Interview

436 44 1
                                    

Double kill.

Presentasi dadakan karna salah info, syok interview panlep karna ketinggalan info.

"Pengen nangis fuck"

"Eh kasar"

Beberapa maba dan kating lagi antri nunggu panggilan interview panlep dari program kerja BEMF dan LPMF.

Begitu juga sama Cyndi Vania. Sehabis kelas mata kuliah laknat yang ternyata hari ini mereka harus presentasi, mereka juga kaget kalau hari ini ada interview panlep. Efek gak cek email jadi baru tau pas maba lainnya rame ngomongin soal interview panlep hari ini.

Lia juga, tadi waktu papasan sama Cyndi Vania kasih semangat buat interview hari ini.

'Semangat interview hari ini'

Keduanya langsung syok berat auto melongo. Untung lalat gak masuk.

"Kenceng amat"

Vania nyenggol Yunho yang kelepasan. Masalahnya gak cuman maba aja nih yang disini ada kating juga yang bertugas buat koordinasi interview yang serentak ini.

"Hehehe maap"

"Betewe join panlep program apa lu?"

"MUF"

"Wooo asik sih"

"Kamu Yun?" Gantian Vania yang nanya.

"Sayshow dong... biar bisa ketemu artis" Yunho cengengesan.

Banyak yang jadi panlep di Sayshow alasannya itu sih emang. Lolos gak tuh masuk panlep.

"Kasian aku sama ketua programnya kalau anak modelan Yunho gini yang daftar panlep" Cyndi ikut komen.

"Lohhh jangan salah, gini gini aku cocok jadi perkap"

Ketiganya ketawa. Gak jelek kok jadi perkap disuatu acara, toh semua bagian sie penting penting semua biar program bisa jalan. Gak ada perkap gak ada vendor tuh. Kapok.

Thanks to Yunho. Paling gak, gak tegang tegang banget nunggu giliran interview ini. Yunho juga korban double kill hari ini. Parahnya kalau dia, anggota kelompoknya gak ada yang masuk.

Proses regulasi interview panlep cukup panjang. Yang nunggu dari jam 2 siang bisa interview jam 3 atau bahkan setengah 4 sore.

Ini juga tergantung berapa banyak mahasiswa dan mahasiswi yang daftar panlep diprogram itu. Makin banyak makin lama. Makin dikit makin kasian malahan.

Cyndi sama Vania akhirnya masuk keruangan buat interview. Di dalem ruangan ada beberapa sekat pembatas gitu. Masing-masing calon panlep ini diinterview satu orang. Bisa KP nya atau koordinator sie yang butuh panlep.

"Selamat sore"

"Selamat sore kak"

Vania kaget, ternyata yang interview dia adalah kating ganteng kesayangan Cyndi. Siapa lagi kalau bukan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang