35

95 6 0
                                    

14 agst 2020

-
3 hari kemudian.

"Ganti channel nya" pinta jihyun tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi. Jaehyun tak mendengar kan jihyun, ia fokus pada televisi nya. Jihyun menoleh ke jaehyun lalu akan merebut remot tv.

"Berikan pada ku" "Sirro" jihyun menatap jaehyun malas lalu pergi begitu saja.

"Apa ini cocok untuk ku?" Tanya jihyun seraya melihat kaos jaehyun yang ia pakai. "Ya, cocok sekali" "tapi apa tidak terlalu transparan? Menurut ku ini terlalu transparan" mata jaehyun langsung melirik jihyun.

"Pakai saja, ini di mansion kita, bukan dimansion mu. Jadi sekali pun kau tidak memakai apa-apa, kau bebas." "Tapi ada kau" "aku pernah melihat semua dan pernah merasakan semua" jawab jaehyun dengan wajah menggoda.

Jihyun menatap jaehyun jijik lalu duduk di sisinya. "Empat hari lagi kita kembali berpisah" "kenapa?" "Tidak ada, hanya belum siap" jaehyun tersenyum tanpa melirik jihyun. Jihyun menaiki badan jaehyun lalu meletakkan wajah nya dileher jaehyun.

"Aku akan menikmati sisa waktu ini dengan baik" jaehyun mengangguk lalu menoleh ke jihyun. "Belum puas untuk beberapa waktu ini?" Jihyun menggeleng. "Tidak akan puas meskipun setahun bersama mu"

"Kira-kira nama apa yang pantas untuk anak ku?" "Masih lama, dia masih berumur sekitar satu bulan nan dan kau ingin menciptakan nama?" "Ya, kenapa tidak?" "Jika begitu, aku ingin menamainya aeri, Jung aeri. " "Jika lelaki?" "Youngjae, Jung Youngjae. Lalu kau?"

"Jika perempuan aku akan memberikan nama areum, yang berarti cantik. Dan jika lelaki aku memberikan nya nama dae-hyun yang berarti terhormat dan bagus" "nama yang bagus" puji jihyun seraya menggesekkan tubuhnya untuk mencari posisi yang nyaman.

"Kau tidak memakai baju dalam apapun?" Jihyun mengangguk "hanya memakai kaos ini" "b-bag..." "Diamlah, aku ingin tidur" "tidak, kau tidak bisa tidur dengan seperti ini. Tidurlah dikamar" titah jaehyun dengan menenangkan otak dan jantungnya.

"Kenapa?" Jihyun menarik kepalanya lalu menghadap jaehyun. |Jadi jaehyun itu kan dibawah jihyun. Nah palanya jae itu kek senderan gitu di senderan sofa, trs atas nya itu pala jihyun|

Rambut jihyun bagaikan menjadi kelambu bagi wajah jaehyun. "Segera lah pergi?" "Sirro, ah tiba-tiba aku ingin memakan pizza" jaehyun mendelik lalu berkata "tidak, kau selalu makan makanan cepat saji. Aku akan memasak kan mu"

"Untuk terakhir kalinya, appa." "Janji mu adalah bohong mu" "ayolah" "tidak, berdiri lah, aku akan memasaknya." Jihyun mengalungkan tangannya dileher jaehyun. "Ayolah, sekali saja" pintanya seraya menggesekkan tubuhnya.

"Jangan menggesekkan tubuhmu" "mengap-- ah aku tau." Jihyun semakin menggesekkan tubuhnya hingga membuat jaehyun kesal. "Berhenti lah" "aku akan berhenti jika kau memesankan ku pizza" "tidak" "baiklah. Aku tidak mau bermain, jadi kau bisa bermain sendiri nanti, hahahaha" tawa jihyun adalah tawa penuh kejahatan bagi jaehyun.

Jaehyun yang sudah tidak tahan langsung memejamkan matanya. "Kau takut?" "Tidak" jihyun memajukan wajahnya hingga hidung nya bersentuhan dengan hidung jaehyun. "ayolah, appa" jaehyun tak menjawab yang membuat jihyun tersenyum licik.

Jihyun menjilat bibir jaehyun tapi jaehyun tetap memejamkan matanya. "Kau tetap seperti itu?" Jaehyun mengangguk. Jihyun ber-smirk lalu melumat bibir jaehyun, tangan nya bergerak di dada dan leher. Badan nya terus menerus menggesek.

jaehyun melepaskan lumatan jihyun lalu menatap jihyun dengan tatapan bermusuhan "aku akan membelikan mu apapun jika kau pergi dari pangkuan ku sekarang" "kau berbohong" "tidak akan" "Jika iya?" "Kau bebas melakukan apapun padaku" "oke, deal" jihyun berdiri dan jaehyun mengambil nafas banyak-banyak.

"Pizza spesial dengan daging satu!!" Ucap jihyun seraya masuk ke dalam kamar. Jaehyun mengelus dadanya dan bersyukur bisa lepas dari jihyun.

-

"Ini sangat enak, kau mau?" Jaehyun menggeleng lalu menatap perut jihyun yang masih rata. "Ini memang kemauan anak ku" ucap jihyun saat ia sadar dengan raut wajah jaehyun.

Jaehyun mengalihkan pandangannya lalu memainkan ponselnya. Jihyun menatap jaehyun lalu ia memberhentikan makan nya kemudian ia mendekati jaehyun. "Apa kau banyak masalah?" "Tidak" "kau memiliki wanita lain?" "Tidak ada" "lalu?"

"Hanya takut kau jatuh cinta pada Taehyung" jihyun tersenyum lalu menggenggam tangan jaehyun. "Kau ingat bukan jika aku mencintaimu dari dulu? Tidak mungkin aku jatuh cinta pada seseorang yang baru hadir di hidupku...

...aku mencintaimu, lebih mencintaimu dari pada yang lain." Jaehyun tersenyum lalu menoleh ke jihyun. "Kau boleh mencintai nya, aku tak melarang nya dan aku tidak ada hak lebih dari itu. Aku hanya takut" jihyun mencium genggam an tangan nya.

"Aku tidak berniat mencintai orang lain. Jadi aku mohon kembalikan jaehyun ku yang ceria, jaehyun yang tidak pernah murung" "jaehyun tidak pernah pergi. Jaehyun tetap disini, bersama mu, dia hanya takut."

"Kita akhiri drama ini, aku masih lapar" ucap jihyun seraya berdiri dan mengambil pizza nya lagi. Jaehyun terkekeh lalu membuka mulutnya untuk meminta disuapi. Dengan sigap jihyun menyuapi jaehyun dan tersenyum hangat.

-

"Bisa kau jemput aku?" Tanya jihyun seraya meletakkan kopernya. "Dimana dan kapan?" "Sekarang di bandara, namseok sedang sibuk" "lalu dengan Jungkook?" "Jungkook di rumah teman ku" "tidak bisa, maaf, aku sedang ada pekerjaan"

Jihyun tersenyum mengerikan lalu berkata "baiklah, aku akan menyuruh yang lain." "Ne, besok siang aku kerumah mu dengan appa" pip... Jihyun mematikan telpon nya dengan sepihak lalu berjalan. "Bawakan koperku, aku ada urusan penting" titahnya pada namseok.

"Apa kendaraan ku sudah siap?" "Ne Noona" "oke, langsung bawa ke mansion ku, tutup semua mulut dan jangan ada yang memberitahukan nya." jihyun pergi ke parkiran dan menaiki sepeda motor nya.

-

Jihyun berjalan cepat tapi santai. Ia memasuki lift lalu menekan nomor 8.

-

Ckelek....

Tanpa mengetuk ia langsung memasuki ruangan yang terkesan mewah. "J-jihyun" "apa?" "Kenapa kau disini?" "Menemui teman ku" "teman?" "Ya" Taehyung bingung, ia menduga bahwa ini akan terjadi lagi. "Kau sangat baik, sebulan aku tidak membunuh dan kau memberikan umpan yang bagus" bisik jihyun.

Jihyun menatap sekeliling ruangan dan berhenti di botol hijau kehitaman. "Apa ini?" Tanya nya seraya memegang botol itu. "Alkohol" jihyun mengangguk paham lalu membaca note botolnya. "Kadar alkohol tinggi tapi tidak terkenal, pasti ini sangat murah"

"Ya, kau benar menebak nya" "apa aku boleh meminta nya? Aku ingin tahu bagaimana rasanya alkohol kelas bawah" "tidak" jihyun tersenyum lalu menegak sedikit alkohol itu. Disaat ia minum, seorang wanita keluar dari kamar mandi, dan hanya memakai baju mandi.

"Oh hai, perkenalkan aku jeon jihyun, sepupu kim Taehyung" ucap jihyun. Wanita itu tersenyum kaku lalu balik memperkenalkan dirinya "Han Hyo Joo, sekretaris tuan kim" "akan ku tebak, kau baru saja selesai bermain dengan lelaki ini, betul?"

Hyo Joo tersenyum malu lalu...

-

Tbc

Killer Queen [KTH FF18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang