41

99 9 0
                                    

25 agustus 2020

-------------

cklek...

seorang lelaki bertubuh kekar membuka pintu untuk wanita yang berwajah datar. wanita itu masuk lalu menunduk hormat pada wanita lain yang sedang duduk manis diatas kursi kerja.

''apa ada kabar?" sena menggeleng ''noona jihyun melakukan aktifitas seperti biasa. ia tak menyiapkan anak buahh atau para orang nya untuk melawan kita" "benarkah?"

"ne nyonya.'' ''apa kau sudah memastikan nya?" "saya yakin, karena sekarang saya adalah selingkuhan tuan kim taehyung yang bernotabene suami dari kim jihyun.''

''kenapa kau malah mnjadi selingkuh an nya? itu akan membuat mu semakin sulit karena kau harus bersembunyi dari jihyun" "tuan kim taehyung melakukan hubungan tanpa sembunyi sembunyi...

...malah tuan kim taehyung mengajak saya untuk bermalam dirumahnya yang sudah ada nona kim jihyun'' ''lalu?" ''menurut saya,cara ini lebih efektim dari pada harus bersembunyi di dekat nya...

..apalagi, noona jihyun selalu dijaga ketat jika berpergian. jadi saya lebih memilih menjadi selingkuhan tuan kim taehyung. saya bisa mengorek lebih dalam jika saya bertanya langsung pada suaminya...''

''begitu ya rencana mu. bagus, lanjutkan. jika kau berhasil dengan misi ini, aku akan membayarmu dua kali lipat'' sena membulatkan matanya lalu menunduk hormat dengan begumam ''terima kasih''

----

''aku dengar jika a-yeong hamil, benarkah?" tanya jihyun. dong min mengangguk ''ya, ternyata dia hamil dua minggu'' jihyun tersenyum lalu mengecup bibir dong min "You're going to be a father"

''ya,semoga a-yeong berhenti melakukan hal gila nya" "hal gila? menurutku aku dan a-yeong tidak jauh beda. hanya saja aku yang lebih gila. benar?" "ya, itu benar. tapi oemma selalu menuntut ku untuk memperbaiki a-yeong...

...jika a-yeong tak bisa di atur maka aku yang akan disalahkan oleh oemma" ''bagai mana jika kita menjodohkan anak kita besok?" gurau jihyun. "aku tidak mau jika besan ku adalah kekasih ku sendiri"

''hey, hubungan ini akan selesai cepat atau lambat. entah itu karena kau yang mulai mencintai a-yeong atau aku yang mulai mencintai taehyung. jadi ya..."

"aku paham dimana posisi kita. aku juga sudah menyiapkan hati dan mental jika itu tiba tiba terjadi sekarang" "jinjja" dong min mengangguk. ''cepat atau lambat kita akan saling meninggalkan...

...jadi sekarang ayo kita nikmati baik baik waktu ini'' ucap dong min lalu menarik jihyun yang duduk diatas meja menjadi duduk diatas pangkuan nya. ia melumat bibir jihyun dan bermain diarea punggung jihyun.

*****

''seperti nya ini tidak langsung terjadi.'' ucap jihyun, jimin mengangguk ''ya, kita nikmati teror teror nya dahulu.'' ''ya, kita bisa bersantai dengan lelucon itu'' sahun namjoon.

''terornya tidak akan lebih dari 'jihyun, tamatlah riwayatmu'" jihyun terkekeh lalu berdiri. ''kau mau kemana?" "ke taehyung, aku dengar ia sebentar lagi akan menemui jalang nya.'' jawanya seraya mengisi peluru pistol nya.

----

jihyun mendekati meja dimana sudah ada sepasang kekasih yang sedang berpegangan tangan. ia langsung diduduk di depan wanita berkuncir kuda. tersenyum kecil lalu berkata ''sepasang kekasih yang romantis''

''siapa kau?" "istri kim taehyung yang telah kau sebut jalang dan hanya ingin harta kim taehyung" wanita itu melotot. taehyung yang tahu akan terjadi apa hanya bisa diam dan mendengar perbincangan kasar kedua wanita itu.

''jihyun, lebih baik kita pergi untuk mencari baju'' ''aku masih ingin berkenalan dengan nya'' taehyung menatap wanita yang bernota bene adalah selingkuhan nya.

''yeri, leih baik kau pergi sebelum suasana semakin rusuh.'' titah taehyung. ''aku tak memperboleh kan nya pergi.''

----

dok dok dok

jihyun mengetuk pintu dengan riang. pintu terbuka menampak kan wanita yang sedang memegang sapu. ''pagi pagi sekali kau datang'' ''aku sangat bosan di rumah, bibi''

''apa kau tidak bekerja?" "tidak, semua di kerjakan oleh taehyung dan jungkook. ah ya,, dimana oppa?" "dia ada dikamar, sedang tidur" "apa aku boleh membangunkan nya?" "tentu saja"

jihyun tersenyum lalu masuk dan menaiki tangga.

ceklek...

''kenapa pintu nya dikunci?" gumam jihyun. jihyun mengetuk pintu dengan tidak sabar. ''oemma! biarkan aku tidur! aku sangat lelah!" teriak lelaki dari dalam.

''aku bukan oemma mu! aku jihyun!" "jihyun? ada disini? tida mungkin, aku ini masih pagi sudah berkhayal aja" "ya!!! buka kan pintu atau aku akan pulang!!"

pintu terbuka menampak kan lelaki yang masih menutup matanya. jihyun masuk lalu merebah kan tubuh nya pada kasur jaehyun. "tumben sekali kau kemari, apa ada masalah dengan suami mu?" tanya jaehyun seraya ikut merebahkan tubuh nya di samping jihyun.

"Sudah sangat lama bukan kita tidak bertemu?" Tanya jihyun seraya memeluk tubuh jaehyun. Jaehyun mengangguk lalu mengecup kening jihyun. "Aku merindukanmu dan anak ku"

"Aku memang wanita yang gampang dirindukan, bukan?" Jaehyun tersenyum kecil lalu memejamkan matanya. "Ayo membeli makanan, atau baju" ajak jihyun. "Aku ingin tidur" "arraseo, kau bisa tidur dahulu, aku akan membantu bibi membuka warung"

"Tidak boleh, tetap disini dan temani aku" jihyun langsung bermuka masam lalu melepaskan pelukannya dan tangan jaehyun yang ada di pinggangnya. "Tidak menerima larangan" ucap nya lalu bangun.

"Ya, ya, kau bisa membantu oemma, tapi ingat, jangan sampai kelelahan" "arraseo" jihyun berdiri lalu berjalan pergi.

-

''bibi, boleh aku membantu mu?" "Tidak, lebih baik kau ber istirahat atau diam disana" wajah jihyun seketika muram lalu mengambil kemoceng. "Tapi anak ku ingin membantu mu, bibi."

"Arraseo, tapi jangan terlalu banyak" "ne, gomawo bibi" jihyun tersenyum senang lalu membersihkan atas meja. "Ah, dimana paman?" "Paman mu sedang bekerja, mungkin akan pulang pukul sepuluh malam nanti"

"Lembur?" "Kau lupa? Paman mu hanya penjual rameon" "ah iya, aku lupa" "ck ck ck"

-

Ceklek...

"appa mu sedang tidur dengan nyenyak" gumam jihyun. jihyun menatap wajah jaehyun dengan terus menerus. ''wajah nya nampak membosankan" jihyun berjalan ke nakas lalu mengambil spidol hitam.

ia kembali ke jaehyun lalu menggambar di wajah jaehyun, setelah ia rasa wajah jaehyun cukup lucu ia menutup spidol nya lalu menaiki tubuh jaehyun. "Appa, kau tidak berniat untuk bangun?" "Sebentar lagi" "don't forget your promise" "arra arra" jaehyun membuka mata lalu jihyun berdiri.

"Em, aku rasa bibi memanggil mu" "benarkah?" Jihyun mengangguk seraya menahan tawa. "Segeralah kesana, apa kau suka melihat bibi menunggu?" Jaehyun berdiri lalu pergi.

-

Brak...

Jihyun yang sedang bermain ponsel dikagetkan oleh jaehyun yang membuka pintu dengan keras. "Ya!!! Ap..." Ucapan jihyun terpotong saat ia sadar bahwa coretan yang ia punya sudah hilang. Dia menelan ludah nya berat lalu mengambil ponsel.

"A-ah, aku rasa Taehyung akan pulang sebentar lagi" ucapnya lalu melewati jaehyun. "Kau tak akan pulang sebelum mendapatkan hukuman ku" seketika dada jihyun terasa berat, nafas nya terhenti dan matanya membulat.

"A-ah jaehyun. Sebenarnya aku tidak mau melakukannya tapi anak mu memaksa ku" jaehyun menatap jihyun malas lalu menutup pintu dengan keras dan menyeret jihyun ke ranjang.

-

Tbc

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang