Vania menarik lengan Doyoung untuk tidak mendekat ke meja dipojok dan untuk segera jalan menuju tangga lantai 2. Saat berjalan ditangga Doyoung memandang Vania dengan tatapan bingung. Masih dengan lenganya yang ditarik paksa.
"Kenapa ini?" tanya Doyoung bingung dengan tingkah Vania yang mendadak berubah setelah melihat Cyndi dan Jaehyun di meja pojok.
"Stts! Nanti aja" jawab Vania tanpa melihat ke Doyoung.
Vania mencari tempat duduk di lantai 2 yang bisa sedikit mencuri pandang ke lantai 1. Tepatnya ke meja Cyndi dan Jaehyun. Baru setelah mendapatkan tempat, dia baru sadar kalau dari tadi menarik lengan Doyoung.
"Kalau cemburu bilang Van" bilang Doyoung yang langsung direspon dengan wajah datar oleh Vania.
"Haduh aku gak cemburu... kalau cemburu udah aku tarik buat kita pindah cafe aja" jawab Vania datar.
"Ya mungkin mau mantau terus difoto, terus dijadiin bukti perselingkuhan" Vania gak habis pikir kalau cowok di hadapannya sekarang adalah kakak tingkat yang dia suka selama 2 semester ini.
"Kita gak lagi syuting sinetron kak, tolong" Doyoung terkekeh.
Vania kembali ke aktivitas melirik dan memperhatikan 2 orang di lantai 1. Sedangkan Doyoung bergerak mengeluarkan laptopnya. Tujuan utama mereka adalah mengerjakan tugas kuliah dan ormawa. Doyoung dengan proposal skripsinya dan Vania dengan design MUF yang masih revisi dan ditambah permintaan design lainnya lagi yang masih punya MUF juga.
"Kenapa sih Van? Kamu liatin gitu nanti malah orangnya tau... atau samperin langsung sekalian"
"Kak Doyoung gak tau kalau Kak Jaehyun lagi deket sama Cyndi?" Vania menggubris perkataan Doyoung dan memilih bertanya mencari tau.
"Gak, aku baru tau kemaren waktu mereka berangkat bareng"
"Kok bisa? Kan kalian temen deket"
Doyoung berhenti dari aktivitasnya membuka file-file di laptop dan menjawab, "Ya karena Jaehyun gak pernah cerita. Satu satunya cewek yang sering dibahas Jaehyun di group kita, aku sama Johnny itu kamu Van. Makanya aku ngira Jaehyun lagi deketin kamu"
Jawaban Doyoung membuat Vania menganga. Doyoung menjawab dengan sungguh-sungguh karena memang kenyataanya begitu.
"Helm" bilang Doyoung sebelum akhirnya Vania menutup mulut.
"Emang kak Jaehyun bahas aku itu bahas apa?"
"Ck, udah lah. Sekarang buka laptop, terus di lanjut itu designnya. Sorry ya ada tambahan lagi"
Vania menatap Doyoung kesal, "sorry gak cukup kak. Dibantuin dong harusnya"
"Aku yang bayarin minum aja" baru mendengar ini Vania tersenyum jahil.
"Milkshake strawberry ya. Oh iya... kita belum pesen kak"
Disini lah mereka bingung gimana caranya pesan tanpa harus turun dulu kebawah. Berhubung lagi gak ada yang punya cafe alias temennya Doyoung, mereka harus ke lantai 1 untuk pesan. Ini karena cafenya menerapkan sistem 'keluarin duit dahulu, menikmati kemudian'.
.
Kalau gak lagi dilorong kelas kayaknya Haechan udah pengen ngehujat Vania sambil teriak-teriak. Siapa yang gak kesel kalau tiba-tiba bilang, "Kayaknya aku sama kak Doyoung lebih nyaman jadi temen aja".
"Heh! Aku kasih tau ya, kamu tuh udah bisa deket sama orangnya. Mana udah diajakin keluar jalan nongki di cafe lagi. Meskipun kedoknya sih kerja tugas ya kan, tapi ya tolong lah... terserah deh. Nih, ngomong sama pentol aja" respon Haechan sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] KAMPUS
Fanfiction[COMPLETED] ✔️ Ini cerita tentang kampus. Mahasiswanya, tugas kuliahnya, kegiatan kampusnya dan cerita cintanya. Gak semanis cerita fiksi, tapi bisa jadi sebaper drama korea. Kata dia sih, 'kerjain aja sesuai deadline, nyicil. nanti juga selesai se...