Sidang Proposal

297 42 26
                                    

"Oh kak Doyoung sidang proposal hari ini?" Cyndi bertanya ulang, memastikan bahwa yang ia dengar dari Jaehyun tidak salah.

"Iya, coba liat bangku belakang. Ada hadiah buat Doyoung nanti"

Cyndi melihat kebelakang, ada paper bag yang diposisikan berdiri. Jaehyun meminta Cyndi mengambil, barang kali penasaran dengan isi dari paper bag tersebut.

"Coba cek dalamnya" minta Jaehyun sambil menyetir.

Ekspresi Cyndi berubah melihat isi paper bag yang ternyata balon-balon. Kelihatannya sidang proposal Doyoung nanti tidak seperti sidang proposal Jaehyun dan Johnny yang biasa saja.

"Nanti mau ngerjain Doyoung. Kita bikin heboh setelah dia sidang" Ucap Jaehyun disusul senyum jahil.

Cyndi tertawa, "siapa yang punya ide?"

"Yang balon-balon aku sama Taeyong. Yang dikotak panjang bagian bawah itu..." Jaehyun menjeda, iya fokus ke depan melihat jalanan yang mendadak macet karena drop off anak-anak sekolah.

"Buka dulu deh" lanjut Jaehyun setelahnya.

Cyndi mengambil box berukuran persegi panjang. Sebelum membukanya Cyndi cukup mengapresiasi dengan bungkusan box yang terkesan rapi.

"Yakin gak apa aku buka?" Tanya Cyndi memastikan.

"Iya serius gak apa" Jaehyun menjawab dengan yakin, namun tersisa sedikit menahan senyum diwajahnya.

"Kok ekspresinya gitu?"

Cyndi curiga ada sesuatu didalam kotak itu. Sempat ragu buat membuka, tapi Jaehyun tetep ngeyel buat memintanya membuka. Akhirnya ia percaya kalau membuka kotak itu gak ada ruginya. Gara-gara itu moodnya bagus hari ini, cukup menghibur sebelum UAS hari ini.

Kalau seandainya Vania gak mampir ke ruang ujian Cyndi dan bertemu teman-temannya sebelum UAS, kayaknya gadis itu gak tau kalau Doyoung ujian proposal hari ini. Akhirnya jadi bulan-bulanan Haechan.

"Gimana sih Van kok gak tau?" Pertanyaan ini diulang sampai selesai UAS pada hari itu.

"Mau ikut? Ini aku diajak kak Jeje" ajak Cyndi dengan ekspresi wajah jahil.

"Udah sana ikut... nanti rewel. Merasa paling tersakiti. Merasa paling gak bisa deket" Haechan lebih baik diem deh.

"Tapi pasti ada Shuhua sih, soalnya tadi sempet denger dia bahas itu juga"

Tanggapan Lia sebenernya gak bikin Vania kaget. Dari pernyataan Doyoung sendiri, sebenarnya mereka masih saling kontak. Meskipun gak intens atau hanya sekedar hal-hal penting aja. Sedangkan dibanding dengannya, chat aja kalau bahas ormawa atau sekedar chat 'thank you kak' 'ya, nanti aku kirim lagi revisiannya' 'gak, tanya kak Jaehyun aja' 'oke'. Udah berasa staff dan atasannya.

"Aku laper, ke kantin aja aku sama Haechan. Orangnya gak bakal cariin juga. Nanti aku ucapin di group MUF aja" ini kalimat yang Vania ucapkan dari mulut, tapi berbeda dengan hati.

Mereka berempat berpisah di lift. Cyndi dan Lia turun lantai 4 menyebrang gedung dari barat ke timur. Vania dan Haechan turun lantai 1, sambil berjalan ke kantin Haechan memulai dengan petuah-petuahnya.

"Mumpung ada kesempatan loh..." celetuk Haechan.

"Gak gitu"

"Ya terus? Kok gak ke fakultas loh? Siapa tau kak Doyoung nungguin kamu ngucapin semprotulation" Haechan tertawa.

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang