Chapter 13

806 109 29
                                    

Flashback On

Beberapa bulan yang lalu, Beatrix dan Narcissa menjenguk Bellatrix lagi. Kali ini mereka di sebuah ruangan yang gelap dan hanya satu cahaya yang menerangi, cahaya itu berada di tengah ruangan tepat di atas meja berbentuk bundar.

Bellatrix duduk di sana, sementara Beatrix dan Narcissa duduk di hadapannya. Petugas yang berjaga keluar dan menutup pintu.

"Hai, Mama," kata Beatrix riang.

"Hai, putriku," kata Bellatrix.

"Kau baik-baik saja, Bella?" tanya Narcissa.

"Yeah, I'm okey," balas Bellatrix, mengerling kepada adiknya itu.

"Mama," panggil Beatrix, tampak ragu. "Bolehkah aku tanya soal Sirius Black?"

Bellatrix dan Narcissa berjengit hampir bersamaan.

"Aku hanya ingin tahu soalnya," kata Beatrix cepat-cepat. "Bolehkah aku mengetahuinya juga, Mama?"

Bellatrix menghembuskan napasnya dengan kasar. "Baiklah, baiklah," katanya tak sabar.

Beatrix tampak senang, dia menegakkan duduknya, siap mendengarkan dengan sangat baik.

"Menurut yang Mama tahu," kata Bellatrix, memandang putrinya dengan lembut. "Sirius adalah orang yang setia. Dia berani. Dia juga sepupu yang baik, itu kalau menurut Cissy dan Andy. Tidak dengan Mama. Mama tak menyukainya."

"Sirius berteman dengan James Potter, Remus Lupin, dan Peter Pettigrew. Mama tahu itu karena Mama pernah menemukan sebuah tulisan tangan yang di sana tertulis keempat nama itu."

"Mereka semua di Gryffindor. Entah bagaimana bisa Sirius masuk ke asrama itu. Adiknya saja, Regulus Black, masuk ke Slytherin."

"Sirius dihapus dari silsilah keluarga Black sama seperti Andromeda. Mereka mempermalukan darah-murni kita. Sirius secara terang-terangan membela Gryffindor dan teman-temannya yang aneh, sementara Andromeda bersikeras menikahi si darah-lumpur."

"Sebenarnya tidak hanya Andromeda dan Sirius yang dihapus. Ada beberapa orang juga. Tetapi Mama tidak akan menyebutkannya satu-satu."

Beatrix mengangguk mengerti.

"Sirius itu sangat solidaritas, dia tidak pernah mengkhianati teman-temannya. Karena apa? Karena dia mengkhianati keluarganya demi mereka. Keputusan yang sangat tolol."

Bellatrix berhenti. Dia menarik napas dalam-dalam.

"Lalu soal tuduhan pembunuhan yang dilakukan Sirius Black?" tanya Beatrix.

"Menurut Mama, itu bukan tindakan Sirius. Dia tidak pernah melakukan hal keji karena dia sok suci. Beda dengan Mama, Mama sangat terobsesi dengan kegelapan. Dan yah, beginilah..."

"Lalu siapa yang melakukan pembunuhan itu?" tanya Beatrix, sementara Narcissa menahan napas.

Bellatrix tak menjawab, dia tak tahu.

"Siapa yang membuat Pangeran Kegelapan hilang?" tanya Beatrix lagi. "Maksudku bukan Harry Potter, pasti ada orang yang memberitahu sesuatu kepadanya, kan?"

"Peter Pettigrew," jawab Bellatrix tak acuh. "Mama melihatnya ketika dia datang menemui Pangeran Kegelapan. Mereka berbincang entah apa. Lalu seminggu berikutnya, Pangeran Kegelapan mendatangi rumah Potter. Dia hilang begitu saja dan Lily dan James Potter mati, sementara si bayi Potter itu hidup."

"Peter Pettigrew menemui Pangeran Kegelapan?" ulang Beatrix.

Bellatrix mengangguk. "Benar," katanya. "Mama melihatnya sendiri, gemetaran ketakutan selama dia berbincang dengan Pangeran Kegelapan."

Beatrix Lestrange [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang