"Kan... design buatanmu bagus. Kenapa gak mau join LPM aja? Ck, kehasut Doyoung"
Taeyong dari tadi ikut melihat kearah layar laptop Vania. Melihat design salah satu merchandise MUF yang sebenarnya kerjaan pubdok. Kalimat yang dibilang 'kehasut Doyoung' itu benar. Nyatanya Vania mengiyakan bantu kerjaan pubdok. Mulut sales.
"Gak, jelek. Kak Doyoung loh pernah bilang designku jelek. Makanya aku join BPM aja" respon Vania membuat Taeyong maupun Doyoung yang lagi ada diruang ormawa besar kaget.
"Hah kapan aku bilang gitu?" tanya Doyoung gak terima.
"Wah parah sih Doy..." Taeyong menggelengkan kepala tidak menyangka.
"Eh kapan? Gak pernah ya" Doyoung yang awalnya duduk bersandar lemari kayu berpindah duduk didepan Vania yang menghadap ke laptop.
"Pernah" jawab Vania masih berusaha fokus.
"Hah kapan?"
Doyoung masih menuntut jawaban, sedangkan yang ditanya mencoba mengabaikan dengan tetap melihat ke laptop. Meskipun sebenarnya fokus hilang semenjak Doyoung pindah tempat.
"Van kapan? Gak pernah loh serius" kepanikan Doyoung sambil mengingat kembali kejadian lalu membuat Taeyong semakin kompor.
"Hayo Doyoung... anak orang loh Doy..."
"Ya iya anak orang, masa hantu...kapan van? Van!" Doyoung nyaris menutup layar laptop sebelum akhirnya gadis itu menjawab.
"IH! Ya pernah, waktu itu. Udah semester lalu. Kak Jaehyun nunjukin designku terus kak Doyoung komen kalau designya biasa aja"
Vania mengomel sambil pindah posisi dari duduk disebelah komputer ruang ormawa besar menjadi dekat pintu. Sedangkan Doyoung masih memasang wajah bingung dan menebak kapan kejadian itu terjadi.
"Meskipun cuman bilang biasa aja tapi itu sakit sih Doy... kamu aja diminta buat design kabur mulu" respon Taeyong disetujui sekretarisnya yang ikut menyimak sambil nunggu hasil print LPJ.
"Bentar..." Doyoung masih berfikir keras kapan kejadian yang dimaksud sampai Lucas masuk ruang ormawa besar dengan titipan-titipan makanan kantin.
"Awas aja habis makan gak dibersihin ruangannya. Ini tadi pagi sudah saya sapu ya bapak Taeyong dan bapak Doyoung" ucapan Lucas cuman dibalas senyum oleh Taeyong.
"Loh... jadi design poster yang Jaehyun tunjukin itu kamu yang buat?" Vania mengangguk.
"Bukannya itu kerjaan Jaehyun di duta? Poster buat duta kan itu?" sekali lagi Doyoung meyakinkan.
"Iya kak... kak Jaehyun minta tolong buat. Deadline mepet katanya, kan aku buka jasa design" mendengar penjelasan ini Doyoung menyadari sesuatu, 'pantesan kok anak pubdok sama Jaehyun rekomen dia buat bantu kerjaan pubdok'.
"Aku bilang biasa aja bukan jelek" bela Doyoung sambil mengambil bungkus makanan dari Lucas.
"Ya terserah...loh Cas, kok bukan milkshake stroberry?" gantian Vania protes ke Lucas.
"Punyaku" jawab Doyoung, tapi gelas plastik bertuliskan slushy itu ditahan Vania.
"Aku tutup loh layar laptopnya" ancam Doyoung.
"Ahh!"
Melihat 2 orang yang masih berstatus ngutang tapi banyak gaya didepannya Lucas menyeletuk, "Ngapain sih? Jangan lupa bayar... Kak Taeyong juga mana udah dimakan lagi".
Taeyong mengangguk dengan mulut penuh makanan dan tangan yang bergerak memberi tanda tangan di lembar kertas LPJ. Suasana ruang ormawa besar kembali normal sampai tiba-tiba Lia membuka pintu dengan tidak biasa dan sukses mengenai kaki Lucas yang duduk dibelakang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] KAMPUS
Fanfiction[COMPLETED] ✔️ Ini cerita tentang kampus. Mahasiswanya, tugas kuliahnya, kegiatan kampusnya dan cerita cintanya. Gak semanis cerita fiksi, tapi bisa jadi sebaper drama korea. Kata dia sih, 'kerjain aja sesuai deadline, nyicil. nanti juga selesai se...