Tau gimana rasanya ujian hari terakhir gak?
Ya itu sangking menikmati momentnya banget sampai jatuh kepleset ditangga. Siapa lagi kalau bukan Vania. Mana Cyndi sama Lia bukannya nolongin malah bilang, 'Hmm kan, banyak tingkah sih'.
Oh sudah baikan ya? Gak belom, Vanianya masih batu dan males sama Cyndi. Cuman gara-gara Vania keluar ruangan telat, jadinya dicegat Cyndi sama Lia didepan kelas. Demi menghindari dua orang itu Vania berniat lewat tangga dari pada lift. Lah jatuh, dari arah lift belakang dekat tangga auto diliati mahasiswa lain.
"Aku ke ruang ormawa bentar ya, nanti aku nyusul ke kantin"
Setelah keluar lift di lantai 1 langsung aja Vania belok ke arah kiri, lorong ruang ormawa. Masuk ruang ormawa kecil, ternyata udah ada yang nungguin sambil senderan nyaris rebahan di situ.
"Heh!"
Orang yang didalam melirik malas ke arah Vania yang baru buka pintu udah manggil 'heh' aja. Sedangkan Vania pengen senyum ketawa ngakak cuman masih berusaha nahan.
"Hah heh hah heh... sini!"
Vania masuk ruangan, tidak lupa sebelum masuk lepas sepatu dulu. Kasian nanti masa jualan bersama pasir. Kalau bau kaki sih tenang aja, udah disediain pengharum ruangan sama BPM.
"Gimana gimana kak? Udah selesai proposalnya?" Vania duduk gak jauh dari pintu sedangkan Jaehyun yang awalnya senderan sebelah estalase buku jadi duduk tegak.
"Gini... aku tuh gak sempet buat nyusun ulang proposal, cuman dari revisiannya Doy kayaknya cuman kategori sponsor yang ditambahin jadi 2 jenis. Usaha yang emang udah ada brand sama yang umkm biasa. Jadi 2 itu dibedain" Vania ngangguk.
"Sama itu..." Jaehyun menjeda omongannya.
Vania menunggu lanjutan perkataan dari Jaehyun. Sebelum akhirnya menunggunya ternyata sia-sia.
"Nomor rekening yang terima dana sponsor diganti"
"Kak... itu proposal belum kakak revisi kan ya? Ngaku! Hari ini kita rapat MUF terakhir buat semester ini loh, nanti pasti ditanyain sama kak Dita"
Jaehyun senyum-senyum gak bersalah. Asli gak bersalah banget. Sekalipun sekarang sie Dana MUF ada anggotanya cuman buat masalah yang ini cuman bisa dihandle 2 orang aja cukup.
"Ya sorry, belakangan ini gak sempet nyentuh proposal sponsorship sama sekali. Nanti gak mungkin lah ditanyain sama Dita. Bendahara pengganti aja baru dikasih tau nanti"
Vania kaget. Kenapa dia gak tau kalau ada omongan bendahara yang hilang diganti. Kemana aja Vania selama ini.
"Gak tau kan? Makanya group chat MUF itu dibuka. Oh gak, makanya HP tuh sering-sering dibuka. Masa dicari sama Doyoung sampai harus tag di group angkatan dulu"
Vania rolling eyes waktu Jaehyun bilang gitu, "ya group chat ditinggal bentar udah berapa ratus itu isinya, males lah. Bahasan juga kadang gak penting loh, aku mute sih benernya"
"Parah sih Van..."
Pintu ruang ormawa tiba-tiba dibuka, Vania yang duduk belakang pintu persis kaget dan geser sedikit sedangkan orang yang buka pintu ikutan kaget.
"Oh sorry"
Jaehyun Vania jadi bingung sendiri. Itu orang gak kenapa kan ya?
"Lah ngapain Doy ini?"
Jaehyun berdiri buka pintu, "ngapain oi?"
Dari arah balik pintu Vania bisa denger Doyoung jawab, "Oh gak gak. Gak apa. Gak apa Jaehyun udah masuk lagi sana" Jaehyun merespon jawaban Doyoung dengan tatapan 'orang ini gak apa kan ya?'.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] KAMPUS
Fanfiction[COMPLETED] ✔️ Ini cerita tentang kampus. Mahasiswanya, tugas kuliahnya, kegiatan kampusnya dan cerita cintanya. Gak semanis cerita fiksi, tapi bisa jadi sebaper drama korea. Kata dia sih, 'kerjain aja sesuai deadline, nyicil. nanti juga selesai se...