Escape

350 43 0
                                    

"Kak tahun sebelumnya sesi ini ada?"

Cyndi lagi berhadapan sama Johnny, diruang aula besar yang gak tau ukuran pastinya berapa. Pokoknya besar dan muat semua peserta CEP.

"Iya" respon Johnny santai.

"Hah. Gak bosen kak dari tiga tahun lalu kayak gini?"

Cyndi gak paham ini maksudnya gimana. Mereka berdua diminta buat saling berhadapan, mengisi sebuah lembar kertas yang isinya tabel menggunakan pensil. Dibantu alat bernama papan dada atau papan ujian sebagai alas kertas.

"Egak lah, kan setiap tahun orangnya pasti beda yang diajak ngobrol"

"Ah iya sih, tapi gak tau mau ngobrolin apa"

Johnny ngerespon dengan santai, "ya apa aja"

Cyndi cuman ngangguk aja, tanpa tau harus ngobrol apa sama Johnny. Mereka memang dekat, tapi kalau saling berhadapan lalu ada kertas yang harus diisi ini... Canggung.

"Kamu gak pernah peer counseling?" Cyndi menggeleng.

"Oh okay. Sama kayak yang tadi dijelasin sama moderatornya, disini kita bisa ngobrolin apa aja, tentang satu sama lain, bisa hobby, favorite things or something else. Kalau kamu mau yang privacy juga boleh. Atau campus life. Bebas. Yang penting bisa kenal satu sama lain karna kita bakalan berproses bareng selama sebulan" Johnny ngejelasin lagi.

"Tapi... Yang jadi poin utama sesi adalah kita bisa paham gimana kita mengamati orang lain. Cara dia merespon, terus gimana cara probbing atau istilah gampangnya cari tau lebih dalam. Pokoknya yang ada ditabel itu. Dan itu kita saling menilai. Gitu. Tau kan kalo penjelasan tabelnya gimana, ada intruksinya tuh" Cyndi mengangguk.

"Okey, maybe topic ya yang bingung buat kita bahas. Kalau gitu aku mulai aja dulu nanti mengalir. Aku yang akan tanya duluan"

Johnny bersiap, dia udah kasih tatapan ramah dan santai. Iya lah udah 3 taun begini.

"Gimana rasanya kuliah setelah PPK dan Sadari?"

Cyndi menjawab, "Ya begitu. Capek banyak tugas. Ya... Kayak mahasiswa pada umumnya"

"Kayak mahasiswa pada umumnya itu gimana?"

"Capek ngerjain tugas, bosen dengerin materi, gak paham materi. Ya gitu lah pokoknya"

Johnny mengangguk, "Itu kan hal negatifnya tuh, ada gak positifnya? Oya jangan lupa sambil nyatet lembaranmu juga"

"Oh iya. Positifnya ada lah pasti... kayak nambah ilmu, terus nambah temen juga, seru ada pengalaman baru. Lebih bebas juga dari SMA. Ya kayak pada umumnya lah. Semua mahasiswa merasakan kok apa yang aku rasakan. Kak Johnny pasti juga"

"Apa yang gak mahasiswa rasakan tapi kamu rasakan?" mendapat pertanyaan ini Cyndi sedikit mikir.

"Gak ada sih. Semua mahasiswa merasakan kok. Kebanyakan mahasiswa. Karna kehidupan kuliah kayak gitu-gitu aja kataku"

Johnny merespon dengan anggukan dan oh panjang, "berarti sama kayak mahasiswa lainnya. Kebanyakan mahasiswa maksudnya. Termasuk aku juga?"

"Iya" Cyndi mengangguk mantap.

"Naksir temen kuliah? Merasakan?"

Mata Cyndi memicing alias jadi menyipit gitu, "kak Johnny merasakan?"

"Merasakan. Kebanyakan mahasiswa merasakan juga"

Kali ini situasi berubah jadi Johnny yang ditanya oleh Cyndi. Ini terjadi secara natural. Hmm...

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang