Vania's

318 40 19
                                    

Sabtu itu harusnya gak ada jadwal perkuliahan. Jadi gak ada alasan buat ke kampus. Kecuali kelas pengganti atau kegiatan UKM. Beda cerita sama hari ini yang khusus panitia dies diminta buat dateng ke kampus buat uji coba games pas dies nanti.

Sie acara yang bagian ngurus games udah dateng duluan. Ruang ormawa besar jadi tempat kumpul panitia dies kali ini. Soalnya banyak barang perlengkapan games yang ditaruh di ruang ormawa.

"Ada yang bisa aku bantu kak?" Vania tanya ke salah satu panitia yang entah dari tadi ribet nyariin barang.

"Oh gak ada, cuman nanti bantu ambil beberapa barang yang dibawa sama Doyoung ya"

Vania ngangguk aja. Yey, ada alasan ngintip bagian dalam mobil Doyoung.

"Oya, kamu bagian tenant kan?"

"Iya kak"

"Oke, kalau gitu nanti waktu pembagian koor buat masing-masing games gak aku masukin"

Vania cuman bisa O aja, asli selama rapat dies dia cuman dengerin seadanya aja. Soalnya sering banget kebagi sama rapat MUF.

Bukannya seneng tau Doyoung dateng, tapi malah bingung. Wow sejak kapan Cyndi bareng Doyoung berangkatnya. Kemaren kayaknya gak ada cerita tuh dia berangkat bareng Doyoung.

Pas ditanya mau bareng gak ke kampus, jawabannya cuman 'Gak, masih ada urusan jadi dateng telat'. Ah okay, mungkin urusannya masalah sie acara.

Gara-gara anak perkap udah dateng, jadinya juga bukan Vania yang ambil barang di mobil Doyoung. Batal deh sesi intipnya.

"Pagi..." sapa Cyndi waktu masuk ruang ormawa.

"Pagi..."

Pengen aja Vania tanya 'gimana kursi mobil kak Doy?' atau 'parfum mobil kak Doy baunya gimana?'. Cuman di ruangan ormawa ini masih ada orang yang bisa aja nguping.

"Udah dari tadi sampek?" Cyndi tanya.

"Udah dari masih bertiga orang aja"

Gak lama satu-satu panita masuk ruang ormawa besar. Briefing sebelum trial games dimulai.

Games yang dibuat dibagi dua tempat, indoor dan outdoor, karena gamesnya battle jadi panitia kebagi 2. Anak-anak Sekben, sie acara, pubdok (publikasi dan dokumentasi) jadi satu. Sedangkan anak-anak konsum, tenant, perkap jadi satu.

Games pertama itu namanya 'Show me the money'. Kedua tim harus bisa jatuhin gelas-gelas yang sudah disusun pyramid. Setiap gelas ada nominal uang masing-masing. Yang nominal uangnya banyak yang menang. Cuman jangan salah, alat yang dibuat jatuhin gelas adalah sedotan plastik.

Denger kata money alias uang waktu dijelasin sama panitia sie acara games, bikin Vania kepikiran. Dua atau tiga hari yang lalu, Dita ketua pelaksana MUF tiba-tiba kasih kabar kalau bendahara MUF gak bisa dihubungi.

Memang ada 2 bendahara, cuman bagian yang pegang uang entah hilang kemana. Ternyata udah 2 minggu gak ada kabar. Uang yang dipegang sama dia sekitar 20 jutaan. Uang sponsorship semua.

[Revisi] KAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang