13 flasback

218 16 0
                                    

20 april 2020

Full flasback karna ada beberapa yang tanya tentang masalah Jihyun dan jaehyun dulu sampe bisa musuhan

Ica.afs presents chapters 13

----

Pertama gw jelas in dari Jihyun kecil dulu.

Jungkook dan Jihyun itu beda dua tahun. Sama kek jaehyun dan Jihyun yang beda dua tahun.

Semasa Jihyun bayi dan balita, yang ngurus itu ibunya jaehyun, ibunya jihyun sendiri sibuk dengan pekerjaan.

Jungkook ikut sama appa dan oemma nya, jadi sekolah di Jordan.

Dan appanya jaehyun itu bekerja jadi penjual ramen.

Jadi pas tara --oemma jaehyun-- ngerawat Jihyun dia juga ngerawat jaehyun. Jihyun udah dianggep anak sendiri ama oemma dan appa jae

Trs pas jihyun umur 7 tahun dia dirawat sama oemma nya ndiri, dan oemma jaehyun udah gak kerja sama oemma nya Jihyun.

Tapiiiii.... Setiap oemma jaehyun ketemu jihyun, oemma jaehyun itu sayang banget sampe lupa kalo jaehyun disisinya.

Jadi jaehyun itu iri dan dendam sama Jihyun karena sering ngambil kasih sayang ortunya.

---

Sepasang anak dengan gender yang berbeda, tengah bermain ditaman anak anak.
Tak memerdulikan tempat mereka tetap tertawa hingga suara seorang yeoja yang memekak telinga membuat mereka berhenti tertawa.

"Wae oemma?" Tanya anak namja itu seraya mendekati yeoja yang mungkin berumur tiga puluh tahun an.

"Ayo pulang, apa kau tak melihat jam? Ini sudah hampir jam lima sore, dan appa mu mungkin sebentar lagi akan pulang nanti" ucapnya seraya menjewer telinga anak namja itu.

Anak namja itu hanya meringis kesakitan saat oemmanya menjewer telinga nya, dan anak yeoja itu hanya tertawa melihat teman nya kesakitan.

"Jihyun sayang, cepat pulang, oemma mu pasti sedang menghawatirkan mu dirumah" ucap wanita itu seraya menatap anak yeoja itu dengan penuh kasih sayang.

"Ne ahjuma, jihyun akan pulang, dan tolong jangan membuat teman ku kesakitan, ini bukan salahnya, ini salahku karena telah mengajaknya bermain tanpa meminta izin pada ahjumma dulu"

"Baiklah, cepat pulang dan berhati-hati lah" pungkas yeoja itu seraya tersenyum. Anak kecil yang dipanggil jihyun itu mengangguk lalu menatap wajah anak namja yang tengah mengusap telinga nya yang memerah karena dijewer tadi.

"Oppa, aku pulang, jangan lupa belajar nanti, papai oppa, ahjumma" ucap jihyun seraya pergi dari hadapan yeoja yang dipanggil ahjumma itu.

Yeoja itu tetap menatap menatap punggung jihyun dengan tersenyum, lalu senyum nya luntur saat punggung jihyun hilang dibelokan pertigaan jalan, mata yeoja itu berkilat merah menandakan ia marah, lalu berbalik menatap anak kecil yang telinganya memerah.

Anak kecil itu membalas tatapan oemma nya, ia tahu bahwa oemmanya sedang marah padanya lalu ia berlari secepat mungkin untuk menghindari amarah oemmanya.

Tepat sekali saat ia sudah berada didepan rumah nya ia melihat appanya sedang berjalan masuk ke rumah, sesegera mungkin ia berteriak.

"APPA TUNGGU!!!" Teriak nya, hyunseok yang hampir memegang dahan pintu langsung berbalik melihat suara yang amat sangat familiar ditelinganya.

Bugh...

Kaki hyunseok langsung dipeluk oleh jaehyun. "Ada apa hyun?" Jaehyun mengadahkan wajahnya, "oemma, oemma pasti akan memukul ku nanti"

"Ah kau pasti lupa waktu saat bermain dengan jihyun" tebak hyunseok lalu diangguki oleh jaehyun, "lebih baik kau mandi Sekarang lalu kembali ke kamar, appa akan menyuruh oemma memanggilmu untuk makan siang" titah hyunseok lalu jaehyun langsung berlari kedalam tanpa melihat bahwa tara--oemma jaehyun-- sedang dibelakangnya.

-

Kini jaehyun dan Jihyun sudah beranjak umur jaehyun yang berumur enam belas tahun dan Jihyun yang berumur empat belas tahun.

-

Bughh

Plakk

"Bodoh, kau tau apa salah mu?" Tanya wanita yang berambut cokelat panjang.
Jihyun tak bergeming hanya menunduk ketakutan dan terus menerus dipukul i oleh kakak kelas nya.

Ckelekkk...

Suara pintu terbuka menandakan ada seseorang yang tengah memasuki ruangan yang penuh dengan adegan pembullyan.
Jihyun mendongak kan kepalanya lalu menatap orang yang baru saja masuk.

Jaehyun? Pikir Jihyun.

Jaehyun mendekat ke wanita berambut cokelat panjang itu lalu melingkarkan tangannya ke pinggang wanita itu.

"Kalian pergilah" titah Jaehyun ke teman teman wanita berambut cokelat. Seketika para wanita itu pergi menyisakan jihyun, jaehyun dan yeri.

"Jangan terlalu sering membullynya sayang, jika dia mati, aku tidak akan punya korban untuk ku bully nanti" ucap jaehyun dengan menatap manik kecil yeri.

Jihyun sedari tadi tak menangis, tapi tiba saat jaehyun memanggil pelaku pembully nya dengan panggilan 'sayang' seketika ia menangis tanpa suara.

Jaehyun mengeluarkan botol berisi air dingin dari belakang saku celananya "untuk ku?" Tanya yeri, jaehyun menggeleng lalu berkata "untuk jihyun" bibir yeri mengerut tak suka,

Lalu setelah itu jaehyun membuka tutup botol dan berjongkok menghadap jihyun.
Menyodorkan botol, hampir saja jihyun menerima tapi seketika botol yang digenggam jaehyun ditarik kembali dan menyiram nya ke tubuh jihyun.

Yeri tertawa akibat ulah jaehyun lalu menarik tubuh jaehyun pergi.
Jihyun menggigil kedinginan karena pakaian nya sudah hampir semua basah.

Tiga puluh menit sudah ia habiskan untuk menangis, di tempat yang sama.
Jihyun berdiri seraya menyeka air matanya dengan kasar lalu berjalan ke arah toilet.

-

"Apa kau yang nama nya jeon jihyun?" Tanya siswi perempuan. Jihyun mengangguk "kau di panggil oleh kepala sekolah"

Jihyun mengangguk lalu berterimakasih.

-

Dok..dok..dok..

"Masuk!!" Teriak seorang lelaki dari dalam ruangan yang pintunya telah diketuk oleh jihyun.
Jihyun masuk dengan langkah lunglai.

"Wow, pakaian mu basah, apa kah membuatnya agar aku mengasihani mu? Tapi maaf maaf aku tak bisa mengasihimu" Tanya pria jangkung itu dengan nada mengejek.

Jihyun yang semula menunduk kan kepalanya langsung mendongak menatap mata orang yang dengan terang terangan memakai nada mengejek.

"Kau sungguh berani menatap mataku ya"

"Untuk apa aku takut? Kau tak perlu ditakuti bodoh" ucap Jihyun dengan menaikkan dagunya, angkuh.

"Ya!!! Jaga atitude mu!!!"

"Jangan menyuruhku untuk menjaga atitude jika kau juga tak bisa menjaga nya!!! Jangan karena kau kepala sekolah membuat ku takut untuk menentang mu" jihyun maju satu langkah mendekati kepala sekolah.

"Seharusnya kau berhenti menjadi kepala sekolah dan didik anak mu menjadi wanita yang baik baik, bukan jalang yang setiap malam bermain dengan para pria hidung belang..."

"...dan jangan nikmati anak sendiri bapak kepala sekolah yang terhormat" ucap Jihyun diakhiri menekan kata 'bapak kepala sekolah yang terhormat'.

Kepala sekolah itu emosi lalu mencengkeram kuat pergelangan tangan jihyun.
"Aku sudah menahan ini saat pertama kali bertemu dengan mu, tapi saat ini aku sudah tak bisa menahan nya lagi" ucapnya lalu langsung melumat bibir jihyun.

---

Jangan berfikir kalo Jihyun ini wanita murahan, karena bukan dia yang minta oke?

Tbc

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang