16 april 2020
Ica.afs presents chapters 09
---
Chanyeol meminum minuman nya sebelum menjawab pertanyaan Jihyun.
"Aku tak tau, itu terjadi mungkin seminggu yang lalu, bibi juga lupa mengabari ku" ucap Chanyeol seraya mengindikan bahunya.
"Lalu bagaimana keadaan nya sekarang? Apa sudah membaik?" Desak Jihyun, chanyeol mengangguk lalu menjawab "dia lebih baik, ini kedua kalinya paman terkena serangan jantung, aku takut jika terus menerus seperti ini paman akan...." Chanyeol sengaja menggantungkan ucapan nya,
Jihyun mengerti apa yang dimaksud chanyeol, "apa jasad wonie oppa sudah ditemukan?" Chanyeol menggeleng, "tidak, pencarian masih dilakukan, aku sangat sedih melihat paman"
"Antar aku ke paman sekarang oppa" Jihyun hampir berdiri tapi diurungkan karena chanyeol mencegah nya.
"Wae?" "Tidak ada lebih baik kau tak menemuinya sekarang" jihyun mengerutkan keningnya "sekarang bukan waktu yang tepat jihyun, kau harus tau itu"
Jihyun sedikit berfikir lalu ia mengangguk, Chanyeol tersenyum lalu mengusap rambut jihyun.
-
Jihyun tengah bersandar di sofa, sendiri, namseok tengah berada dikamarnya sendiri untuk mengurus pekerjaan yang diperintahkan jihyun.
Jihyun berdiri lalu menggapai tas yang ada di atas tempat tidur, merogoh tas itu lalu mengeluarkan benda persegi berwarna biru dan korek api.
Kembali duduk lalu membuka benda persegi dan mengeluarkan benda lumayan panjang lalu membakar nya dengan korek api.
Menghisapnya lalu mengeluarkan nya, setelah itu tangan nya yang memegang tembakau itu ia sampirkan di kepala sofa.Tangan nya yang bebas merogoh saku celananya lalu mengeluarkan benda persegi berwarna hitam.
Tangan nya dengan cepat mencari kontak jung Jaehyun.Tut...tut...tut...
"Ya wae?" Tanya jaehyun dengan meletakkan ponselnya dimeja lalu membuatnya berdiri dibantu oleh kotak tisu.
"Tidak ada, hanya iseng" jawab jihyun.
"Kau sudah makan?" Jihyun mengangguk dengan cepat, "apa pekerjaan mu selesai?"
"Belum, mungkin empat atau tiga hari besok baru selesai" jaehyun mengangguk lalu terbelalak saat melihat jihyun yang tengah menghisap tembakau disematan jarinya.
"YAK!! kau merokok?!!" Sentak jaehyun. Jihyun langsung menyembunyikan rokok nya lalu berkata "t-tidak, i-itu punya teman ku"
"Tidak ada suara orang lain dikamar mu, dan telinga mu memerah" ucap jaehyun dengan nada dingin.
"Baiklah aku memang merokok, tapi tak terlalu banyak" pungkas Jihyun.
Jaehyun menatap Jihyun malas lalu berkata "buang rokok mu sekarang sebelum aku kesana dan membuat mu seperti tadi pagi" ancam jaehyun.
Dengan segera jihyun membuang nya ke tempat sampah, "done"
"Kau sudah makan?" Tanya jaehyun. Jihyun menggaguk.
"Baiklah cepat tidur, ah ya, berikan aku kontak asisten mu" Jihyun bingung lalu bertanya "untuk apa?"
"Tidak ada, mungkin aku akan memberi pesan padanya saat kau tak bisa ku hubungi" Jihyun mengangguk lalu menjawab "arra tunggu sebentar sekarang aku akan memberikan nya"
"Baik, cepat tidur" titah Jaehyun, Jihyun mengangguk lalu mematikan telpon nya.
-
Paginya Jihyun bersiap untuk ke perusahaan rekan.
Pakaian nya tak aneh atau ribet, Jihyun memakai pakaian yang biasa ia pakai saat ia pergi atau bekerja.Pakaian yang cukup simpel, kaos berwarna putih lalu dibalut jas berlengan panjang berwarna abu abu yang didampingi oleh corak kotak kotak, dan rok lumayan ketan sependek dibawah lutut, berwarna dan bercorak sama seperti jas yang ia pakai.
Tas branded berwarna hitam, kacamata hitam yang bertengger di hidung, sepatu hak setinggi tiga cm mungkin, dan rambut yang dikuncir kuda memamerkan leher jenjang nya.
Jihyun berjalan seolah olah ia adalah model yang ditemani oleh asisten pribadi nya, orang yang melihat penampilan luarnya tak akan percaya bahwa jihyun adalah wanita kejam pemegang geng mafia terbesar se asia yang kebal akan hukum, blackdiamond.
-
"Baik terimakasih noona, saya akan mempercayai anda" ucap tuan Kun seraya mengulurkan tangannya untuk bersalaman, Jihyun menerima uluran tangan tuan kun dan sedikit tersenyum.
"Ne, senang bekerja sama dengan mu tuan kun" jawab jihyun lalu melepaskan jabatan tangan nya.
"Kalau begitu saya pergi dahulu" pamit Jihyun, tapi dicegah oleh kun.
"Apa kau lajang?" Jihyun tersenyum meminta maaf, lalu kun mengangguk paham. "Baik saya permisi" pamit Jihyun lagi, yang dijawab anggukan oleh tuan kun.
Jihyun berjalan ke arah pintu keluar yang diikuti oleh namseok.
"Percepat waktu pertemuan dengan klien berikut nya" titah Jihyun lalu namseok mengangguk.-
Tiga hari sudah Jihyun dijepang mengurusi klien dan mafia,
Malam ini Jihyun akan bertemu salah satu mafia yang terkenal dijepang.-
"Namseok bawakan aku alkohol seperti biasa, aku tunggu disini" titah Jihyun yang diangguki oleh namseok.
Setelah beberapa saat namseok pergi akhirnya datang dengan segelas alkohol lalu melanjutkan perjalanan dengan jihyun ke ruangan yang sudah ditunggu oleh tuan V.
Dok... Dok... Dok...
Ckelek...
"Siapa kau?".tanya tuan V dengan menatap namseok lalu berhenti di Jihyun. Matanya tak bergeser sedikit pun hingga ucapan jihyun menyentaknya.
"Jangan menatapku seperti itu" V tersentak lalu memalingkan pandangannya ke namseok
"Tuan V, Ini adalah nona jeon jinhyun" V mengangguk lalu mempersilahkan jihyun dan namseok datang.
Setelah duduk, V langsung berucap "ternyata kau yeoja, ku kira namja karena nama mu jinhyun" Jihyun sedikit tersenyum lalu menjawab "hanya nama samaran, itu juga tak penting bagimu"
V tertegun melihat senyuman Jihyun lalu berkata "baiklah. Ekhem, jadi kita bisa bersama anak buah kita akan ----bla bla bla -----"
-
"Baik aku setuju, kalau begitu aku pergi dulu" ucap Jihyun seraya berdiri.
"Em Jinhyun" panggil V, Jihyun pun menoleh dengan tatapan bertanya."apa kita bisa berbicara? Jika bisa berdua" jihyun menoleh ke arah namseok yang tengah menunduk lalu menjawab dengan tegas "tidak, lain kali saja, aku harus bersiap siap untuk kepulangan ku ke Korea" jawabnya lalu berjalan menjauh.
-
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer Queen [KTH FF18+]
Actionjeon jihyun wanita yang menggeluti dunia mafia dan dunia malam. terkenal akan sifat dingin, kejam dan angkuh nya. wanita yang dikagumi oleh banyak lelaki hidung belang. dijodohkan oleh orangtuanya dengan seorang lelaki yang sama seperti nya, mafia...