "benarkah?" "Ya" pip..

Jungkook mematikan telpon nya sepihak dan membuat jihyun tersenyum penuh kemenangan. "Dasar, kau selalu licik" jihyun tak memperdulikan jaehyun, ia duduk di sofa dengan kaki yang diletakkan di atas meja.

"Kenapa kau tidak memperdulikan ku?" Tanya jaehyun seraya duduk di sofa. "Tidak menarik sama sekali" jaehyun mengambil ciki jihyun lalu memeluk tubuh jihyun dari samping. "Tidak menarik?" "Ya" "sudah hampir sebulan kita disini" "lalu?" "Tidak terasa sama sekali bukan?"

"Kau banyak omong, diam atau tidur?" "Ayo tidur, aku merindukanmu" "katakan dengan jelas" "badan mu" "gendong aku" "berjalan sendiri" "yasudah, aku akan meminta pergi dan dijemput oleh teman ku nanti"

"Kenapa kau selalu mengancam?" "Kenapa? Aku lebih baik mengancam mu, karena itu menguntungkan ku"

-

Tbc

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang