15

198 19 0
                                    

22 april 2020

Ica.afs Presenting story chapter 02

--------------------------

Dok...dok...dok...

Jaehyun memberhentikan kegiatan nya lalu menatap kesal ke arah pintu "menggangu saja, tidak tahu kah bahwa aku sedang akan melakukannya" gerutu jaehyun yang mengundang tawa jihyun.

Jihyun kembali memasuki selimut yang ia pakai dan menutupi seluruh tubuhnya. Jaehyun membuka pintu dengan perasaan kesal.

"Wae hyung??" Tanya jaehyun dengan raut wajah yang sulit diartikan, "kau tau dimana noona Jihyun?" Jaehyun mengangguk "ia berada di kamar ku"

"Bisa kau panggil kan? Aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting" jaehyun menatap namseok malas "katakan padaku saja, jihyun tertidur dikamar ku"

Namseok mengangguk "tuan jungkook menelfon saya,ia mencari noona jihyun, dan tuan lucas juga mencari noona jihyun, karena ia telah menunggu dikantor"

Jaehyun mengangguk mengerti lalu berucap "bilang ke jungkook kalau jihyun akan pulang lusa malam dan bilang ke lucas kalau jihyun ada rapat mendadak dijepang dan mengundur perjalanan kemari nanti malam"

Namseok menatap ragu jaehyun, jaehyun memejamkan mata, berusaha menahan untuk menghantam wajah tampan namseok. "Tenang saja, jihyun akan menyetujui ku, jika tidak aku yang akan bertanggungjawab" ucap jaehyun lalu menutupi pintu nya kasar tanpa memperdulikan namseok yang akan menjawab ucapan nya.

Jihyun yang merasa bahwa jaehyun tengah mendekati nya langsung menyingkapkan selimut nya. "Ada apa?" Tanya jihyun saat sadar raut wajah jaehyun menjadi kesal dengan sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Jungkook dan lucas mencari mu, aku menyuruh namseok hyung untuk mengatakan pada jungkook  kalau kau akan pulang lusa malam dan menyuruh Lucas untuk mengundurkan kedatangan mu" jawab jaehyun dengan duduk disisi ranjang.

Jihyun menyeringai geli melihat bibir jaehyun yang mengerucut, jihyun bangun dari baring nya lalu duduk mendekat ke jaehyun. "Lalu? Apa yang membuatmu sedih oppa?" Tanya jihyun seraya memeluk tubuh jaehyun.

Jaehyun menoleh ke arah Jihyun yang tengah memeluknya, menghirup nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan sang kekasih "aku tak memiliki banyak waktu dengan mu"

Jihyun menatap jaehyun dengan tatapan geli, ia melihat arloji yang bertengger di pergelangan tangan nya sebelum berkata "masih pukul dua siang, ayo kita pergi kemall saja" hibur Jihyun, jaehyun mengangguk lesu.

-

Saat setelah sampai di mall, banyak sepasang mata menatap Jihyun, Jihyun bagai artis karena ditatap kagum, wajah yang mulus dan terawat membuatnya semakin menarik perhatian semua orang.

Jaehyun yang sadar bahwa kekasih nya sedang dilirik oleh lelaki keranjang langsung memeluk pinggang jihyun, menandakan wanita yang sedari tadi menarik perhatian itu adalah miliknya.

Jihyun tak sadar bahwa banyak pasang mata yang tengah menatap nya, ia terlalu fokus ke rak rak yang menyediakan berbagai tas, lalu ia terlonjak kaget saat jaehyun tiba-tiba memeluknya.

Jihyun menoleh dengan raut wajah bertanya 'ada apa?' tapi jaehyun tak menjawab melainkan menatap lurus kedepan, Jihyun yang merasa diacuhkan mengindikan bahunya tanda ia lebih acuh.

-

Enam jam lama nya jaehyun dan Jihyun berbelanja, pada akhirnya jaehyun dan Jihyun pulang dengan banyak menenteng tas belanjaan mereka.

Tas belanjaan yang hampir semua diisi oleh pakaian jaehyun yang dipilih langsung oleh jihyun.

Menurut jihyun saat ia membuka lemari jaehyun, hanya beberapa pakaian yang menurutnya cukup kuno dan style nya hampir sama. Jadi Jihyun banyak membelikan baju untuk jaehyun meski memakai uang jaehyun agar martabat nya--jaehyun-- tak terendahkan oleh jihyun sendiri.

Jaehyun hanya menerima saja saat membeli apapun dengan uangnya, toh sekalipun ia tak bekerja rekening nya akan tetap terisi dari perusahaan nya dikorea, yang menjadi masalah dalam membeli baju adalah Jihyun yang sangat cerewet daripada sebelumnya.

Ini tidak cocok untuk mu.

Terlalu kecil

Aku tak mau berbagi tubuh mu

Warna nya terlalu gelap/terang

Aku tak menyukai itu

Terlalu kebesaran

Dan lain lain, jaehyun berhenti memilih untuk dirinya sendiri dan menyerahkan semua kepada jihyun.

-

"Cepat tidur" titah Jaehyun seraya menancapkan ponselnya ke cas diatas nakasnya, "sirro" tolak jihyun tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang ia pegang.

"Cepatlah, apa kau tak lelah setelah berjalan memutar mall tiga kali?" Tanya jaehyun dengan membaringkan tubuhnya disamping jihyun, Jihyun menggeleng kan kepalanya.

"Cepat tidur" titah Jaehyun dengan menatap tajam jihyun. Jihyun tak bergeming melainkan mengumpat karena sinyal diapartemen jaehyun sangat buruk.

Jaehyun geram lalu merampas ponsel Jihyun, "cepat tidur" titahnya dengan menekan setiap kata, Jihyun merengutkan bibirnya.

Mengerutkan sama mengerucutkan beda ya anjir. Jan salah paham.

"Cepat tidur sebelum aku membuat mu tak bisa berjalan" ancam jaehyun dengan memiringkan badannya menghadap jihyun, Jihyun menghembuskan nafas kesal lalu mendekati jaehyun, dan berakhir saling memeluk.

-

Jaehyun dan Jihyun sudah siap dengan pakaian yang akan mereka pakai ke perusahaan jihyun.
Jaehyun memakai pakaian formal seperti biasa dan Jihyun memakai pakaian sangat santai.

Jihyun memakai kemeja lama jaehyun, yang pasti baju jaehyun kebesaran dengan tubuh mungil jihyun. Jihyun tetap memakai itu dengan disandingkan celana pendek sebokong berwarna hitam.

Rambut dikuncir keatas memamerkan leher jenjangnya, kacamata hitam bertengger di hidung mungilnya, masker putih menutup sebagian wajah, jam ber merek Dior  yang melingkar di pergelangan tangan, sepatu putih bergaris hitam bermerek Adidas.

Bisa dilihat pakaian yang dipakai Jihyun berbandrol puluhan atau lebih tepatnya ratusan juta,untuk sekali pakai.

Tangan nya menggenggam ponsel keluaran terbaru yang pasti bukan harga yang murah, dibelakang ponsel--casing-- tersemat blackcard, hanya orang tertentu yang bisa memiliki blackcard seperti milik jihyun.

-

Jaehyun turun dari mobil nya dan memutari mobil untuk membuka pintu penumpang.
Jihyun keluar dari mobil dengan sangat sangat elite, bagai artis papan atas lebih tepatnya.

"Apa ini perusahaan mu?" Tanya jaehyun dengan mengontrol diri untuk tak mengeluarkan rasa kagum nya. Jihyun mengangguk elite.

"Kau tak salah? Ini perusahaan terkenal disini" imbuhnya, Jihyun memberhentikan langkahnya lalu menatap jaehyun, "kau lupa bahwa jeon jihyun ini pengusaha terkenal di beberapa negara?" Jaehyun mengangguk mengerti.

"T-tap..." "Ya aku tahu kau tak akan percaya dengan ini, kau akan menjadi CEO disini, jadi tunjukkan ke wibawa an mu tuan Jung Jaehyun terhormat".

Jaehyun mengangguk lalu menarik nafas dalam-dalam lalu menggandeng tangan Jihyun.

~~>ICA.AFS<~~

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang