Ruang Ormawa Kecil

323 40 15
                                    

'Kemaren pulang bareng Jaehyun?'

Ya ini sekiranya pertanyaan yang Lia tanyain ke Vania. Siapa lagi kalau bukan Haechan yang ngadu. Ditambah Jeno yang bagian validasi. Kayak penelitian aja.

Selebihnya Lia gak ada komentar soal itu. Ya paling ditanya. Pulangnya naik apa. Jawabannya adalah motor. Motor apa? Matic. Emang bawa helm dua? Egak.

Hari ini kelas pengganti di kampus gedung seberang, dua kelas digabung jadi satu. Satu kata untuk kelasnya adalah panas. Padahal AC dalam ruangan udah 3 tapi tetep aja panas. Felix yang gak tahan panas ngomel mulu dibangku belakang.

"Cyndi tau kamu pulang bareng kak Jaehyun?" Lia nanya disela-sela nyatet sambil dengerin presentasi.

Vania merespon dengan menggeleng.

"Gak bilang dia?" Lagi-lagi Vania menggeleng.

"Nanti aja setelah Cyndi pulang dari CEP ceritanya" gantian Lia yang ngangguk.

Kelas selesai. Ada yang pulang ada juga yang lanjut UKM ada yang urusan duta. Siapa lagi kalau bukan Lia. Berujunglah Vania sendirian nunggu jemputan didepan pos satpam. Gedung kampus ini gak ada pojok emergency yang bisa dibuat duduk. Gak asik.

'Shuhua?'

Ya cewek itu lewat dan masuk mobil jemputannya. Vania jadi mikir, kan dia bisa pulang naik taxi online atau minta jemput ya kenapa harus pulang sama kak Doyoung setiap hari? Bayangin setiap hari. Masa iya kak Doyoung sebenernya taxi online langganan Shuhua. Siapa yang gak mau anjir kalau supirnya modelan kayak gitu. Anterin sampek ke pelaminan aja gak perlu sampek rumah.

"DOR" Gak kaget.

"Ngapain? Kok disini?" Joy mapingnya Vania ternyata.

"Kak Joy! Habis kelas pengganti nunggu jemputan. Kakak sendiri?"

"Mau pertemuan UKM nih. Kamu gak nunggu didalem aja?"

Vania menggeleng, "habis ini juga dateng jemputannya kak"

"Oke deh ati-ati, aku tinggal ya"

Joy pergi. Lah kok Doyoung lewat. Iya lewat doang. Terus nyapa Joy yang habis buang sampah sebelum masuk lobby kampus, ngobrol sambil masuk lobby. Hilang.

Iya kadang naksir orang itu gitu, berharap bisa deket tapi situasi gak ada yang mendukung. Disaat ada kesempatan malah takut, gak ada kesempatan malah berharap. Lucu lagi kalau lebih deket sama temennya bukan orangnya.

"Halo halo sorry lama"

Jaehyun masuk ruang ormawa kecil, hari ini jadwalnya Jaehyun sama Vania jaga ruang ormawa kecil buat jualan. Iya kalau kata kampus lainnya sih danusan, tapi kalau kata mereka berdua 'tuntutan'.

"Habis ngapain kak? Tadi ada yang nanyain stock buku. Aku gak paham, terus aku minta orangnya balik lagi nanti" Vania cuman panlep, urusan stock buku mata kuliah yang tau anggota BEM aja.

"Habis kelas terus ke TU bentar. Oh buku apa?" Jaehyun duduk deket etalase kaca tempat beberapa buku ditaruh disana. Jangan lupakan tempelan kertas di kaca etalase yang berisi catatan stock buku sama harga PO bukunya.

"Buku kualitatif. Gitu bilangnya. Yang masih PO itu kayaknya. Habisnya aku cek tadi gak ada"

Tau denger itu Jaehyun berdecak, "Haduh, kerjaanya Caca nih. Kayaknya belom selesai atau tadi ada yang kirim paket kesini?" Vania menggeleng.

"Ya udah, nanti biar Caca yang info sendiri. Kamu udah makan?"

"Belom, dari tadi mau ke kantin tapi gak ada yang jaga nanti ruangannya"

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang