BEMF-BPMF

689 71 2
                                    

Booth BEMF rame banget. Beda gak kayak booth sebelahnya, LPMF. Kurang tau lagi kalau sebelum mereka dateng rame banget.

Kalau di BEMF boothnya terkesan padet, udah rame padet. Kayak info lalu lintas aja.

"Ada gak?" Lia nanya Cyndi yang sedikit dikit celingukan ke dalam booth, kali aja ada kak dimple disana.

Vania udah melimpir aja ke depan meja yang lagi ada kakak ormawanya yang lagi jelasin.

"Gada kayaknya" udah pasrah.

"Liat susunan organisasinya aja tuh"

Bener juga si Lia. Kenapa gak kepikiran.

Beneran ada dong. Cyndi mau nangis aja, mana fotonya ganteng lagi. Tolong kakaknya pengen dibawa pulang.

"Yang mana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang mana?"

Gara-gara tanya 'yang mana' satu pukulan manis melayang ke lengan kanan Lia. Habisnya kenceng banget suaranya. Mana ini rame lagi.

"Hush!"

"Itu divisi humas" Sebenarnya ada namanya dibawah fotonya persis, tapi namanya mata ya. Kadang tidak bersahabat dan salah fokus.

"Oh itu"

Cyndi menoleh, melihat kearah Lia, "tau?"

"Egak sih"

"Yah kirain"

Lia nyengir aja.

Di booth BEMF mereka gak lama, karna info gak jauh beda sama yang mereka dapet di LPMF. Bedanya ya ini rana eksekutif sedangkan sebelumnya pers.

Keduanya sama-sama membuka lowongan panitia lepas tapi bukan anggota intinya. Paling gak udah pernah ngincip kerja bareng anggota ormawa kampus yang model berlian gini. Gak cuman ganteng, tapi ceweknya cantik abis.

Mendadak jadi insecure. Kalah saing sebelum bersaing kalau ini.

"Gila harapan pupus"

Mereka bertiga udah keluar dari booth BEMF. Belum lanjut ke booth berikutnya, tapi agak menjauh dari keramaian. Makin lama makin panas, belom lagi suasana padat dan ramai seperti sekarang.

"Ih kenapa"

Vania ngerespon Cyndi. Cyndi sudah keliatan gak semangat.

"Hari ini gak ketemu. Gak bisa masuk ormawa. Kayaknya kapan hari kakaknya nawarin masuk ormawa kenapa sekarang gak bisa" Cyndi kesal sendiri.

"Jadi serius naksir?" Vania kaget.

"Ya iya"

Lia cuman bisa menyimak, diantara mereka bertiga cuman dia yang baru kenal. Benar-benar baru kenal hasil seminggu PPK, jadi belum kenal mendalam sifat dan karakter keduanya.

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang