96

10 1 0
                                    

27 Januari 2022

G kerasa udh setahun g up cerita.

-

Taehyung keluar dari gedung pertemuan. Tubuh nya dibalut pakaian mahal. Dibelakang nya terdapat asisten nya yang cantik. Langkah taehyung berhenti saat seorang wanita berdiri di depan nya yang berjarak 3 meter an dari nya.

Taehyung sedikit menoleh ke asisten nya. Asisten nya yang paham langsung sedikit mengangguk dan melangkah meninggalkan taehyung. Melewati wanita yang ada dihadapan taehyung.wanita bernama Ji-hyun itu melirik ke asisten taehyung yang melewati nya.

Setelah terasa jauh Ji-hyun mendekatkan diri kepada taehyung. "Ada sesuatu yang ingin ku bicara kan."

-

"Langsung saja aku ingin bertanya tentang ini." Ji-hyun mengeluarkan plastik yang mana berisi dua biji peluru yang sedikit tertempel darah. Taehyung tak mengambil itu. Ia malah pergi ke kamar mandi tanpa berkata.

-

Setelah beberapa saat taehyung berada di kamar mandi. Ia keluar dengan hanya memakai handuk. "Peluru itu tidak dijual, hanya dibuat untuk pemakaian pribadi." Ucap taehyung dengan memandang jihyun yang sedang menikmati sebatang cerutu dan anggur di sofa.

Ia memakai pakaian nya di depan jihyun. Jihyun memandang taehyung yang memakai pakaian nya. "Bagaimana dengan taekwon?"

"Dia berperilaku baik, dan sekarang dia sangat cerewet. Ah ya dia baru saja membeli peralatan game yang harga nya fantastis." Jihyun terkekeh mendengar pernyataan itu. Ia berdiri dan memeluk taehyung yang membelakanginya.

Memeluk punggung yang bidang itu. Sangat lembut hingga ia menempelkan wajahnya. "Mungkin aku akan kembali ke daehyun." Taehyung melebarkan matanya dan langsung berbalik tak memperdulikan pelukan jihyun.

"Kau bilang kau akan menetap disini." Ucapnya dengan nada kesal. Oh jihyun menyukai wajah taehyung, "bagaimana dengan nasib daehyun dan saera?" "Bukan kah mereka sudah cukup dewasa? Biarkan mereka memilih bagaimana mereka mau."

Jihyun kembali terkekeh, ia mengangkat tanganya dan mengelus bibir taehyung. "Lakukan" satu kata yang membuat jihyun tersenyum. "Bagaimana jika aku menginginkan lebih?" Jawabnya. "Tak apa, aku menyerahkan semua padamu, termasuk diriku dan hidupku." Jihyun kembali terkekeh untuk kesekian kali nya.

"Aku akan pergi." Jihyun mengucap

-

Jihyun berjalan ke arah ruangan yang mana di isi oleh para petinggi black star. melemparkan plastik yang mana berisi peluru.
suga mengambil barang tersebut dan menoleh ke jihyun dengan wajah bertanya.

"semalam aku bertemu dengan dongmin. saat tak lama aku meninggalkan nya di bar. aku bertemu istri jaehyun. hanya berbincang ringan...

... saat aku menjauh dari bar. aku mendengar kan suara tembakan. aku sedikit panik dan kembali ke bar. terlihat dong min sudah tak sadar...

... kalian tau? peluru itu menancap ke leher dong min. bukan dada atau kepala. kurang 2 inci itu sudah membuat dong min mati...

... berdasarkan penjelasan taehyung. peluru ini bukan peluru yang dijual bebas. hanya pemakaian pribadi. dan peluru ini tumpul bukan?" jelas jihyun dengan mengambil cola di freezer.

jimin dengan tatapan nya di peluru itu langsung berkata "taehyung benar. lihat ini. kode nya aneh" jari lelaki itu menunjukan kode di bawah peluru yang sudah ia bersihkan dari darah.

jihyun mendekati Jimin lalu mengambil alih peluru tersebut. "sepertinya ini bukan pemakaian pribadi. panggil namjoon. dia mungkin bisa mengidentifikasi nyaa"

-

"ini diproduksi di rusia. penjualan nya pun tak jelas. dan ini terakhir di produksi lima tahun yang lalu." jelas namjoon dengan mata yang terfokuskan ke laptop nya.

jimin langsung mendekati namjoon dan mengambil alih laptop yang sedang namjoon fokus kan. jari nya dengan cepat mengetik.

"ini bukan peluru biasa. peluru ini bisa meledak. tapi ledakan nya tak besar. seperti ledakan petasan. tak akan membuat barang barang di sekitar hancur. dan sistem kerja peluru ini adalah dimana ia basah ia akan meledak." jelas jimin dengan membaca artikel yang di depan nya.

"siapkan ruang praktik. aku akan mempelajari nya. kalian bisa ikut. tapi siap kan baju zirah. kita tak bisa memprediksi ledakan." titah seokjin dan dengan melenggangkan tubuh nya keluar ruangan.

-

mengambil beberapa jepretan di setiap sisi peluru yang berukuran sekitar 3cm itu dan menyiapkan cairan yang kental seperti darah. seokjin dengan kacamata bening nya mengamati setiap inci dan mencelupkan peluru itu di cairan yang sedikit hangat sesuai dengan suhu tubuh manusia.

beberapa saat ditunggu. tak ada dentuman atau ledakan.

"seperti nya peluru ini telah mati" jelas seokjin dengan melepaskan baju nya.

-

jihyun datang dengan memakai balutan gaun yang simpel tapi memperlihatkan lekukan tubuh nya. ia berjalan di lorong kantor untuk menemui pria yang sedang menandatangani beberapa berkas. mata nya langsung tertuju dengan boneka sebesar tubuh nya yang duduk di sofa dengan memangku buket bunga yang cukup besar juga

"untuk siapa ini?" tanya nya kepada lelaki yang masih berkutat dengan kertas kertas bodoh itu.

"untuk mu" jawab lelaki itu dengan acuh tanpa melirik sedikit pun ke wanita yang sedang tersenyum riang saat tau jika boneka itu adalah milik nya. ia langsung mendekati boneka itu dan melihat setiap inci.

"kau memasang kamera?" tanya nya sedelah menyadari sesuatu aneh di mata boneka putih itu. "tidak kah kau lihat? congkel saja mata itu, kau tidak akan menemukan apa apa" jawab lelaki jakung itu dengan berdiri.

tuhan~ dia sangat tampan. balutan busana yang ia pakai mengingatkan jika wanita itu pernah di altar yang sama dengan menggandeng tangan lelaki itu.

jihyun bergeming lalu berdiri. ia mendekati lelaki bernama taehyung yang masih fokus itu. menarik kursi untuk sedikit kebelakang dan memangku kan tubuh nya di paha taehyung.

ia membelakangi taehyung.

aroma ini..

taehyung membenam kan wajah nya ke punggung gadis itu. seperti menghisap narkoba~
dia benar benar melayang. benar bener menenangkan. wanita itu, wanita yang sangat menyusahkan nya, wanita yang hanya bisa ia sakiti, wanita yang benar benar membuat nya jatuh cinta.

ucapan wanita itu membuat nya yang tadi nya melayang langsung tersungkur ke tanah. sialan memang.

"kenapa kau selalu bertanya tentang uang?" tanya taehyung dengan nada kesal. wajah nya terangkat dan melihat lekukan leher jihyun.

tuhan ~ bisakah aku menahan nya?

taehyung dengan cepat menutup mata dan kembali membenam kan wajah nya di punggung wanita itu. tangan nya memeluk perut ramping yang sudah pernah mengandung anak nya. tak ada perubahan. jihyun tetap jihyun.

benar benar tak ada perubahan meskipun ia pernah hampir dan umur nya yang kian menua.

jihyun mengambil pena yang ada di meja lalu mengambil alih pekerjaan yang semula di kerjakan oleh taehyung.

"sial nya. aku tak bisa" bisik taehyung di punggung jihyun dan langsung mengangkat tubuh jihyun untuk ke sofa.

-
hai aku kembali

20/09/24














Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang