Percayalah rapat berjalan dengan lancar, tanpa kendala, dan gak pakai urat itu adalah sesuatu yang ganjil. Bukan karena gak biasa, tapi yang baik-baik aja belum tentu kedepannya akan tetap sama.
Biasanya yang membuat rapat MUF sedikit panas adalah sosok evapro diujung ruangan. Cuman kali ini entah hal baik apa yang bikin Doyoung jadi gak banyak komentar. Sekalipun ada masalah terkait perizinan halaman parkir buat acara MUF nanti.
"Dana dari kampus udah cair ya, lumayan bisa nutupin biaya DP vendor" info Dita yang disambut lega beberapa panitia termasuk Vania.
Feedback dari panitia lain bilang kalau bazar lumayan bikin pemasukan selain dari dana acara tapi juga dari ticketing dan promosi MUF tahun ini. Nilai plusnya lagi, tim promosi kampus berencana untuk share posternya ke calon maba buat dateng MUF. Hitung-hitung promosi ke anak SMA.
"Oya, tapi belum ada yang bisa ambil dananya nih? Ada yang bisa?" Yeonhee selaku sekretaris 2 bertanya.
"Oh Yeonhee, udah diambilin sama kak Jaehyun kok" Penyataan Cyndi barusan menarik perhatian Vania.
"Wah bagus deh... Tapi kak Jaehyun punya bukti tanda terima proposal dari mana?"
Sebenernya Yeonhee bertanya hanya ke Cyndi, tapi panitia lain malah menatap Vania seperti menunggu jawaban.
"Hah kenapa?" tanya Vania kaget.
"Aku aja gak tau kalau dana MUF udah cair..." jawab Vania kesel. Apa hubungan Jaehyun yang ambil dana MUF sama dia? Sedangkan info pencairan dana harusnya cuman sekretaris, bendaha dan ketua program yang tau.
"Waktu itu aku chat kalau dana udah cair kok... karena kamu gak respon, aku jadi chat kak Jaehyun buat minta tolong ambil. Aku yang kasih bukti tanda terima proposalnya" respon Cyndi.
"Oh... oke sorry, kayaknya chatnya tenggelam. Hmm, tapi kenapa harus sie dana yang ambil? Maksudnya kan ada panitia lain tuh..."
Disatu sisi Vania merasa kesal terbebani karena kalau masalah dana selalu sie dana, kan ada bendahara juga yang pegang keuangan secara keseluruhan. Lagi pula di jobdesk awal juga sie dana bagian pengembangan dana bukan pengaturan dana. Disatu sisi lagi Vania pengen nunjukin kalau, "itu loh yang deket kak Jaehyun bukan aku, tapi Cyndi. Ya kan Cyn, ngaku".
"Minggu ini yang pasti sering ke kampus D kan kalian sie Dana, biar sekalian aja" jawab Cyndi dengan tatapan datar.
"Terus tadi Jaehyun gak nitip dana yang udah diambil sama dia ke kamu Van?".
Pertanyaan Dita dijawab gelengan, "gak ada titipan apa-apa dari kak Jaehyun".
"Ya udah besok diminta ke Jaehyunnya, minta tolong ya Cyn" berakhirlah kebingungan pencairan dana dari kampus dengan jumlahnya besar itu.
Doyoung mengangkat tangan. Dita mempersilahkan si evapro berbicara. Bukannya ngomong, Doyoung berjalan ke arah meja ketua program dan bendahara kemudian menyerahkan amplop coklat tebal, "Jaehyun nitipin ke aku. Tadi ketemu di kampus D".
"Lah gak bilang kak" celetuk Cyndi yang disetujui sebagian besar panitia.
"Katanya evapro gak boleh menyela waktu panitai diskusi" seketika panitia lain melirik ke Vania. Sangat jelas itu kalimat yang disampaikam siapa waktu evaluasi beberapa waktu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] KAMPUS
Fanfiction[COMPLETED] ✔️ Ini cerita tentang kampus. Mahasiswanya, tugas kuliahnya, kegiatan kampusnya dan cerita cintanya. Gak semanis cerita fiksi, tapi bisa jadi sebaper drama korea. Kata dia sih, 'kerjain aja sesuai deadline, nyicil. nanti juga selesai se...