Ruang Project

270 46 34
                                    

Pembahasan paling umum mahasiswa tingkat akhir adalah tentang skripsi. Mau itu masih proposal atau sudah detik-detik sidang skripsi. Bukan lagi pertanyaan 'Gimana kabarnya?', tapi lebih ke 'Gimana skripsinya?' , 'Sudah bab berapa?' , 'Sudah acc dosen belum?'. Ketika pertanyaan-pertanyaan ini muncul, disitulah tingkat sensitivitas mahasiswa diuji.

"Nah ini... gimana? Udah acc bab 1 Doy?" Baru aja Doyoung buka pintu ruang project, pertanyaan ini muncul dari mulut seorang Yuta.

Niat awal Doyoung ke ruang project cuman buat ngeliat siapa yang lagi pakai ruangan karena kondisi ruangan yang menyala. Ternyata ada teman-temannya dan Doyoung berniat buat menyapa sebelum memutuskan menggunakan ruangan mana untuk asistensi hari ini.

"Baru masuk, udah ditanyain acc bab 1. Tau gitu aku gak nyapa kalian" Doyoung hampir saja menutup pintu kembali, sebelum akhirnya Johnny memaksa Doyoung untuk masuk ruang project.

"Ck, sini dulu lah. Sibuk ngapain sih Doy?" Johnny menarik 1 kursi disebelahnya.

"Mau cari ruangan, habis ini mau buka asistensi. Kalian gak mau keluar dari ruang project gitu?" wajah ketiga orang yang lebih dulu ada diruang project berubah masam.

"Ngusir..." komentar Jaehyun sambil melipat tangan didepan dada.

"Lah aku gak dapet ruang lab komputer buat asistensi, Oci itu juga. Ngomongnya asistensi gabung, malah dia gabung sama Xena. Lagian kalian disini ngapain? Nganggur kan?" dari yang awalnya lemes, Doyoung berubah jadi mode ngomel.

"Ya jelas milih Xena lah Doy. Kan cantik. Doyoung cantik gak?" jawab Yuta sambil menunjuk Doyoung dengan botol kosong ditangannya.

"Apa wajah-wajah kami terlihat menganggur Doy?" Johnny melirik Doyoung yang langsung direspon cengiran menunjukan deretan gigi dan gusi.

"Oh aku tahu! Johnny Yuta habis bimbingan. Jaehyun...nganggur" tebakan Doyoung diprotes Jaehyun.

"Heh! Dosbing 2 ku dosbing mereka ya... enak aja. Gak nganggur aku" protesan Jaehyun justru membuat Doyoung tersenyum jahil.

"Gimana itu? Udah acc bab 1 belom?" Yuta masih menanyakan pertanyaan pertama dan untuk sekali lagi Doyoung mengomel.

"Haduh belom. Revisi pertama aja baru start sabtu kemaren. Hari ini kalau gak besok kirim ke dosbing mungkin"

Pernyataan Doyoung gak bisa diterima Yuta. Doyoung yang dikenal rajin meskipun sibuk justru menunda kerja revisian pertama. Padahal kalau diliat dari jadwal sidang proposal, sudah lewat periode 2. Setidaknya kalau bab 1 sudah beres, bab 2 dan bab 3 bisa dikerjakan hanya dalam 1 minggu. Belum termasuk revisi.

"Mau ikut periode berapa Doy? Aku kira jarang muncul di group sibuk kerja proposal anak ini" tanya Johnny yang sedikit ikut gak percaya.

"Bentar tahan tanyain Doyoung, aku minta air di TU dulu" Yuta keluar ruang project terburu-buru.

"Tapi bab 2 sama bab 3 udah dicicil?" ganti Jaehyun yang tanya dengan wajah sedikit khawatir.

"Ya baru kemaren sabtu itu juga" bohong Doyoung gak nyicil, niatnya setelah kumpul revisian.

"Ya lumayan lah, paling gak bisa ke kejar periode 4"

Jaehyun meyakinkan, sedangkan Doyoung mengangguk tanpa keyakinan. Targetnya ia sidang proposal sebelum periode 5. Kalau gak, akan ribet di minggu revisi karena cuman 3 minggu, belum lagi dipotong minggu UAS. Semakin parah karena setelah itu masih ada MUF juga.

Yuta kembali dari mengambil air mineral di TU dengan kedok isi ulang air mineral gelas yang memang disediakan di ruang project. Siapa sangka, kalau ternyata Doyoung kedatangan seorang tamu.

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang