13 sep 20
-
jihyun mengamati komputer milik namjoon dengan sangat teliti. ia menunggu laporan dari semua perintah yang ia berikan. ia juga sedang mengamati semua sisi layar komputer.
"benar dugaan ku, seseorang memasang bom di rumah ku." gumam nya lalu berdiri dengan tegak. "aku pergi" "kemana?" tanya seokjin dengan nada khawatir. "menyelamatkan rumah milik Taehyung" setalah menjawab seperti itu ia langsung berlari diikuti Jungkook dan Jimin.
ia mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. sesampainya di ruang milik nya ia langsung memeriksa setiap inci ruangan dan kolong kolong meja.
dan matanya membulat saat koper hitam kecil berada tepat di bawah kursi kerja nya. ia segera menarik benda itu dan mengamatinya. "ini adalah bom asap. asap nya dapat membunuh dalam sekejap" gumam jihyun. jihyun berbalik ke kedua lelaki itu. "cari kain tebal, entah itu jaket atau selimut. basahi kain itu dan balut di setiap bom. jangan lupa untuk menjaga tubuh kalian sendiri, cari kain yang lebih kecil dan pakai di mulut dan hidung...
...itu membuat kalian mengambil waktu untuk melarikan diri saat bom itu meledak. beberapa ruangan memiliki bom yang berkapasitas berbeda. kapasitas kecil saja dapat membuat pandangan gelap dan dapat memenuhi tiga ruangan...
...pastikan kalian melakukan nya dengan baik."
"kenapa? ini hanya bom asap?" tanya Jungkook dengan enteng nya."ya, ini hanya bom asap. tapi jika bom asap tidak di jinakkan, bom peledak akan ikut campur. ini berurusan dengan nyawa kita..
...jadi jika tidak cukup waktu untuk menjinakkan bom, lebih baik keluar dari jendela. hanya itu satu satu nya cara meminimalisir kerusakan" jihyun melepaskan Hoodie nya lalu berlari ke kamar mandi dan membasahi Hoodie itu.
saat keluar dari kamar mandi, Jimin dan Jungkook masih berdiri di tempat yang sama. "bom nya akan meledak dalam delapan menit!!!" teriakan jihyun membuat Jungkook dan Jimin melotot lalu berpencar.
Jimin memasuki setiap ruangan dengan tergesa gesa, "mana mungkin bisa menjinakkan bom di beberapa tempat? untuk mengelilingi rumah ini saja butuh waktu dua jam lama nya" gumam nya seraya mengeceki setiap barang.
tangan nya terhenti saat ada benda yang mencurigakan. "bom" Jimin melepaskan mantel nya lalu segera mencari air. ia membasahi mantel nya lalu membalutkan mantenya pada bom asap tersebut.
"damn, I almost didn't notice" umpat nya. ia langsung berlari pergi mencari di setiap ruangan. Jimin kembali mengelilingi rumah dan Jungkook yang sudah berhasil menjinakkan tiga bom.
-
saat ketiga nya bertemu di ruang tamu jihyun yang menjinakkan bom satu satunya. "ini bukan lagi bom asap. tapi bom yang dapat meledak beberapa kali." gumam jihyun. "Jim, ambil satu mobil di garasi dan parkirkan di tengah-tengah halaman rumah, jangan sampai lebih dari dua menit" titah nya. Jimin mengangguk lalu pergi.
koper itu bagai koper biasa. ia langsung melepaskan kaos nya dan memperlihatkan dada nya
ia langsung membalut kan kaos nya pada bom itu dan membawa nya lari. ia menuju ke halaman rumah, dimana Jimin sudah siap dengan perintah jihyun. jihyun langsung melemparkan bom yang ia pegang pada mobil mewah nya dan menyuruh Jungkook dan Jimin untuk menjauh dari mobil.
"kenapa? bukan kah itu akan semakin memperburuk keadaan?" tanya Jungkook. "ya, tapi mobil itu akan meredam ledakan bom. sekarang ambil apar dan air sebanyak kalian bisa." jihyun berlari memasuki rumah nya dan mengambil apar.
langkahnya terhenti saat merasakan kepala nya yang tiba-tiba sakit. "sialan." umpat nya. "jihyun, apa kau tak apa" "tidak, kepala ku sangat sakit" "kau bisa beristirahat, serahkan ini padaku dan Jungkook" jihyun mengangguk lalu pergi ke dapur.
ia meminum air dengan tegukan yang banyak. jihyun berjalan ke meja makan dan duduk disana. ia menunggu Jungkook dan Jimin datang. saat ia mulai tertidur dengan duduk, ponsel nya berdering. segera ia mengangkat telepon nya.
"mwo?" "apa kau baik-baik saja? tetangga menelpon ku karena mendengar suara ledakan dari rumah." "ya, aku baik-baik saja. aku, Jungkook dan Jimin menjinakkan sekitar 18 bom" "apa?!" "kepala ku sangat sakit. bisa aku tidur?" "y-ya, tentu. tapi bagaimana dengan dae-hyun dan saera?"
"mereka ada di markas red star dengan Ji-won" "baiklah, jaga dirimu. beberapa hari lagi aku akan pulang" "ya" jihyun meletakkan ponsel nya dan kembali tidur.
-----
pagi ini, kediaman keluarga Kim Taehyung melakukan aktivitas seperti biasa. semua menikmati sarapan mereka, meski kepala keluarga tak hadir di sarapan bersama itu, tapi itu tak membuat mereka merasa kurang bahagia.
jihyun mengambil tas nya lalu mengajak kedua anak nya berangkat sekolah. Daehyun dan saera ikut mengambil tas nya dan menyusul jihyun. langkah kaki mereka terhenti saat sang ayah berdiri di depan mereka dan menatap sang ibu dengan tatapan penuh permusuhan.
"siapa dia?" tanya jihyun seraya melihat wanita yang di sisi Taehyung. wanita itu merapatkan jaraknya dengan Taehyung, meninggi kan dagu nya dan menjawab "kekasih Taehyung!" jihyun menaikkan satu alisnya. "masuk ke mobil. jangan mendengarkan omongan oemma" titah nya kepada kedua anak nya.
kedua anak nya memasuki mobil lalu memainkan gadget mereka masing-masing. "jelaskan tentang anak anak sialan itu" "apa? apa yang harus di jelaskan?" "jelaskan yang sebenarnya tentang anak anak sialan mu itu"
mata jihyun melotot lalu menarik kera Taehyung."jangan sebut mereka sialan, Kim Taehyung" peringat jihyun dengan nada penuh penekanan. Taehyung tersenyum miring lalu melepaskan tangan jihyun dengan kasar. "lalu? sebutan apa yang pantas untuk mereka? anak haram?"
"dia anak mu!" "buktikan" kini jihyun yang tersenyum miring dan penuh kejahatan. "baik, aku akan membuktikan pada mu. jika saera dan Daehyun benar-benar anak mu, kau harus menceraikan ku dan serahkan jalang mu ini" "tentu, jika kau bisa membuktikan nya, aku akan memberikan apapun yang kau mau jika memang benar mereka anak ku. tapi jika mereka bukan anak ku...
...ku bantai habis-habisan keluarga mu" "ya, ku terima itu" jihyun langsung pergi dan memasuki mobil nya. ia menginjak gas dengan kaca yang terbuka. mobil nya ia ajak untuk memutari Taehyung dan Irene. tangan kanannya memamerkan jari tengah pada Taehyung.
"I'll wait for your white flag, baby " teriak jihyun lalu menginjak gas ke sekolah kedua anak nya.
-
brak...
jihyun membanting tasnya diatas meja dan membanting tubuhnya juga di sofa. "ada apa?" tanya jaehyun. "Taehyung sudah tahu semua. dia mengancam akan membantai keluarga ku jika dae-hyun dan saera benar-benar bukan anak nya"
"semua sudah disiapkan black star bukan?" "ya" jihyun bangun lalu duduk di sofa. ia merentangkan tangannya ke jaehyun. jaehyun yang tahu bahwa jihyun tengah lelah langsung menggendong jihyun dengan gaya koala.
jihyun menatap wajah jaehyun terus menerus hingga wajah jaehyun sangat merah. "a-ada apa?" "tidak ada, hanya ingin meminta ciuman" "meminta? tumben sekali. biasa nya kau langsung melakukan nya" jihyun terkekeh lalu menarik leher jaehyun.
-
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer Queen [KTH FF18+]
Боевикjeon jihyun wanita yang menggeluti dunia mafia dan dunia malam. terkenal akan sifat dingin, kejam dan angkuh nya. wanita yang dikagumi oleh banyak lelaki hidung belang. dijodohkan oleh orangtuanya dengan seorang lelaki yang sama seperti nya, mafia...