Dari Rooftop Lantai 5

288 52 16
                                    

Sejujurnya rooftop lantai 5 bukan tempat yang tepat buat ngobrol. Selain anginnya yang bisa membawa pergi suara, tapi juga terik matahari di siang bolong yang bisa buat kulit terbakar. Namun, gak ada yang bisa ngalahin pemandangan langit sore dari sini. Itu kenapa Cyndi sama Lia milih tempat ini buat membuang penat setelah kelas yang dosennya bikin ngantuk dan kasih tugas kelompok.

"Permisi ya kak, situ enak tinggal tanya kating kesayangan buat bantu kerja tugas. Lah saya?" Lia gak terima Cyndi sambat perkara tugas kelompok yang sudah diprediksi kalau anggotanya bakalan free rider.

"Hei gak gitu ya. Anda kira saya gak sungkan? Sejak masalah waktu itu aku udah jarang minta tolong. Kak Jejenya yang malah inisiatif" jawab Cyndi.

"Kak Jeje... panggilan kesayangannya ya? Iya deh yang udah ada kejelasan..."

Jelas pernyataan ini dibantah Cyndi langsung, "Hah? Mana ada, digantung yang iya... bingung. Aku tuh bingung serius"

Hubungan Cyndi dengan Jaehyun itu ibarat hipermetropi. Dekat tapi gak jelas. Butuh bantuan biar jelas. Sesekali Cyndi juga curhat dan cerita ke Johnny soal itu, tapi yang selalu Johnny bilang adalah 'jalanin aja dulu'. Pertanyaan selanjutnya yang biasa Lia tanyain adalah 'mau sampai kapan gini terus?'.

Ini yang bikin Cyndi juga bingung. Bener dijalanin, tapi mau sampai kapan? Iya kalau ada hal baik didepan sana. Kalau ternyata gak sebaik itu? Yang namanya hati bisa sakit.

"Tapi udah ada lampu hijau kan?" Lia bertanya memastikan.

"Gak bisa dibilang lampu hijau, kuning lah. Entah nanti akan berubah merah atau hijau gak tau. Bener kan?" Cyndi memastikan, lebih tepatnya memastikan diri sendiri untuk gak berharap lebih.

"Hijau pasti hijau. Tuh lihat daun dipohon itu aja hijau. Ini... ini aja hijau" Lia menunjuk bawah, lebih tepatnya lantai rooftop tempat mereka berdiri saat ini.

"Ya gak gitu juga..."

Lia memegang kedua pundak Cyndi, menatap Cyndi dan mengatakan, "Optimis dulu, harapan emang kadang gak sesuai ekspektasi, tapi itu perlu untuk saat ini. Gak ada di dunia ini yang tanpa usaha. Bener kata kak Johnny, jalani aja dulu karena kalau diam ditempat juga gak akan ada hasilnya. Soal sampai kapan, balik lagi ke kamu. Karena kamu yang jalanin. Kalau capek jalan ya berhenti..." Ini sisi dari Lia yang Cyndi suka, sikap bijak dan dewasanya buat kasih masukan ke orang lain dan yang Lia sampaikan juga hal-hal yang dia sendiri lakuin.

"Selanjutnya, kamu bisa pesen ojol kok jadi gak perlu jalan" Dari sini Cyndi belajar, jangan puji dulu sebelum orangnya berhenti ngomong.

"Kenapa aku gak minta anter aja? Ojol kan bayar" bukan Cyndi kalau gak ngikutin alur pembicaraan.

"Nanti kalau dapet yang nganter gimana?"

"Gak apa bonus" jawab Cyndi santai dan direspon anggukan Lia.

"Oh... menerapkan sistem buy 1 get 1 ya. BAGUS" Lia tepuk tangan.

Mereka diam sebentar setelah obrolan serius berujung random ala Cyndi dan Lia. Sampai akhirnya Lia bertanya, "Kamu sama kak Jaehyun udah sejauh mana?"

Cyndi melirik, "Ya itu, chat... call... jalan yang bareng Shuhua kak Doyoung itu aja"

"Ajak jalan berdua sana" celetuk Lia tiba-tiba sambil menopang dagu di tembok pembatas rooftop.

"Sibuk orangnya, lagi kerja proposal, project duta, ormawa, panitia LKMM juga. Gak tau dia jadi ikut panitia atau gimana. Bilangnya sih mau mengundurkan diri" Cyndi kalau udah denger cerita Jaehyun soal kesibukannya kadang ikut pusing sendiri. Kok bisa sebanyak itu.

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang