GR Dies Natalis

331 38 12
                                    

Sesuai kesepakatan, semua panitia dies natalis kumpul di ruang rapat sebelum eksekusi persiapan buat dies natalis besok. Mulai dari menata mini stage, tenant, sampai decor. Bahkan yang buat tampil besok juga harus gladi bersih hari ini.

Setelah tadi siang semi final lomba dari BEM memanas karena yang masuk final adalah tim yang gak terduga, hal ini jadi perbincangan mahasiswa lainnya bahkan dari berbagai angkatan. Terlebih waktu dies natalis besok final nya akan dilakukan di mini stage.

"Berarti besok tiga meja juri plus kursi, di stage ada... alat band kayaknya udah disusun diawal jadi hari ini tinggal nyiapin 2 meja, 6 kursi, 1 mini podium...anjir mini podium yang pinjemin siapa coy"

Lucas yang awalnya komat kamit sendiri tiba-tiba teriak. Vania yang sebelah Lucas langsung kaget. Untung lidi yang dipegang Vania gak sampek nusuk ke mulut. Ya begitulah suasana ruangan kalau koor sie acara alias Doyoung belum masuk ruangan. Ada yang memang cek barang, makan, main hp, main hati banyak pokoknya.

"Gaes... Doyoung bilang langsung eksekusi aja persiapannya. Kelasnya molor jadi bakalan telat. Yang perkap bisa langsung coba tanya BART plaza udah bisa disiapin atau belom. Terus meja kursi tenant bisa dikonfirmasi lagi ya. Meteran ada di ruang ormawa nanti pinjem kesana aja. Kabel dan lainnya udah dibox itu juga dititipin ke ruang ormawa. Alat decor juga udah di ruang ormawa, hari ini fokus ke mini stage, tenant sama gladi bersih buat yang isi acara besok ya" Vivi yang emang tangan kanan Doyoung bantu menjelaskan.

"Kak, aku baru inget, semua persiapan buat yang final lomba BEM itu kita juga?" Lucas bertanya, Vivi menjawab "Ya bukan lah... enaknya mereka kalau kita yang ngurus"

"Nyimak Cas makanya, jangan main game terus kalau rapat. Udah dijelasin sering banget di rapat" gantian Vania yang akhirnya bisa ngejekin Lucas. 1 sama.

"Gak kubantu ngurus tenant kamu ya" Lucas mulai sebal bung.

"Gak apa Van, masih ada perkap yang lain" saut Cyndi yang mau barengan ke plaza kampus sama Vania tempat acara dies natalis besok.

"Nah makanya" Dari sini Vania Lucas geger sampai mereka di plaza kampus. Cyndi nyimak aja, kadang nambahi kalau perlu. Team netral.

"Ini tenant punya ini, ini tenant punya ini, yang ini... oh konfirmasi ke siapa ya yang ini. Tanya kak Jaehyun aja habis ini. Terus yang ini punya ini... oke. Berarti ada 4 tenant yang posisinya bisa dirubah" Vania ngasih notes kecil diatas meja masing-masing tenant sampai Jaehyun selesai print tulisan nama tenant di ruang ormawa.

Sambil nunggu Jaehyun, Vania iseng liat kearah mini stage yang lagi di decor. Cukup decor yang biasa aja, tapi kesannya gak norak. Yang pasti gak pake balon. Vania jadi keinget waktu rapat bahas decor, yang paling cerewet malah Jaehyun. Yang minta ini lah, minta itu lah. Ujung-ujungnya balik ke decor awal.

Tiba-tiba Cyndi dateng ke Vania sambil buru-buru, cuman bilang "kak Doyoung giniin Shuhua"

"Mereka itu apa sih, sumpah aku penasaran" jawab Vania sambil gigit bibir.

"Gak tau... ya udah aku balik kesana dulu" Cyndi kembali ke arah mini stage yang belum jadi sempurna itu. Biasa ngurus orang-orang yang gladi bersih buat acara besok.

Sambil nunggu Jaehyun yang ngeprint di kutub utara soalnya lama banget, Vania duduk disalah satu tenant yang jadi tenant sie dana MUF. Awalnya ngeliat sekitar plaza kampus yang dari balik kaca udah mulai gelap. Orang-orang sibuk, termasuk Doyoung yang bantu decor sama ada beberapa kali merhatiin pengisi acara yang gladi bersih.

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang