27

144 13 3
                                    

2 agts 2020.

-

Setelah sampai di halaman depan jihyun tak memanggil bawahan nya, ia tetap menanyakan dimana sepupu nya itu.
Sudah lelah dengan jawaban orang itu yang tetap sama, jihyun mengincar kaki nya dan akan menembak kaki itu jika jawaban wanita itu tetap sama .

"Yoona, ini pertanyaan terakhir bagi mu, jika kau tetap menjawab dengan jawaban yang sama seperti tadi, peluru ini akan melewati kulit dan kaki mu. Sekarang katakan dengan jelas dimana yejun kau sembunyikan"

Beberapa menit tak kunjung menjawabnya "aku memberi waktu satu--- duuuuua--- tig--" hitungan jihyun terpotong dengan jawaban yoona "ca---" jawaban yoona juga terpotong oleh suara panggilan seseorang dari belakang jihyun.

Dor...

Timah jihyun sudah terlepas dan telah masuk di paha mulus Yoona. Jihyun menatap datar wajah Yoona yang kesakitan, orang yang memanggil Yoona itu mendekat dan membantu yoona agar berdiri.

Mata jihyun menyipit saat ia rasa mengenali bentuk tubuh orang yang membantu yoona berdiri. "V..?" Panggilnya. Orang itu menoleh dengan tatapan bertanya. "Siapa kau? Dan kenapa kau menembak kekasih ku?" Tanya nya dengan nada membentak.

Jihyun menaikkan satu alis nya lalu tangan nya terangkat ke telinga dan bertanya "Kekasih?" Tanya nya dengan melepaskan masker scuba yang ia pakai. Taehyung terbelalak melihat jihyun yang menyeringai.

"Bagaimana ini? Kau memiliki kekasih? Daebak..." Ucapnya seraya bertepuk tangan pelan. "Bagaimana jika kita batalkan perjodohan gila ini?" Tawar jihyun.

Taehyung menggeleng lalu berdiri tegak saat tubuh Yoona diambil alih asistennya. Kedua tangan jihyun kini memegang pistol. Jihyun mendekat dan terus mendekat ke Taehyung.

Berhenti di depan Taehyung dengan tatapan angkuh, tangan kiri ia pakai untuk menodongkan pistol nya di kepala Yoona, seketika Yoona berhenti meringis dan diam.

Tangan kanan ia pakai untuk membuat wajah Taehyung mendongak. Lubang pistol yang ada dibawah dagu Taehyung membuat badan Taehyung bergetar. Tangan nya tak mampu bergerak untuk membela diri.

Seringai an jihyun semakin lebar saat merasa Taehyung ketakutan. "Kenapa tidak? Aku tidak menyukai mu dan kau tidak menyukaiku, kau memiliki kekasih bukan?" Tanya jihyun yang membuat Taehyung mengangguk.

"Kau harus bertanggung jawab atas perbuatan mu, dia hamil,  mengandung anak dari seorang mafia Jepang, Kim Taehyung." Beber jihyun yang membuat Taehyung melotot. Yoona menangis tanpa suara, Taehyung melirik Yoona, rasa iba menyelimutinya.

Jihyun semakin meninggikan pistol nya yang membuat Taehyung semakin mendongak.
"Iba? Kasian? Aku pernah merasakannya, tapi aku tak pernah merasa malu akan perbuatan ku" ucap jihyun seraya melirik Yoona.

"Kita lanjutkan atau berhenti di sini?" Tanya jihyun. Taehyung tak menjawab yang membuat jihyun semakin gemas, ia semakin meninggikan pistol nya. "Jihyun..." Panggil seseorang dari belakang jihyun.

Orang itu mendekat ke jihyun dan menarik jihyun ke pelukannya. "Are you ok?" Tanya nya, jihyun melepaskan pelukan lelaki itu. Lalu menatap nya dengan wajah garang, "terlalu lama" ucapnya lalu berbalik ke Taehyung yang sedang membingkai wajah Yoona.

Jihyun berdehem, Taehyung kembali ke tempat semula dan Yoona menghapus air mata nya. Pinggang jihyun dipeluk oleh dong min dan ditatap oleh Taehyung. Jihyun tersenyum dan semakin merekatkan badannya ke dong min.

"Continue or stop?" Tanya jihyun dengan alis satu terangkat. "I still choose to continue" jawab Taehyung. "Even if that woman is dead? Ah, not only that girl, but she died with your baby? " Tanya jihyun dengan nada meremehkan.

"I do not want to make my parents disappointed" jawab Taehyung. "bad choice" ucap jihyun.

Dor.. dor.. dor..

Tambakan jihyun tepat pada kepala, perut dan dada Yoona, hebatnya, tanpa melihat target jihyun bisa tepat sasaran. Jihyun melirik sebentar lalu tersenyum mengejek. Ia menarik dong min lalu pergi tanpa pamit.

-

Taehyung berjalan Ling-Lung, ia berharap Yoona bisa diselamatkan, meski tidak dengan calon buah hatinya.

Ia keluar dari halaman depan rumah itu, menoleh ke kiri dan menatap pasrah wanita yang sedang berciuman dengan lelaki didepan mobil mewah. Menghembuskan nafas lalu berjalan melewati mereka.

Jihyun melirik Taehyung lalu melepaskan ciumannya dan berlari mengejar Taehyung. Ia berjalan disisi Taehyung dengan wajah ramah, tidak seperti biasanya. "Apa drama tadi menurutmu menarik?" Tanya jihyun dengan senyuman yang mengembang bagai seseorang yang terpilih menjadi pemenang lotre.

Taehyung melirik sebentar lalu kembali menatap depan. "Aku berdoa agar dia dan bayinya--" " selamat" potong Taehyung, jihyun semakin tersenyum lalu melanjutkan ucapannya "mati tak terselamatkan"

Taehyung langsung menoleh dan menatap tajam jihyun. "Kenapa kau seperti itu? Kenapa kau membunuh dia dan calon anak ku? Kenapa? Apa kau membenci ku? Apa kau tidak punya hati hingga membunuh dia?" Bentak Taehyung yang membuat jihyun terkekeh.

"Aku memiliki alasan, jika dia hidup dan pernikahan kita terlaksana dia akan menjadi perusak rumah tangga kita. Dan untuk semua pertanyaan mu, aku masih memiliki hati, jika tidak aku akan membunuhnya secara langsung, tapi apa? Dia masih bisa berbicara kan? Jika aku membunuh nya secara langsung kau tidak akan memiliki kenangan terakhir dengan nya. Dan Aku tidak membenci mu" jawab jihyun.

Taehyung mempercepat langkahnya yang diikuti jihyun. "Kau membutuhkan pelukan bukan? Aku ada disini, kau bisa bercerita dan berkeluh kesah dengan ku" tawar jihyun. Taehyung menutup telinganya.

Jihyun mempercepat langkahnya hingga berhenti di depan Taehyung yang membuat Taehyung ikut berhenti. Jihyun merentangkan kedua tangannya dengan senyuman mengembang.

Taehyung mengangkat sebelah alisnya. "Peluk aku, aku tahu kau butuh pelukan. Kau bisa menganggap aku teman berbagi resah. Apa Kau malu berpelukan dipinggir jalan seperti ini? Kita bisa berpelukan di apartemen ku. Atau kau hanya menjual mahal harga diri mu?"

"Menjijikkan" gumam Taehyung yang terdengar ke telinga jihyun. "Kau lebih menjijikkan daripada aku, aku tidak pernah bermain dengan lelaki manapun kecuali dirimu. Mungkin kau sudah sangat sering bermain dengan jal--"

Hugh...

Taehyung menabrak jihyun dengan pelukannya, jihyun tersenyum, ia rasa ia sudah bisa menaklukkan lelaki gila yang tak lama akan menjadi suami nya.

-

Gw up woyyyyyyy!!!!! 3 book!!! Congratulations to me!!!! Bahagia bat:(

TeBeCe

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang