Chapter 92

206 31 4
                                    

| SEXTUPLE |

Narcissa dan Lucius mencoba bangkit berdiri setelah mereka tak lagi merasakan sakit akibat Cruciatus Curse. Draco membantu ibunya, sementara Beatrix membantu ayah baptisnya.

"Ayah tak apa-apa, kan?" tanya Beatrix ingin tahu.

"Yeah, Beatrix, aku tak apa-apa... terima kasih Dobby karena telah menyelamatkan kami," kata Lucius.

"Sama-sama, Mr. Malfoy," jawab si peri-rumah, yang ternyata masih berdiri diam sejak dia datang tadi. "Dobby pamit untuk pergi ke dapur..." Dia pun menghilang.

"Hahh... tubuhku benar-benar sakit semua," rintih Narcissa pelan.

"Ibu duduk saja kalau begitu," kata Draco cemas.

"Tidak, Draco, aku juga harus melakukan sesuatu yang berguna," kata Narcissa.

"Cissy, kau tak perlu memaksakan diri," Bellatrix menegurnya.

Narcissa tak memedulikannya, dia tak boleh selemah ini. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh Aula, mendadak dia terpaku melihat seseorang yang sudah lama tak dilihatnya lagi.

"Dromeda!" katanya agak keras.

Andromeda yang merasa dipanggil menoleh ke sana-kemari, tetapi karena jarak dan Aula penuh anak-anak, dia tak melihat siapa yang memanggilnya.

"Cissy, kau belum sembuh total," Lucius menahannya.

"Lepaskan aku, Lucius, aku harus menemuinya... aku merindukannya... sudah sangat lama aku tak melihatnya... aku juga merindukan Sirius, dia sepupuku satu-satunya. Dan aku belum sempat meminta maaf karena telah menganggapnya pembunuh," kata Narcissa dengan mata berkaca-kaca.

Pada akhirnya Lucius melepasnya.

"Ibu mau kutemani?" tanya Draco.

"Tidak perlu, Draco," kata Narcissa, berjalan pelan menghampiri kakaknya yang tengah bersama para anggota Order itu.

Bellatrix hanya bisa diam memandangnya. Sesekali dia dan Lucius saling lirik satu sama lain, pendapat mereka sama, yaitu tingkat gengsi tinggi.

"Dromeda!" panggil Narcissa lagi setelah dia hampir sampai.

Andromeda menoleh dan memandang adiknya yang tengah berjalan agak sempoyongan kepadanya.

"Dromeda...," kata Narcissa, meraih pundak kakaknya dan memeluknya. "Dromeda, aku merindukanmu. Sungguh aku merindukan seorang kakak sepertimu..."

"Cissy, kau masih sama saja seperti dulu, ya," kata Andromeda pelan, balas memeluk adiknya.

Tak sedikit yang melihat mereka berpelukan, mungkin hampir semua orang di dekat mereka melihat itu.

Narcissa melepas pelukannya, dia memandang Sirius. Lalu dia mengulurkan tangannya. "Sirius... aku minta maaf... aku bersalah... aku bahkan tak bisa menyadari seperti apa dirimu... aku minta maaf telah mengira kau pembunuh," katanya agak terisak.

"Cissy, itu bukan masalah, sungguh. Semua orang mengira aku pembunuh. Yah, semuanya termasuk Moony, sahabatku...," kata Sirius, mengendikkan kepalanya ke arah Lupin. Dia menjabat tangan sepupunya dengan senang hati.

Narcissa beralih ke keponakannya. "Erm... aku mengucapkan selamat atas pernikahanmu, Nymphadora," katanya.

Nymphadora tersenyum dan mengangguk. Walau dia tidak terlalu senang dipanggil begitu.

Beatrix Lestrange [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang