Chapter 29

494 76 41
                                    

Ketika pelajaran Pemeliharaan Satwa Gaib bersama Gryffindor, Hagrid tampak shock dengan keputusan pengadilan itu.

"Bagaimana, Hagrid?" cibir Beatrix secara terang-terangan pada akhir pelajaran. Kemudian dia tertawa mencemooh.

Hagrid berbalik dan bergegas kembali ke pondoknya, wajahnya dibenamkan dalam sapu tangannya.

Beatrix tertawa semakin keras. Lalu membalikkan tubuh sepupunya agar ikut berjalan dengannya. Anak-anak Gryffindor memandangnya dengan pandangan mencela, terutama Harry, Ron, dan Hermione— yang tampaknya tak suka dengan caranya merendahkan Hagrid.

"Kurasa lebih cepat ke kelas selanjutnya lebih baik," Beatrix mencibir. "Aku tak tahan ikut pelajaran konyol ini."

"Cukup!" teriak Hermione tiba-tiba.

Draco, Beatrix, Crabbe, dan Goyle terperanjat kaget. Mereka berempat berbalik dan tiga anak Gryffindor tepat di belakang mereka.

"Kau telah mengatakan hal yang salah," desis Draco di telinga sepupunya. "Hagrid teman mereka... oh, jangan sakiti Hermione, kumohon..."

Beatrix memasang wajah angkuhnya seperti biasa. Dia mulai bersandiwara selayaknya dia tak menyukai Hermione.

"Ada apa denganmu, Granger?" katanya dingin. "Kau mau cari masalah denganku?"

Harry dan Ron langsung menarik Hermione untuk segera pergi dari sana.

"Maafkan kami," kata Harry, dan mereka langsung pergi begitu saja.

Beatrix bergeming. Lalu menatap Draco sambil menyeringai.

"Itu buruk," desis Draco. "Semoga dia tak marah denganku..."

Beatrix mengangkat bahunya, lalu menyuruh dua anak gendut itu untuk berjalan lebih dulu.

"Jangan bahas itu ketika ada dua anak idiot di sini," bisik Beatrix kepada sepupunya. "Atau kita akan dalam masalah. Aku jauh lebih hebat dalam sandiwara, dan aku punya ide licik. Jangan kau rusak."

Draco mengangguk samar, lalu menggandeng tangan sepupunya. Dan mereka kembali berjalan bersama, menyusul dua anak idiot yang sudah di depan mereka itu.

Mereka masuk ke kelas Transfigurasi bersama Ravenclaw. Tak ada yang menarik di sana, kecuali mengubah benda menjadi hewan atau sebaliknya.

"Habis ini kita pelajaran apa?" tanya Beatrix, ketika mereka keluar dari dalam kelas setelah dua jam kemudian.

"Ramalan bersama Gryffindor," jawab Draco. "Oh, bertemu doi lagi."

"Ehem, bisakah kau berhenti menyebutnya?" kata Beatrix sebal. "Kau mau kita dimarahi Ayah?"

"Yayaya," jawab Draco malas. "Ayo makan siang dulu, lalu ke kelas Ramalan."

Mereka masuk dan langsung menuju ke meja Slytherin. Beatrix duduk, seperti biasa di samping sepupunya. Ketika dia hendak mengampil pai apel, dia merasakan seseorang memperhatikannya.

Beatrix menghentikan pergerakannya sehingga tangannya terhenti di udara. Mata gelapnya menyapu dari kanan dari arah pintu ganda terus ke kiri menuju ke Meja Tinggi.

Manusia serigala itu.

Beatrix menggeram, dia menajamkan matanya. Lupin langsung mengalihkan pandangannya setelah mendapat tatapan penuh kebencian dari gadis itu.

Aku sendiri yang akan membuat perhitungan dengan manusia serigala busuk itu. Tunggu saja kau, manusia serigala menjijikkan, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri.

Selama sekitar dua detik memandang Lupin dengan penuh kebencian, dia berpaling ke pai apel, lalu mengambilnya dan memakannya dengan kasar hingga remahan pai itu terjatuh ke atas meja.

Beatrix Lestrange [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang