90

54 5 2
                                    

30 sep 21

Udh setahun lebih gw jadi author. Dari Febuari 2020/ sampe sekarang xixixi

-

Taehyung menelan mie nya untuk kedua kalinya. "Dulu dia juga sama dingin seperti mu. Tapi dirimu Lebih dingin dari nya. Dia sangat pintar, bla BLA BLA"

-

Ji-hyun bangun dari tidur nya. Tubuh nya sangat segar ia langsung berdiri dan berjalan ke kamar mandi. +
Melihat wajah nya yang sangat cerah membuat nya semakin ceria. Ia melepaskan pakaian dan menghidupkan water heater untuk air yang hangat.

Setelah nya ia mandi, Ji-hyun hanya memakai kaos yang amat besar. Hingga menutupi setengah paha nya. Keluar dari kamar dan menatap tas belanjaan nya yang masih di sofa. Melihat itu saja sudah membuat nya tersenyum bak orang gila. Ji-hyun berlari ke ruangan Taehyung, kaki nya yang menginjak lantai yang dingin. Huuu.. dia tidak memakai alas kaki.

Membuka pintu dan mengintip. Mata nya terkunci ke lelaki yang memakai kacamata tipis.

Ia lantas masuk dan membuat lelaki berumur 40 tahunan itu menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia lantas masuk dan membuat lelaki berumur 40 tahunan itu menoleh. "Selamat siang tuan putri. Apa yang membangunkan Anda hingga anda bangun cukup siang?" Tanya Taehyung dengan sopan. Ji-hyun tersenyum lalu berjalan ke belakang Taehyung.

Menarik kursi yang Taehyung tempati. "Taekwon bersekolah. Hanya ada asisten rumah tangga disini. Aku akan berangkat sebentar lagi." Ucap Taehyung dengan kembali menatap laptop.

Ji-hyun menutup laptop dengan kasar lalu menaiki paha Taehyung. "Ap-" tanya Taehyung yang dipotong oleh Ji-hyun. "Kau tau?" "Tidak." Jihyun kembali tersenyum. Ia membingkai wajah Taehyung lalu mengecup bibir nya beberapa kali. "Kenapa mood mu sangat bagus." Pertanyaan Taehyung membuat Ji-hyun berpikir. "Benar juga. Why?" "Hah?"

"Ah, masa Bodo. Ada beberapa hal yang ingin ku bicarakan." "Apa?" "Pertama, apartemen ku di (idk) masih terawat. Aku kira akan di akusisi orang la-" "kedua" "mobil ku juga masih ter-" "ketiga" "aku akan tinggal disana da-" "ke empat" "dan aku akan mengelola kembali perusahaan ku." "Kelima." "Kau tak perlu khawatir, aku tak akan pergi lag-" "ke enam" "kau bisa berkunjung. Aku akan menerima mu meskipun dengan berat hati"

"Sekarang giliran ku." "What?" Taehyung menghela nafas lalu tersenyum kecil. "Kau boleh pergi, sejauh mungkin. Aku berubah pikiran. Kau boleh tak kembali pada ku." "Tidak mung,--" "itu mungkin. Hal yang harus kau tahu. Hadir mu kembali di hidupku membuatku tertekan. Masalah uang dan mental."

"Pasti kau punya sya--" "bisa atau tidak. Taekwon harus menetap bersama ku"

-

Ji-hyun mengetuk pintu rumah yang sangat sederhana. Seorang wanita keluar dari rumah itu. Bertanya akan siapa yang datang. Dan melihat seorang perempuan di depan nya dengan wajah datar. "Dimana suami mu?" Tanya Ji-hyun tanpa berbasa-basi. Lantas wanita pemilik rumah itu memberi curiga pada jihyun.

Belum sempat ia berkata, sang suami datang dari belakang nya. Nampak pria itu terkejut dengan kehadiran Ji-hyun di rumah nyq.

"Non-" "cukup, perkenalkan aku ke istri mu. Dia mungkin terkejut." Potong Ji-hyun. "ah.. baik. Tapi sebelum itu anda bisa masuk." Ucap nya mempersilahkan Ji-hyun untuk masuk." Tanpa kata, Ji-hyun masuk dan menatap seluruh penjuru ruangan. Tertata rapi dan sederhana.

"Anda bisa duduk. Apa anda ingin teh?" Pria itu sangat sopan dengan Ji-hyun. Ji-hyun menggeleng seraya duduk di sofa yang lumayan keras. Pria itu pergi dengan menggeret sang istri.

Di dapur ia menjelaskan siapa Ji-hyun. Sebelum peperangan antar suami istri terjadi. Istrinya pun paham. Dia langsung membuat teh dan menyiapkan beberapa cemilan. "Nam Seok, kau tak perlu repot-repot. Cukup berikan aku segelas air." Teriakan itu terdengar dari ruang tamu.

/

Pria bernama namseok itu datang dengan sang istri. "Bagaimana anda bisa kembali, Noona?" Tanya namseok. Jihyun menceritakan semua yang terjadi. Dan tidak lupa menceritakan rencana nya.

"Aku ingin kau kembali dengan ku." Ucap Ji-hyun dengan nada datar. Istri namseok pun terkejut dengan penuturan Ji-hyun yang tiba-tiba. Tanpa pikir panjang namseok menerima itu. Kesempatan ini datang di waktu yang tepat.

-

Satu bulan berlalu, Ji-hyun masih tinggal bersama Taehyung. Apartemen nya belum ia tinggal I. Dan malam ini Ji-hyun berada di kamar Taehyung. Menunggu Taehyung pulang. Ini masih pukul 8 sore. Tapi suasana seperti tengah malam. Jihyun membuka pintu dan disambut oleh Taehyung yang akan membuka pintu.

-

Taehyung dan Ji-hyun berjalan di taman dekat rumah mereka. Salju berserakan dimana-mana. Hawa dingin benar-benar membuat badan Ji-hyun meringsut. "Suasana seperti ini mengingatkan ku saat kita berjalan di tempat ini. Daehyun dan saera yang kecil." Ujar Taehyung dengan menatap langit.

Ji-hyun meminum alkohol yang berada di tangan nya. "Apa semua bisa kembali seperti semula? Kita satu atap, aku menjemput Daehyun dan saera setiap mereka pulang. Kau bekerja dan menjadi ibu rumah tangga dalam satu waktu." Ji-hyun tersenyum lalu duduk di kursi taman. Hah...

Kursi besi ini sangat dingin. "Aku tidak pernah berfikir jika kita bisa hidup seperti rumah tangga orang lain. Satu sisi kau selalu menyakiti ku dengan wanita lain. Dan disisi lain aku jatuh cinta dengan kakak ku sendiri. Aku juga tidak berharap bisa terus bersama mu...

...jika bukan ibu ku yang meminta. Aku akan menikah dengan jaehyun. Ketahui lah, appa dan oemma ku sudah tahu tentang Daehyun dan saera. Dan juga, mungkin satu tahun pertama setelah aku pergi dari Korea. Aku kembali dengan taekwon. Menjelaskan semua kebohongan ku...

...mereka terkejut. Tapi tak ada pilihan lain selain menerima. Surat perceraian sudah ada. Aku cukup mengirimkan ke dirimu. Tapi, kau past-" "tidak mungkin. Bahkan surat pernikahan kita masih ada di lemari ku. Sampai terakhir aku mengecek nya beberapa hari yang lalu."

"Itu sudah tidak sah. Surat perceraian yang ku bawa adalah yang resmi." Ji-hyun tersenyum kecut. Ia melanjutkan tutur nya.

"Dan, banyak kebohongan ku. Aku tidak tahu siapa yang harus aku pilih. Dan kesalahan nya adalah Aku nyaman bersama mu, hal yang kau lakukan, senyum mu, kelembutan mu, semuanya. tapi aku memaksa diriku sendiri untuk jauh, menjauh dari apapun yang memberikan kesempatan padamu untuk masuk ke hidup ku, dan aku jatuh cinta dengan nya. Disaat dia memperhatikan ku, tak pernah menyakiti ku, dia selalu berusaha untuk menenangkan ku. Aku sendiri bingung dengan hati ku. Sangat labil untuk memilih."

Hi gw lagi Pengen up xixi









Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang