91

40 6 0
                                    

5 okt 21

(18+) dimohon untuk membaca sesuai umur.

Fyi...

Taehyung umur 38
Ji-hyun umur 37
Taekwon umur 7-8
Daehyun dan saera 17

-

Ji-hyun terpejam. Dia tengah berada di gendongan Taehyung. Untuk kesekian kalinya Taehyung merasa bersalah akan Ji-hyun. Langkah yang lambat, hati yang gusar dan pikiran yang penuh. Setiap kata yang keluar dari mulut Ji-hyun tak terdengar kebohongan sama sekali.

Ia merasa jika jihyun lah yang paling tertekan di kisah ini. Langkah nya berhenti. Menatap wajah Ji-hyun yang ada di bahu nya. "kau tau? Bahkan ketika aku bersama puluhan wanita di luar sana. Aku masih memikirkan mu."ucapnya. Ji-hyun terkekeh dengan mata yang masih tenang dengan kegelapan.

"Apa hari ini aku terlalu banyak bicara?" Tanya Ji-hyun dengan menyentuh rahang taehyung dari belakang. "Hm... Ya.. tapi aku tak keberatan." Ji-hyun kembali terkekeh. "Taehyun. Kim Taehyun. Anak dari wanita yang berasal dari Busan. Dan Kim Taera, anak dari wanita yang berasal dari hampyeong. Taehyun yang berumur 19 tahun, dan Taera yang mungkin berumur 16 tahun....

....aku tidak tahu mengapa ingin membunuh mereka. Sedangkan mereka tak mengusik ku. Apa karena dirimu di rebut oleh mereka? Haisshhh... Tidak mungkin. Tapi Kenap--" "bagaimana kau tahu semua?." "Kenapa kau selalu memotong pembicaraan ku?. Hm...

....kau lihat lelaki yang berdiri disana?" Tanya nya dengan menunjuk ke lelaki yang berpakaian serba hitam. Berdiri jauh sekitar 200 meter an. "Dia adalah namseok. Kau ingat? Asisten ku." Taehyung mengangguk.

-

Ji-hyun membuka mata nya. Ah... Sangat segar. Mata nya melirik ke jam dinding. Pukul 7 pagi. Ji-hyun berdiri, dengan rambut yang sedang ia ikat meskipun tak rapi. Kaos putih yang tipis dan Celana tidur yang setengah paha.
Oh .. tak lupa untuk merampas ponsel yang berada di atas meja putih yang aestetik itu. Xixi

Kaki nya yang  jenjang dengan cepat menuruni tangga. Kepalanya menoleh ke pembantu rumah tangga yang tengah memasak. Dengan cepat ia menghampiri wanita dengan umur 60 tahun nan itu. "Yumm.... Aku ingin memasak." Ucap nya dengan mengambil telur dan menunjukan nya ke pembantu nya. "Baik... Saya akan memban--" "ah tidak, tidak. Aku akan melanjutkan ini sendiri. Aku ingin kau membersihkan halaman belakang. Aku ingin berenang." Potong Ji-hyun.

Perempuan itu mengangguk lalu bertolak pergi. "Okey... Mari kita mulai kembali." Ji-hyun mengambil sebungkus roti. Lalu mengambil nya selembar dan ia memakan nya sendiri. Seraya memakan roti tawar itu, Ji-hyun membuka kulkas pendingin.

Ji-hyun mengambil beberapa sayur. Mencuci nya lalu mengupas nya. Setelah itu ia mencampur semua ke penggorengan.

/
Taehyung keluar dari kamar nya. Ia menuruni tangga, suara berisik dari dapur membuat nya menoleh.. wajah nya biasa saja. Langkah nya tak berhenti, ia melewati Ji-hyun dan pergi ke taekwon.

Membuka pintu lalu masuk, ia melihat taekwon sedang menyiapkan buku sekolah nya. "Selamat pagi." Ucap taehyung dengan mengambil bola kasti yang menjadi pajangan di lemari taekwon. Melempar bola itu ke taekwon dan ditangkap dengan tepat oleh bocah lelaki tersebut.

"Selamat pagi juga. Aku sudah siap." Balas nya dengan mengangkat tas nya. "Ah ya... Ada pemberitahuan dari wali kelas, kau harus membawa baju olahraga mu." Ucap Taehyung dengan berbalik. "Akan ku tunggu di meja makan." Ucap nya. "Aku membutuhkan waktu cukup lama. Aku harus mencari nya." Balas taekwon yang mendapatkan anggukan dari Taehyung..

/

Taehyung berjalan mendekati Ji-hyun. Memeluk wanita itu dari belakang dan mencium leher Ji-hyun dengan candu. Mendesah nikmat dengan mengigit telinga Ji-hyun. Tangan kanan meraba perut dan tangan kiri menarik rambut Ji-hyun.

Ji-hyun memukulkan spatula itu ke wajan dengan keras. "AW AW ini sangat panas jika menyentuh kulit." Ucap nya. Taehyung terkekeh lalu menjauh. "Kau sangat cantik.... Dan... Menggoda." Gumam nya dengan menarik kursi. Menatap tubuh Ji-hyun dari belakang.

Ji-hyun sama sekali tak berniat untuk membalas perkataan bodoh taehyung. Taehyung semakin gila akhir-akhir ini. Tangan nya menghidupkan ponsel lalu menelpon seseorang.

"Aku ingin rumah ku di kosongkan sampai sore. Ada tamu privat." Ucap nya dengan orang yang ada di sebrang. "Antar dan jemput taekwon. Tunggu dia di garasi, taekwon akan sarapan. Dan jemput dia sekolah jam 2 siang."

-
taehyung sedang berbicara dengan tamu nya yang katanya dari luar negeri. Seperti biasa, mereka akan membahas perusahaan.

Dan

Ji-hyun mengangkat tubuh nya dari dalam air. Rambut nya yang lepek. Kaki nya berjalan ke arah meja bundar kecil yang tak jauh dari kolam. Minuman dingin menanti untuk di minum. Ji-hyun meminum sedikit lalu mengambil handuk yang tak jauh dari tempat minum nya.

Menutupi tubuh nya yang hanya memakai bikini hitam. Kaki nya berjalan ke ruang bilas. Ruangan tanpa sekat penuh, hanya kanan dan kiri. Tanpa melepaskan bikini nya ia langsung menghidupkan shower.

Mengotak-atik rambut nya agar terbilas sem-

Bum... seseorang mendorong nya. Ia berbalik dan melihat taehyung yang sudah telanjang dada. Haisshhh...

Dia tahu apa yang akan terjadi. "Bagaimana dengan tamu mu?" Tanya nya dengan mengambil shampoo. "Aku mengusir mereka." Ji-hyun menghela nafas berat. "Aku sedang tidak ingin ber-" "maka aku saja yang bermain." Potong nya dengan mengikis jarak.

Tubuh Ji-hyun kini menempel sempurna di dinding. Oh... Lihat lah, bagaimana wajah taehyung yang mirip dengan anjing yang menunggu makanan.
"Jika kau melakukan nya. Aku akan membunuhmu. " Ancam Ji-hyun dengan mendorong tubuh taehyung yang kini basah karena shower.

-

Tinggalkan lah yang kemarin. Hari ini Ji-hyun mendatangi rumah seseorang yang sangat penting. Kalian tahu dia.

Dan... Akan banyak masalah baru yang datang. Tunggu beberapa saat setelah mood ku untuk menulis kembali.

-
.















Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang