Pulang Telat

325 41 8
                                    

Satu kelas hening. Hari ini jadwal presentasi kelompok 1 tapi kelompoknya lupa kalau hari ini harus presentasi. Alhasil, dosennya minta langsung kuis aja atau hari ini gak boleh absen. Mending pilih yang mana?

Ini kelas yang sama dengan kejadian waktu itu, masalah titip absen. Beneran dosennya menyimpan dendam ini. 

Setelah berdiskusi antar mahasiswa dipimpin oleh ketua kelas mata kuliah ini akhirnya mahasiswa memilih tidak absen. Maklum setengah kelas isinya mahasiswa ambis. Mending gak absen sekali dari pada nilai kuis jelek karna gak paham materi.

"Mending kuis gak sih? Gak Absen sekali berharga banget tau" Yena berbisik ke Vania

"Mau ngulang semester depan, eh egak dua semester lagi?"

Vania gak habis pikir. Bisa ditebak Vania golongan anak ambis.

"Ya egak juga"

"Yaudah"

Akhirnya kelas berjalan seperti pada umumnya dosen mengajar dikelas, mahasiswa mendengarkan dan diskusi.

"Van jadi kerkel gak?" Baru aja keluar kelas, sudah ditanya kerja kelompok.

"Jadi, diperpuskan kan?" Vania jawab.

"Boleh tapi aku ke kantin dulu ya. Makan dulu"

Vania melihat ke jam di hp, "kalau gitu nanti kumpul jam 1 aja habis makan semua"

"Oke, nanti infoin di group ya. Duluan"

"Hmm" Vania ngangguk.

Sambil jalan dari lorong kelas sampai ke depan lift, Yena cerita kalau tempat nongkrong di depan pintu emergency itu enak dan ngide buat mending kerkel disana aja.

"Rame pasti"

"Iya juga"

"Gak ada stop kontak, gak bisa ngecharge"

Yena kayaknya mikir makanya gak jawab sampek akhirnya didepan lift sambil nunggu, Yena mukul Vania tiba-tiba.

"Ohhh di lobby kaca"

"Hah?" Lagi-lagi jadi keong.

"Ck, deketnya tangga mau ke basement. Disitu ada stop kontak, biasanya ada kok yang duduk-duduk disana"

"Ohhh, yaudah kantin dulu"

Sudah bukan hal asing lagi kalau udah bareng Yena di kantin. Duduknya pasti dibalik pilar kantin. Kenapa? Karena kalau ditarik garis sejajar horizontal bisa ngeliat gerombolan kating kesayangan Yena. Siapa lagi kalau bukan Yuta.

Setelah keduanya makan menu yang sama di 'Nahwang'—ini nama boothnya—Yena memulai ritual curi-curi pandang ke pacar orang.

"Serius nanya, kak Yuta sama pacarnya belum putus kan?"

"Belom" jawab Yena sambil cemberut.

"Udah nyerah aja pacar orang loh"

Vania gak habis pikir kekeuh banget orang ini. Padahal udah pernah dikasih tau sama Jeno kalau si Yuta bucin sama pacarnya. Jadi gak mungkin berpaling.

"Udah.. tapi, percaya atau gak. Kita kontakan"

Vania gak kaget soalnya mereka satu UKM. Ya kali gak kontakan.

'soalnya satu UKM. Ya kali gak kontakan'. Apa kabar yang satu kepanitiaan?

Semua perserta CEP udah ada di aula dengan barang bawaanya. Koper, tas dan lainnya. Benar sekali hari ini waktunya pulang. Setelah malam renungan kemaren banyak mata yang bengkak hari ini, sekalipun udah sore. Maklum tadi pagi sama siang acara mewek-mewek lagi kayak acara retret.

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang