~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
"Kepada murid-murid baru," kata Dumbledore dengan suara nyaring, lengannya terentang lebar, dan bibirnya menyungging senyum. "Selamat datang! Kepada murid-murid lama-selamat datang kembali! Ada waktu untuk berpidato, tetapi bukan sekarang. Sekarang, kenyangkan dulu perut kalian!"
Terdengar tawa menghargai dan tepuk tangan riuh ketika Dumbledore duduk rapi dengan melempar jenggotnya yang panjang ke bahu, agar tidak menjuntai ke piringnya-karena makanan telah bermunculan begitu saja, sehingga kelima meja panjang berderak keberatan menyangga daging dan pai dan masakan sayuran, roti dan saus dan bejana-bejana jus labu kuning.
Beatrix meraih piring daging terdekat, dan memakannya dengan anggun. Dia tak akan pernah meninggalkan cara makan ala bangsawan.
"Apa kau mengerti apa maksud dari lagu tadi?" tanya Draco kepada sepupunya.
"Sesuai perkiraanku," kata Beatrix dengan suara penuh kebanggaan. Dia mengingat-ingat nyanyian tadi. Kemudian meneruskan, "Bahwa Topi Seleksi menyuruh keempat asrama untuk bersahabat."
"Bersahabat?" ulang Blaise, yang tak sengaja mendengar perkataan gadis itu.
"Kalian mendengarkan lagu tadi tidak sih?" gerutu Beatrix. "Jelas-jelas bahwa topi itu menyampaikan pesan bahwa keempat asrama harus bersahabat untuk melawan Pangeran Kegelapan," dia menambahkan dua kata dengan berbisik.
Blaise saling pandang dengan Theo, yang sibuk makan paha ayam. Tak diragukan lagi, sebagian besar anak Slytherin sudah tahu bahwa Pangeran Kegelapan memang sudah bangkit. Tetapi mereka berusaha tutup mata dan tutup mulut.
Beatrix melanjutkan makannya, ketika dia hendak mengambil pai, mata gelapnya menangkap sesosok gadis Slytherin yang tampaknya teman sekelas Terence. Gadis itu tengah mencoba menarik perhatian dari Terence.
Beatrix menarik tangannya kembali, dia tak jadi mengambil pai. Mata gelapnya masih terpancang ke arah mereka. Terence beberapa kali tak memedulikannya, dia sibuk makan dengan tenang. Tetapi gadis yang ada di sebelahnya sibuk berceloteh, dan sesekali memegang tangan Terence.
Beatrix merasa panas, namun dia cepat-cepat menghembuskan napasnya dengan kasar. Membuat beberapa anak di sekitarnya menoleh kepadanya dengan tatapan bingung sekaligus takut.
"Hei, kau kenapa?" tanya Draco, meletakkan alat makannya dan memfokuskan diri kepada sepupunya.
"Nothing," jawab Beatrix pendek, nada suaranya rendah membahayakan.
"Bee?" tanya Draco lembut, satu tangannya meraih bahu sepupunya.
Beatrix menepis tangan sepupunya, kemudian menghembuskan napas dengan kasar sekali lagi. "Aku baik-baik saja," katanya melunak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beatrix Lestrange [END]
Fantasy꧁_[DRAMIONE]_꧂ Beatrix Rodolphus Lestrange adalah putri semata wayang dari Rodolphus Lestrange dan Bellatrix Lestrange (née Black). *Terkadang tidak ada sangkut pautnya dengan alur cerita Harry Potter* Penasaran dengan kisahnya? Yuk, baca. Jangan lu...