Sudah tiga hari berlalu, Beatrix belum juga membunuh Mafalda Hopkirk. Tetapi dia sudah membunuh lima belas Muggle tak bersalah, sembilan di antaranya mati olehnya, sementara enam lainnya mati tertabrak oleh mobil atau bus atau truk. Beatrix tengah merenung di taman Malfoy Manor pagi ini. Dia harus punya rencana untuk masalah yang sedang dihadapinya saat ini.
Draco sudah berada di Hogwarts, tentu saja. Dan dia tengah menjalankan rencana pembunuhan untuk Dumbledore.
Beatrix mengusap wajahnya dengan frustasi. Dia tak mungkin bisa masuk ke Kementerian begitu saja dan langsung membunuh Mafalda Hopkirk. Yang ada malah dia dikejar serombongan Auror.
"Beatrix."
Gadis itu menoleh. Dia melihat ibunya tengah berjalan ke arahnya.
"Apa kau perlu bantuan?" tanya Bellatrix.
"Tidak, Mama. Pangeran Kegelapan-lah yang memerintahkan aku untuk membunuh Mafalda Hopkirk," kata Beatrix pelan.
"Tapi kau sudah membunuh lima belas Muggle, beberapa di antaranya masuk ke Daily Prophet," kata Bellatrix, menyerahkan tiga koran berbeda tanggal kepada putrinya.
Beatrix melihat kepala berita besar di halaman utama pada ketiga koran itu. Koran pertama, diterbitkan 1 September, kepala beritanya:
MUGGLE PEREMPUAN DITEMUKAN TAK BERNYAWA DI HUTAN LONDON
Beatrix membaca satu paragraf yang tertulis kecil di bawah kepala berita dan foto bergerak yang menampakkan jasad dan hutan tersebut dalam warna hitam-putih.
Tim penyelidik dari Kementerian Sihir mengungkapkan bahwa kematian terhadap Muggle perempuan ini disebabkan karena terkena Killing Curse—salah satu dari Unforgivable Curses, yang paling mematikan dan tak bisa diblokir. Mereka juga menjelaskan bahwa tak ada luka apa pun pada tubuh si korban, tetapi mereka memberitahu kepada reporter Daily Prophet. Bahwa mata si korban sempat terkena Imperius Curse, karena mata si korban tampak kosong ketika sedang diteliti. Mereka menduga bahwa Muggle perempuan ini dibunuh oleh pengikut You-Know-Who.
Beatrix meletakkan koran tersebut ke kursi batu yang kosong di sebelahnya. Sekarang dia beralih ke koran kedua, yang diterbitkan 2 September, berkepala berita:
MUGGLE WANITA TUA DITEMUKAN TAK BERNYAWA DI JALAN KECIL DEKAT DENGAN JALUR MASUK KE KEMENTERIAN SIHIR
"Itu jelas dibunuh dengan Avada Kedavra," komentar Kepala Auror, Gawain Robards, kepada reporter kami. "Sama sekali tak ditemukan bekas luka. Aku sendiri sudah memberikan perintah kepada anggotaku bahwa para Muggle harus dilindungi lebih ketat. Para pengikut He-Who-Must-Not-Be-Named sedang dalam kondisi berbahaya. Belum ada yang tertangkap hingga saat ini. Para mantan pengikut seperti Malfoy, Yaxley, Avery, dan beberapa lainnya masih dinyatakan bersih. Belum ada tanda-tanda bahwa mereka telah kembali kepada He-Who-Must-Not-Be-Named."
Seperti yang telah dikatakan oleh Gawain Robards, bahwa beberapa mantan para Death Eaters masih dinyatakan bersih. Mereka bahkan menyarankan bahwa para Muggle harus lebih diperketat penjagaannya.
"Para Muggle harus dilindungi lebih ketat lagi agar tak ada nyawa yang tak bersalah melayang," usul Corban Yaxley, mantan pengikut You-Know-Who, semalam.
Beatrix meletakkan koran kedua itu ke atas koran pertama. Dia beralih ke koran ketiga. Koran yang terakhir baru diterbitkan kemarin, yaitu 3 September, berkepala berita:
KAMU SEDANG MEMBACA
Beatrix Lestrange [END]
Fantasy꧁_[DRAMIONE]_꧂ Beatrix Rodolphus Lestrange adalah putri semata wayang dari Rodolphus Lestrange dan Bellatrix Lestrange (née Black). *Terkadang tidak ada sangkut pautnya dengan alur cerita Harry Potter* Penasaran dengan kisahnya? Yuk, baca. Jangan lu...